Pertemuan Tak Sengaja Mengubah Sejarah, dari Penciptaan Mobil hingga Google
Minggu, 26 Juli 2020 - 07:57 WIB
ADA yang menyebutnya takdir. Beberapa orang hanya menganggapnya sebagai sebuah kebetulan. (Baca juga: 5 Penjelajah Dunia Paling Legendaris dalam Sejarah)
Terlepas apapun itu, hidup memiliki cara tersendiri menyatukan sejumlah orang di tempat dan waktu yang tepat dalam membentuk sejarah . Berikut sejumlah pertemuan bersejarah tokoh-tokoh terkenal yang mampu mengubah dunia seperti saat ini.
1. John Lennon dan Paul McCartney (Awal terbentuknya The Beatles)
Pertemuan pertama dua dedengkot The Beatles, Paul McCartney dan John Lennon terjadi pada 6 Juli 1956. Saat itu Lennon bersama grup musik Quarrymen-nya sedang manggung di taman St. Peter's Church Rose Queen.
Lennon menyanyikan lagi Come Go with Me ketika McCartney tiba. Pada saat jeda, pemain band pengiring Lennon, Ivan Vaughan yang juga teman sekelas McCartney di Liverpool Institute, memperkenalkannya pada Lennon. McCartney menunjukkan keahliannya menyetel gitar. (Baca juga: Nongol di Prangko, Queen Ikuti Jejak The Beatles dan Pink Floyd)
Setelah berdiskusi dengan teman-teman bandnya, Lennon mengajak McCartney bergabung dengan band-nya. Akhirnya McCartney bergabung di Quarrymen. Bersama Paul, Lennon menggagas pendirian band baru, dinamai The Beatles awal Agustus 1960 yang kemudian menjadi legenda bersama George Horrison dan Ringo Star yang bergabung belakangan.
2. Sergey Brin dan Larry Page (Awal terbentuknya Google)
Tur kampus biasanya tidak mengubah hidup. Tetapi dalam kasus pendiri Google , Sergey Brin dan Larry Page, jalan-jalan di sekitar Universitas Stanford akhirnya mengubah arah karier mereka (dan memiliki dampak yang cukup besar bagi dunia).
Pada 1995, Brin yang saat itu mahasiswa pascasarjana tahun kedua dalam ilmu komputer, mengajukan diri menjadi pemandu wisata bagi calon siswa baru. Secara kebetulan, Page, mahasiswa jurusan teknik dari University of Michigan ikut dalam tur tersebut. (Baca juga: Petisi Perjuangan Kembalikan Palestina ke Maps 'Pecah')
Beberapa bulan kemudian, ketika disertasi Page di World Wide Web berubah menjadi proyek yang jauh lebih besar, ia kemudian meminta bantuan Brin membangun system. Awalnya dinamai BackRub sebelum akhirnya secara tak sengaja berubah menjadi Google.
3. Steve Jobs dan Steve Wozniak (Cikal bakal lahirnya Apple)
Steve Jobs berkarib dengan Steve Wozniak, teman sekolah yang dua tahun lebih tua darinya setelah keduanya dikenalkan oleh Bill Fernandez pada 1971. Job dan Wozniak menjadi sahabat dekat karena sama-sama menyukai teknologi dan suka berbuat jahil.
Pada 1974 Jobs bekerja untuk produsen pembuatan video game Atari dan mengikuti pertemuan Homebrew Computer Club dengan Wozniak. Ini merupakan sejenis seminar dan pertemuan yang membahas tema-tema komputer. (Baca juga: Raup Triliunan Rupiah, Tahun Depan Tim Cook "Bukan Lagi" CEO Apple)
Pada 1976 , komputer Apple tercipta pada 1 April, tak lama sejak Wozniak dan Jobs membuat sebuah komputer sirkuit baru di garasi Silicon Valley. Pendiri ketiga Apple , Ron Wayne, meninggalkan kerja sama ini, setelah hanya dua minggu bekerja. Komputer Apple I dijual pada musim panas seharga USD 666,66 per unit.
4. Bob Woodward dan Mark Felt/Deep Throat (Terbongkarnya skandal Watergate)
Paket sederhana mengubah Bob Woodward dari seorang jurnalis pemula menjadi salah satu orang yang bertanggung jawab mengungkap skandal paling terkenal dalam sejarah presiden Amerika Serikat: Watergate. Pada 1970, Woodward adalah seorang letnan di dinas Angkatan Laut dan salah satu tugas rutinnya adalah kurir paket ke Gedung Putih.
Suatu malam, seseorang menemuinya untuk menandatangani paket. Pria itu mengenalkan diri bernama Mark Felt, seorang asisten direktur FBI. (Baca juga: Editor Pengungkap Skandal Watergate Tutup Usia)
Woodward, yang ingin maju dalam kariernya, kemudian meminta nomor telepon Felt. Pada perkembanganya, Felt bertindak sebagai mentor dan sesekali bertindak sebagai sumber anonim untuk cerita-cerita Woodward dalam tulisan jurnalistiknya. Hingga suatu saat Felt memberi informasi berharga kepada Woodward dan rekannya, Carl Bernstein yang membantu mengungkap skandal Watergate dan berujung pengunduran diri Presiden Richard Nixon pada 8 Agustus 1974.
5. Thomas Edison dan Henry Ford (Awal terciptanya mobil)
Thomas Edison adalah pahlawan pribadi Henry Ford meski keduanya tak pernah bermimpi akan menjadi teman baik. Semuanya berawal pada 1896, ketika Ford menghadiri konvensi Asosiasi Perusahaan Penerangan Edison di Brooklyn, New York. (Baca juga: Ford Bronco dan Suzuki Jimny, Dua Mobil Tangguh yang Sedot Perhatian Dunia)
Edison berkeliling di acara itu dan berbincang dengan Ford soal mobil pertama rancangannya. Ford bekerja di salah satu anak perusahaan Edison dan telah mengidolakan penemunya sejak ia masih kecil). Dua belas tahun kemudian, Ford — yang terinspirasi pertemuan itu dalam kariernya memperkenalkan mobil Model T di mana ia dan Edison akhirnya membentuk persahabatan mendalam yang akan bertahan seumur hidup mereka.
6. Pangeran Edward dan Wallis Simpson (Sejarah skandal besar di Kerajaan Inggris)
Pada 10 Desember 1936 Raja Edward VIII mundur dari keanggotaan Kerajaan Inggris yang dipicu kisah asmaranya dengan seorang perempuan dari kalangan rakyat biasa bernama Wallis Sumpson. Semua berawal ketika pada 10 Januari 1931, Pangeran Edward tidak sengaja di sebuah pesta bertemu dengan Wallis Simpson yang merupakan istri dari Ernest Simpson.
Melalui pertemuan pertama kali inilah Pangeran Edward akhirnya tergila-gila dengan Simpson. Setelah pertemuan tersebut, empat bulan kemudian, Edward dan Wallis Simpson bertemu lagi dan tujuh bulan setelah itu sang pangeran makan malam di rumah Simpson dan pulang hingga pukul 4 pagi.
Pada 20 Januari 1936, Raja Goerge V, yang merupakan ayah dari Pangeran Edward meninggal dunia. Hal tersebut menyebabkan Pangeran Edward naik takhta menjadi Raja Edward VII. Namun karena melanggar aturan dalam kerajaan karena menikah dengan rakyat jelata maka Edward akhirnya mundur dari anggota kerajaan. (Lihat grafis: Kaldera Toba Ditetapkan sebagai Global Geopark oleh UNESCO)
7. Elizabeth Cady Stanton dan Susan B. Anthony (Awal lahirnya gerakan hak-hak perempuan di AS)
Dua perempuan pendiri hak-hak perempuan Amerika Serikat (AS), Elizabeth Cady Stanton dan Susan B. Anthony, menjalin persahabatan selama 50 tahun, dan membangun pengaruh abadi terhadap paham feminisme di Amerika Serikat.
Elizabeth Cady Stanton dan Susan B. Anthony bertemu pertama kali pada 1850 dan dengan cepat keduanya akrab. Selama 50 tahun berikutnya, mereka berkolaborasi dalam memperjuangkan hak-hak perempuan Amerika.
Sejarah Amerika mencatat, tidak ada orang yang gigih memperjuangkan amandemen undang-undang yang memberi perempuan hak untuk memilih selain Elizabeth Cady Stanton dan Susan B. Anthony. (Baca juga: Belajar Patriotisme dan Hak Asasi Wanita dari Nusaibah binti Ka’ab Al-Ansariyah)
8. F. Scott Fitzgerald dan Zelda Fitzgerald (Awal lahirnya novel legendaris The Great Gatsby)
F. Scott Fitzgerald dikenal sebagai penulis novel dan cerita pendek asal Amerika Serikat. Karya fenomenal adalah The Great Gatsby yang terbit pada 1925. Di usia 24 tahun, Fitzgerald menjadi terkenal lantaran novelnya berjudul This Side of Paradise.
Seminggu kemudian, Fitzgerald menikah dengan perempuan yang ia cintai sekaligus sumber inspirasinya, Zelda Sayre. Keduanya bertemu kali pertama pada sebuah pesta dansa di Juli 1918 ketika Scott berusia 21 tahun. (Lihat grafis: Penyair Sapardi Djoko Damono Tutup Usia)
Meskipun pernikahan mereka terkenal kacau, mereka saling menginspirasi pekerjaan masing-masing. Scott bahkan akan mengangkat buku harian pribadi Zelda dan memasukkannya ke dalam novel The Great Gatsby.
9. Frederick Douglass dan William Lloyd Garrison (Awal lahirnya gerakan penghapusan perbudakan di AS)
Surat kabar William Lloyd Garrison, The Liberator, adalah publikasi abolisionis (gerakan penghapusan perbudakan di AS) terbesar pada masanya — dan Frederick Douglass, seorang mantan budak pembaca loyak The Liberator dan tokoh terkemuka dalam gerakan penghapusan perbudakan di AS.
Garrison sangat terkesan dengan tulisan dan aksi-aksi Douglass menentang perbudakan. Atas desakan Garrison, Douglass menerbitkan otobiografi pertamanya pada 1845. Buku ini sangat laris di AS. (Baca juga: Viral, Demonstran Wanita Bugil Hadapi Pasukan Polisi AS)
Persahabatannya dengan Garrison menghantarkan Douglass bertemu dengan Presiden Abraham Lincoln di Gedung Putih untuk membicarakan perlakuan tidak adil yang dialami prajurit kulit hitam di Perang Saudara AS. Sejak pertemuan itu, negara lebih memperhatikan hak-hak warga kulit hitam di AS dan menginspirasi berbagai gerakan persamaan hak AS dan dunia di kemudian hari.
Sumber: www.mentalfloss.com
Terlepas apapun itu, hidup memiliki cara tersendiri menyatukan sejumlah orang di tempat dan waktu yang tepat dalam membentuk sejarah . Berikut sejumlah pertemuan bersejarah tokoh-tokoh terkenal yang mampu mengubah dunia seperti saat ini.
1. John Lennon dan Paul McCartney (Awal terbentuknya The Beatles)
Pertemuan pertama dua dedengkot The Beatles, Paul McCartney dan John Lennon terjadi pada 6 Juli 1956. Saat itu Lennon bersama grup musik Quarrymen-nya sedang manggung di taman St. Peter's Church Rose Queen.
Lennon menyanyikan lagi Come Go with Me ketika McCartney tiba. Pada saat jeda, pemain band pengiring Lennon, Ivan Vaughan yang juga teman sekelas McCartney di Liverpool Institute, memperkenalkannya pada Lennon. McCartney menunjukkan keahliannya menyetel gitar. (Baca juga: Nongol di Prangko, Queen Ikuti Jejak The Beatles dan Pink Floyd)
Setelah berdiskusi dengan teman-teman bandnya, Lennon mengajak McCartney bergabung dengan band-nya. Akhirnya McCartney bergabung di Quarrymen. Bersama Paul, Lennon menggagas pendirian band baru, dinamai The Beatles awal Agustus 1960 yang kemudian menjadi legenda bersama George Horrison dan Ringo Star yang bergabung belakangan.
2. Sergey Brin dan Larry Page (Awal terbentuknya Google)
Tur kampus biasanya tidak mengubah hidup. Tetapi dalam kasus pendiri Google , Sergey Brin dan Larry Page, jalan-jalan di sekitar Universitas Stanford akhirnya mengubah arah karier mereka (dan memiliki dampak yang cukup besar bagi dunia).
