Ukraina Dapat Tank M1 Abrams AS yang Sudah Dipreteli, Tidak Canggih Lagi
Selasa, 09 Mei 2023 - 14:01 WIB
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) saat ini sedang memperbarui tank-tank M1 Abrams yang lebih tua untuk dikirim ke Ukraina.
Namun AS akan melucuti teknologi tingkat andalan tank tersebut, untuk mengecilkan kemungkinan penangkapan mereka oleh pasukan Rusia.
USA Today melaporkan hal itu pada Senin (8/5/2023). Presiden AS Joe Biden mengumumkan pada Januari bahwa Kiev akan mendapatkan tank tempur utama AS, yang dilaporkan sebagai "pelindung" bagi Jerman untuk mengalah dalam pengiriman tank Leopard.
Pentagon awalnya mengumumkan 31 M1A2 akan dikirim. Namun, rencana berubah pada Maret, karena militer AS memilih memperbarui model M1A1 yang lebih tua.
“Tank berteknologi rendah itu tidak akan memiliki teknologi sensitif yang dapat dieksploitasi oleh Rusia, seperti sistem penargetan canggih untuk meriam utama 120 mm,” ungkap dua pejabat yang tidak berwenang untuk berbicara di depan umum kepada USA Today.
Outlet itu juga mengutip pakar RAND Corporation, yang mengatakan Rusia dapat menguji setiap tank yang ditangkap untuk mengetahui kerentanannya.
Raksasa bertenaga turbin gas berbobot 70 ton ini dikembangkan pada tahun 1970-an dan pertama kali bertempur dalam Perang Teluk 1991.
Sejak itu, versi ekspor yang dipreteli telah disediakan ke Arab Saudi, Kuwait, Mesir, Maroko, Irak, dan Australia.
Namun AS akan melucuti teknologi tingkat andalan tank tersebut, untuk mengecilkan kemungkinan penangkapan mereka oleh pasukan Rusia.
USA Today melaporkan hal itu pada Senin (8/5/2023). Presiden AS Joe Biden mengumumkan pada Januari bahwa Kiev akan mendapatkan tank tempur utama AS, yang dilaporkan sebagai "pelindung" bagi Jerman untuk mengalah dalam pengiriman tank Leopard.
Pentagon awalnya mengumumkan 31 M1A2 akan dikirim. Namun, rencana berubah pada Maret, karena militer AS memilih memperbarui model M1A1 yang lebih tua.
“Tank berteknologi rendah itu tidak akan memiliki teknologi sensitif yang dapat dieksploitasi oleh Rusia, seperti sistem penargetan canggih untuk meriam utama 120 mm,” ungkap dua pejabat yang tidak berwenang untuk berbicara di depan umum kepada USA Today.
Baca Juga
Outlet itu juga mengutip pakar RAND Corporation, yang mengatakan Rusia dapat menguji setiap tank yang ditangkap untuk mengetahui kerentanannya.
Raksasa bertenaga turbin gas berbobot 70 ton ini dikembangkan pada tahun 1970-an dan pertama kali bertempur dalam Perang Teluk 1991.
Sejak itu, versi ekspor yang dipreteli telah disediakan ke Arab Saudi, Kuwait, Mesir, Maroko, Irak, dan Australia.
tulis komentar anda