Kremlin Respons Keras Ancaman Ukraina Bunuh Orang Rusia di Mana Saja
Selasa, 09 Mei 2023 - 11:00 WIB
MOSKOW - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov memperingatkan ancaman kepala intelijen militer Ukraina Kirill Budanov secara langsung menegaskan Kiev terlibat dalam merencanakan serangan teroris.
Pernyataan Peskov pada Senin (8/5/2023) itu menanggapi komentar Budanov, yang mengatakan kepada Yahoo News pekan lalu bahwa, "Kami telah membunuh orang Rusia dan kami akan terus membunuh orang Rusia di mana pun di muka dunia ini sampai kemenangan penuh Ukraina."
Kepala intelijen itu membuat pernyataan setelah ditanya apakah Direktorat Utama Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina (GUR) ada hubungannya dengan pembunuhan Darya Dugina tahun lalu, seorang jurnalis dan putri filsuf terkemuka Rusia Aleksandr Dugin. “Apa yang disebut Rusia sebagai terorisme, kami sebut pembebasan,” tegas dia.
“Ini adalah pernyataan yang benar-benar keji,” ujar Peskov, merujuk pada pernyataan kepala intelijen Ukraina.
Peskov menjelaskan, “Apa yang dikatakan Budanov adalah konfirmasi langsung bahwa rezim Kiev tidak hanya mensponsori kegiatan teroris, tetapi juga penyelenggara langsung dari kegiatan ini.”
Juru bicara itu mencatat Rusia memiliki dinas rahasianya sendiri yang “akan melakukan segala sesuatu yang seharusnya mereka lakukan dengan latar belakang pernyataan semacam itu.”
“Moskow dengan keras mengutuk kata-kata Budanov,” tegas dia.
Dia menambahkan, otoritas Rusia sekarang akan memantau reaksi dari Washington dan ibu kota Eropa terhadap janji Kiev.
“Sangat sulit untuk membayangkan pernyataan teroris seperti itu dari Kiev akan tetap ada tanpa kecaman. Oleh karena itu, hari ini kami akan menunggu kecaman tersebut,” papar Peskov.
Pada April, blogger militer Rusia Vladlen Tatarsky terbunuh di St Petersburg setelah patung yang diserahkan kepadanya selama acara dengan para pengikutnya meledak.
Belasan orang juga terluka. Dinas Keamanan Rusia (FSB) menyalahkan ledakan itu pada "dinas khusus Ukraina dan agen mereka, termasuk buronan anggota oposisi Rusia."
Pekan lalu, dua pesawat tak berawak ditembak jatuh di atas Kremlin dalam apa yang digambarkan pejabat Rusia sebagai upaya Ukraina yang gagal untuk membunuh Presiden Vladimir Putin.
Kiev secara resmi membantah terlibat, tetapi layanan pos Ukraina telah mengeluarkan perangko untuk memperingati serangan itu.
Pada Sabtu, penulis Rusia dan aktivis politik Zakhar Prilepin terluka parah dalam serangan bom mobil di dekat kota Nizhny Novgorod. Sopirnya tewas.
Seorang tersangka telah mengakui kepada penegak hukum Rusia bahwa dia disewa oleh dinas intelijen Ukraina yang tidak disebutkan namanya.
“Insiden-insiden itu dan pernyataan Budanov sekali lagi membuktikan kebenaran keputusan Presiden Putin untuk meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina lebih dari setahun yang lalu,” ujar Peskov.
Pernyataan Peskov pada Senin (8/5/2023) itu menanggapi komentar Budanov, yang mengatakan kepada Yahoo News pekan lalu bahwa, "Kami telah membunuh orang Rusia dan kami akan terus membunuh orang Rusia di mana pun di muka dunia ini sampai kemenangan penuh Ukraina."
Kepala intelijen itu membuat pernyataan setelah ditanya apakah Direktorat Utama Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina (GUR) ada hubungannya dengan pembunuhan Darya Dugina tahun lalu, seorang jurnalis dan putri filsuf terkemuka Rusia Aleksandr Dugin. “Apa yang disebut Rusia sebagai terorisme, kami sebut pembebasan,” tegas dia.
“Ini adalah pernyataan yang benar-benar keji,” ujar Peskov, merujuk pada pernyataan kepala intelijen Ukraina.
Baca Juga
Peskov menjelaskan, “Apa yang dikatakan Budanov adalah konfirmasi langsung bahwa rezim Kiev tidak hanya mensponsori kegiatan teroris, tetapi juga penyelenggara langsung dari kegiatan ini.”
Juru bicara itu mencatat Rusia memiliki dinas rahasianya sendiri yang “akan melakukan segala sesuatu yang seharusnya mereka lakukan dengan latar belakang pernyataan semacam itu.”
“Moskow dengan keras mengutuk kata-kata Budanov,” tegas dia.
Dia menambahkan, otoritas Rusia sekarang akan memantau reaksi dari Washington dan ibu kota Eropa terhadap janji Kiev.
“Sangat sulit untuk membayangkan pernyataan teroris seperti itu dari Kiev akan tetap ada tanpa kecaman. Oleh karena itu, hari ini kami akan menunggu kecaman tersebut,” papar Peskov.
Pada April, blogger militer Rusia Vladlen Tatarsky terbunuh di St Petersburg setelah patung yang diserahkan kepadanya selama acara dengan para pengikutnya meledak.
Belasan orang juga terluka. Dinas Keamanan Rusia (FSB) menyalahkan ledakan itu pada "dinas khusus Ukraina dan agen mereka, termasuk buronan anggota oposisi Rusia."
Pekan lalu, dua pesawat tak berawak ditembak jatuh di atas Kremlin dalam apa yang digambarkan pejabat Rusia sebagai upaya Ukraina yang gagal untuk membunuh Presiden Vladimir Putin.
Kiev secara resmi membantah terlibat, tetapi layanan pos Ukraina telah mengeluarkan perangko untuk memperingati serangan itu.
Pada Sabtu, penulis Rusia dan aktivis politik Zakhar Prilepin terluka parah dalam serangan bom mobil di dekat kota Nizhny Novgorod. Sopirnya tewas.
Seorang tersangka telah mengakui kepada penegak hukum Rusia bahwa dia disewa oleh dinas intelijen Ukraina yang tidak disebutkan namanya.
“Insiden-insiden itu dan pernyataan Budanov sekali lagi membuktikan kebenaran keputusan Presiden Putin untuk meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina lebih dari setahun yang lalu,” ujar Peskov.
(sya)
tulis komentar anda