Pada 1995, Brin yang saat itu mahasiswa pascasarjana tahun kedua dalam ilmu komputer, mengajukan diri menjadi pemandu wisata bagi calon siswa baru. Secara kebetulan, Page, mahasiswa jurusan teknik dari University of Michigan ikut dalam tur tersebut. (Baca juga: Petisi Perjuangan Kembalikan Palestina ke Maps 'Pecah')
Beberapa bulan kemudian, ketika disertasi Page di World Wide Web berubah menjadi proyek yang jauh lebih besar, ia kemudian meminta bantuan Brin membangun system. Awalnya dinamai BackRub sebelum akhirnya secara tak sengaja berubah menjadi Google.
3. Steve Jobs dan Steve Wozniak (Cikal bakal lahirnya Apple)
Steve Jobs berkarib dengan Steve Wozniak, teman sekolah yang dua tahun lebih tua darinya setelah keduanya dikenalkan oleh Bill Fernandez pada 1971. Job dan Wozniak menjadi sahabat dekat karena sama-sama menyukai teknologi dan suka berbuat jahil.
Pada 1974 Jobs bekerja untuk produsen pembuatan video game Atari dan mengikuti pertemuan Homebrew Computer Club dengan Wozniak. Ini merupakan sejenis seminar dan pertemuan yang membahas tema-tema komputer. (Baca juga: Raup Triliunan Rupiah, Tahun Depan Tim Cook "Bukan Lagi" CEO Apple)
Pada 1976 , komputer Apple tercipta pada 1 April, tak lama sejak Wozniak dan Jobs membuat sebuah komputer sirkuit baru di garasi Silicon Valley. Pendiri ketiga Apple , Ron Wayne, meninggalkan kerja sama ini, setelah hanya dua minggu bekerja. Komputer Apple I dijual pada musim panas seharga USD 666,66 per unit.
4. Bob Woodward dan Mark Felt/Deep Throat (Terbongkarnya skandal Watergate)
Paket sederhana mengubah Bob Woodward dari seorang jurnalis pemula menjadi salah satu orang yang bertanggung jawab mengungkap skandal paling terkenal dalam sejarah presiden Amerika Serikat: Watergate. Pada 1970, Woodward adalah seorang letnan di dinas Angkatan Laut dan salah satu tugas rutinnya adalah kurir paket ke Gedung Putih.
Suatu malam, seseorang menemuinya untuk menandatangani paket. Pria itu mengenalkan diri bernama Mark Felt, seorang asisten direktur FBI. (Baca juga: Editor Pengungkap Skandal Watergate Tutup Usia)
Woodward, yang ingin maju dalam kariernya, kemudian meminta nomor telepon Felt. Pada perkembanganya, Felt bertindak sebagai mentor dan sesekali bertindak sebagai sumber anonim untuk cerita-cerita Woodward dalam tulisan jurnalistiknya. Hingga suatu saat Felt memberi informasi berharga kepada Woodward dan rekannya, Carl Bernstein yang membantu mengungkap skandal Watergate dan berujung pengunduran diri Presiden Richard Nixon pada 8 Agustus 1974.
5. Thomas Edison dan Henry Ford (Awal terciptanya mobil)
Thomas Edison adalah pahlawan pribadi Henry Ford meski keduanya tak pernah bermimpi akan menjadi teman baik. Semuanya berawal pada 1896, ketika Ford menghadiri konvensi Asosiasi Perusahaan Penerangan Edison di Brooklyn, New York. (Baca juga: Ford Bronco dan Suzuki Jimny, Dua Mobil Tangguh yang Sedot Perhatian Dunia)
Edison berkeliling di acara itu dan berbincang dengan Ford soal mobil pertama rancangannya. Ford bekerja di salah satu anak perusahaan Edison dan telah mengidolakan penemunya sejak ia masih kecil). Dua belas tahun kemudian, Ford — yang terinspirasi pertemuan itu dalam kariernya memperkenalkan mobil Model T di mana ia dan Edison akhirnya membentuk persahabatan mendalam yang akan bertahan seumur hidup mereka.
6. Pangeran Edward dan Wallis Simpson (Sejarah skandal besar di Kerajaan Inggris)
Pada 10 Desember 1936 Raja Edward VIII mundur dari keanggotaan Kerajaan Inggris yang dipicu kisah asmaranya dengan seorang perempuan dari kalangan rakyat biasa bernama Wallis Sumpson. Semua berawal ketika pada 10 Januari 1931, Pangeran Edward tidak sengaja di sebuah pesta bertemu dengan Wallis Simpson yang merupakan istri dari Ernest Simpson.
