Ali Reza Akbari Digantung Iran: Bocorkan Rahasia Nuklir, Dibayar Rp35 Miliar oleh MI6
Selasa, 02 Mei 2023 - 14:50 WIB
Selama bertahun-tahun, lanjut laporan New York Times, Akbari juga mengungkapkan identitas dan aktivitas lebih dari 100 pejabat Iran.
Di antara mereka yang dibocorkan aktivitasnya adalah Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir yang dikenal sebagai "bapak bom Iran"—yang dibunuh oleh Israel pada tahun 2020.
Laporan itu tidak menyebutkan nama pejabat intelijen Barat yang menjadi sumber informasi ini. Tetapi laporan itu didasarkan pada wawancara dengan pejabat intelijen saat ini dan sebelumnya dari AS, Inggris, Israel, Jerman dan Iran.
Menurut media pemerintah Iran, Akbari, seorang veteran perang Iran-Irak yang berkecamuk dari 1980-1988, ditangkap antara Maret 2019 dan Maret 2020.
Setelah penangkapan Akbari, stasiun televisi pemerintah menayangkan delapan video pendek di mana dia merinci aktivitas mata-mata dan perekrutannya oleh Inggris pada sebuah acara di Kedutaan Inggris di Teheran.
Dalam salah satu videonya, Akbari mengatakan dia direkrut oleh MI6 pada tahun 2004 dan diberitahu bahwa dia dan keluarganya akan diberikan visa ke Inggris. Setahun kemudian, dia melakukan perjalanan ke Inggris dan bertemu dengan "pawang"-nya, yang membayarnya USD2,4 juta (menurut kurs saat ini) untuk mendirikan perusahaan depan di Austria, Spanyol dan Inggris guna menutupi pertemuan dengan "pawang"-nya.
Selain memegang jabatan Wakil Menteri Pertahanan Iran, Akbari juga pernah menjadi penasihat komandan Angkatan Laut serta memimpin divisi di pusat penelitian Kementerian Pertahanan.
Di antara mereka yang dibocorkan aktivitasnya adalah Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir yang dikenal sebagai "bapak bom Iran"—yang dibunuh oleh Israel pada tahun 2020.
Laporan itu tidak menyebutkan nama pejabat intelijen Barat yang menjadi sumber informasi ini. Tetapi laporan itu didasarkan pada wawancara dengan pejabat intelijen saat ini dan sebelumnya dari AS, Inggris, Israel, Jerman dan Iran.
Menurut media pemerintah Iran, Akbari, seorang veteran perang Iran-Irak yang berkecamuk dari 1980-1988, ditangkap antara Maret 2019 dan Maret 2020.
Setelah penangkapan Akbari, stasiun televisi pemerintah menayangkan delapan video pendek di mana dia merinci aktivitas mata-mata dan perekrutannya oleh Inggris pada sebuah acara di Kedutaan Inggris di Teheran.
Dalam salah satu videonya, Akbari mengatakan dia direkrut oleh MI6 pada tahun 2004 dan diberitahu bahwa dia dan keluarganya akan diberikan visa ke Inggris. Setahun kemudian, dia melakukan perjalanan ke Inggris dan bertemu dengan "pawang"-nya, yang membayarnya USD2,4 juta (menurut kurs saat ini) untuk mendirikan perusahaan depan di Austria, Spanyol dan Inggris guna menutupi pertemuan dengan "pawang"-nya.
Selain memegang jabatan Wakil Menteri Pertahanan Iran, Akbari juga pernah menjadi penasihat komandan Angkatan Laut serta memimpin divisi di pusat penelitian Kementerian Pertahanan.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda