Ukraina Siapkan 10.000 Pilot Drone Jelang Serangan Balik

Sabtu, 06 Mei 2023 - 08:29 WIB
Ukraina siapkan 10.000 pilot drone jelang serangan balik. Foto/Ilustrasi
KIEV - Ukraina kini telah melatih 10.000 pilot pesawat tak berawak atau drone jelang serangan balasan musim semi yang telah lama ditunggu-tunggu. Kiev berusaha untuk mengeksploitasi keunggulan teknologinya atas pendudukan pasukan Rusia, berharap dapat membebaskan petak wilayah yang signifikan.

Wakil Perdana Menteri Ukraina dan Menteri Transformasi Digital, Mykhailo Fedorov, mengatakan kepada siaran saluran TV Ukraina Rada bahwa Kiev telah mengumpulkan ratusan juta dolar untuk mendanai apa yang disebut "Tentara Drone" negara itu.

“Kami baru saja menyelesaikan bagian pertama dari proyek pelatihan pilot UAV; 10.000 pilot telah dilatih selama ini,” kata Fedorov.

“Artinya, Tentara Drone adalah tentang pengembangan komprehensif sektor UAV, baik dari sudut pandang produksi maupun dari sudut pandang penggunaannya,” sambungnya.

"Selama tahun ini, kami berhasil mengumpulkan USD325 juta. Sangat menarik bahwa orang-orang mendukung penggalangan dana ini dari 110 negara di seluruh dunia," ungkapnya seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (6/5/2023).



Fedorov sebelumnya mengatakan Ukraina bermaksud untuk meluncurkan hingga 60 perusahaan yang memproduksi drone untuk keperluan militer, di antaranya UAV yang mampu melakukan pertempuran udara-ke-udara melawan drone musuh. Ukraina dilaporkan sudah memiliki drone serang semi-otonom dan senjata kontra-drone yang menggunakan kecerdasan buatan.

Fedorov tahun lalu mengatakan kepada Associated Press bahwa drone tempur yang sepenuhnya otonom mewakili langkah selanjutnya yang logis dan tak terhindarkan dalam penelitian senjata Ukraina dan mencatat bahwa Kiev telah melakukan "banyak R&D ke arah ini."



"Saya pikir potensi untuk ini sangat bagus dalam enam bulan ke depan," Fedorov menambahkan.

Drone dengan berbagai ukuran dan kemampuan telah menjadi inti dari perang yang sedang berlangsung, digunakan oleh pasukan garis depan untuk pengintaian, melihat artileri, dan bahkan misi pengeboman — baik sebagai senjata kamikaze atau menjatuhkan granat — terhadap unit dan posisi musuh. Banyak dari UAV ini adalah kelas komersial.

Baik Ukraina dan Rusia secara teratur menggunakan drone jarak jauh yang lebih canggih untuk menyerang target infrastruktur jauh di belakang garis depan.

“Ini adalah perang teknologi, perlu menggunakan UAV secara lebih efektif dan menyelamatkan nyawa tentara kita,” kata Fedorov bulan lalu.

“Itulah mengapa proyek Drone Army diluncurkan sebagai bagian dari platform penggalangan dana UNITED24. Selama delapan bulan pengerjaan, proyek ini telah mengontrak 1.765 'burung' dengan total $3,4 miliar,” imbuhnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More