Melalui pertemuan pertama kali inilah Pangeran Edward akhirnya tergila-gila dengan Simpson. Setelah pertemuan tersebut, empat bulan kemudian, Edward dan Wallis Simpson bertemu lagi dan tujuh bulan setelah itu sang pangeran makan malam di rumah Simpson dan pulang hingga pukul 4 pagi.
Pada 20 Januari 1936, Raja Goerge V, yang merupakan ayah dari Pangeran Edward meninggal dunia. Hal tersebut menyebabkan Pangeran Edward naik takhta menjadi Raja Edward VII. Namun karena melanggar aturan dalam kerajaan karena menikah dengan rakyat jelata maka Edward akhirnya mundur dari anggota kerajaan. (Lihat grafis: Kaldera Toba Ditetapkan sebagai Global Geopark oleh UNESCO)
7. Elizabeth Cady Stanton dan Susan B. Anthony (Awal lahirnya gerakan hak-hak perempuan di AS)
Dua perempuan pendiri hak-hak perempuan Amerika Serikat (AS), Elizabeth Cady Stanton dan Susan B. Anthony, menjalin persahabatan selama 50 tahun, dan membangun pengaruh abadi terhadap paham feminisme di Amerika Serikat.
Elizabeth Cady Stanton dan Susan B. Anthony bertemu pertama kali pada 1850 dan dengan cepat keduanya akrab. Selama 50 tahun berikutnya, mereka berkolaborasi dalam memperjuangkan hak-hak perempuan Amerika.
Sejarah Amerika mencatat, tidak ada orang yang gigih memperjuangkan amandemen undang-undang yang memberi perempuan hak untuk memilih selain Elizabeth Cady Stanton dan Susan B. Anthony. (Baca juga: Belajar Patriotisme dan Hak Asasi Wanita dari Nusaibah binti Ka’ab Al-Ansariyah)
8. F. Scott Fitzgerald dan Zelda Fitzgerald (Awal lahirnya novel legendaris The Great Gatsby)
F. Scott Fitzgerald dikenal sebagai penulis novel dan cerita pendek asal Amerika Serikat. Karya fenomenal adalah The Great Gatsby yang terbit pada 1925. Di usia 24 tahun, Fitzgerald menjadi terkenal lantaran novelnya berjudul This Side of Paradise.
Seminggu kemudian, Fitzgerald menikah dengan perempuan yang ia cintai sekaligus sumber inspirasinya, Zelda Sayre. Keduanya bertemu kali pertama pada sebuah pesta dansa di Juli 1918 ketika Scott berusia 21 tahun. (Lihat grafis: Penyair Sapardi Djoko Damono Tutup Usia)
Meskipun pernikahan mereka terkenal kacau, mereka saling menginspirasi pekerjaan masing-masing. Scott bahkan akan mengangkat buku harian pribadi Zelda dan memasukkannya ke dalam novel The Great Gatsby.
9. Frederick Douglass dan William Lloyd Garrison (Awal lahirnya gerakan penghapusan perbudakan di AS)
Surat kabar William Lloyd Garrison, The Liberator, adalah publikasi abolisionis (gerakan penghapusan perbudakan di AS) terbesar pada masanya — dan Frederick Douglass, seorang mantan budak pembaca loyak The Liberator dan tokoh terkemuka dalam gerakan penghapusan perbudakan di AS.
Garrison sangat terkesan dengan tulisan dan aksi-aksi Douglass menentang perbudakan. Atas desakan Garrison, Douglass menerbitkan otobiografi pertamanya pada 1845. Buku ini sangat laris di AS. (Baca juga: Viral, Demonstran Wanita Bugil Hadapi Pasukan Polisi AS)
Persahabatannya dengan Garrison menghantarkan Douglass bertemu dengan Presiden Abraham Lincoln di Gedung Putih untuk membicarakan perlakuan tidak adil yang dialami prajurit kulit hitam di Perang Saudara AS. Sejak pertemuan itu, negara lebih memperhatikan hak-hak warga kulit hitam di AS dan menginspirasi berbagai gerakan persamaan hak AS dan dunia di kemudian hari.
Sumber: www.mentalfloss.com
(poe)
tulis komentar anda