Sistem Patriot AS Tembak Jatuh Rudal Hipersonik Rusia, Permalukan Putin
loading...
A
A
A
KIEV - Ukraina telah mengonfirmasi berhasil menembak jatuh rudal hipersonik Kh-47M2 Kinzhal Rusia untuk pertama kalinya dengan sistem pertahanan Patriot buatan Amerika Serikat (AS).
Insiden yang terjadi di atas Kiev pada Kamis pekan lalu itu akan mempermalukan Presiden Rusia Vladimir Putin yang selama ini menggembar-gemborkan senjata hipersonik Moskow tak tertandingi dan mustahil dicegat sistem pertahanan manapun.
Konfirmasi Ukraina itu datang dari komandan Angkatan Udara Ukraina Letnan Jenderal Mykola Oleshchuk pada Sabtu pekan lalu. Dia menggambarkannya sebagai peristiwa bersejarah.
Rusia telah meluncurkan gelombang serangan rudal dan pesawat tak berawak ke Ukraina pada hari Kamis, yang sebagian besar dicegat oleh pertahanan udara. Itu terjadi satu hari setelah dua pesawat tak berawak menyerang Istana Kremlin di Moskow.
Pihak berwenang Rusia mengatakan serangan drone itu adalah tindakan teroris yang direncanakan, yang ditujukan untuk membunuh Presiden Putin. Namun Kiev membantah bertanggung jawab.
Defense Express, situs web Ukraina yang berfokus pada militer, pertama kali melaporkan salah satu rudal yang ditembak jatuh di atas Kiev Kamis lalu adalah misil hipersonik Kinzhal. Laporan itu disertai dengan foto-foto yang menunjukkan rudal jatuh.
Media itu mengeklaim intersepsi rudal terjadi di Kiev pada pukul 02.40 waktu setempat pada 4 Mei, di mana misil Kinzhal dihancurkan oleh sistem pertahanan udara buatan Barat.
Pada hari Jumat, juru bicara Angkatan Udara Ukraina kemudian mengatakan mereka tidak dapat mengatakan apakah rudal hipersonik telah dijatuhkan di atas gedung dewan perwakilan rakyat (DPR).
Rudal hipersonik didefinisikan sebagai rudal yang mampu melakukan perjalanan dengan kecepatan hipersonik, yang berarti antara lima hingga 25 kali lebih cepat dari kecepatan suara.
Insiden yang terjadi di atas Kiev pada Kamis pekan lalu itu akan mempermalukan Presiden Rusia Vladimir Putin yang selama ini menggembar-gemborkan senjata hipersonik Moskow tak tertandingi dan mustahil dicegat sistem pertahanan manapun.
Konfirmasi Ukraina itu datang dari komandan Angkatan Udara Ukraina Letnan Jenderal Mykola Oleshchuk pada Sabtu pekan lalu. Dia menggambarkannya sebagai peristiwa bersejarah.
Rusia telah meluncurkan gelombang serangan rudal dan pesawat tak berawak ke Ukraina pada hari Kamis, yang sebagian besar dicegat oleh pertahanan udara. Itu terjadi satu hari setelah dua pesawat tak berawak menyerang Istana Kremlin di Moskow.
Pihak berwenang Rusia mengatakan serangan drone itu adalah tindakan teroris yang direncanakan, yang ditujukan untuk membunuh Presiden Putin. Namun Kiev membantah bertanggung jawab.
Defense Express, situs web Ukraina yang berfokus pada militer, pertama kali melaporkan salah satu rudal yang ditembak jatuh di atas Kiev Kamis lalu adalah misil hipersonik Kinzhal. Laporan itu disertai dengan foto-foto yang menunjukkan rudal jatuh.
Media itu mengeklaim intersepsi rudal terjadi di Kiev pada pukul 02.40 waktu setempat pada 4 Mei, di mana misil Kinzhal dihancurkan oleh sistem pertahanan udara buatan Barat.
Pada hari Jumat, juru bicara Angkatan Udara Ukraina kemudian mengatakan mereka tidak dapat mengatakan apakah rudal hipersonik telah dijatuhkan di atas gedung dewan perwakilan rakyat (DPR).
Rudal hipersonik didefinisikan sebagai rudal yang mampu melakukan perjalanan dengan kecepatan hipersonik, yang berarti antara lima hingga 25 kali lebih cepat dari kecepatan suara.