Israel Sita 70 Rumah Warga Palestina di Kota Tua Hebron
Minggu, 30 April 2023 - 01:03 WIB
TEL AVIV - Israel memulai rencana menyita 70 rumah warga Palestina di Kota Tua, Provinsi Hebron, Tepi Barat.
Direktur Komite Pembangunan Hebron Imad Hamdan mengatakan Israel berencana menyerahkan rumah-rumah warga Palestina kepada para pemukim Israel.
Hamdan menambahkan, "Serangan Israel terhadap Gedung Nasreddine adalah awal dari implementasi rencana Israel."
Dia menegaskan kembali bahwa, “Palestina adalah pemilik asli dari rumah dan toko ini."
Pada saat yang sama, dia menekankan kepemilikan warga Palestina atas bangunan-bangunan ini dilindungi oleh undang-undang lokal dan internasional, yang menjamin tempat tinggal warga yang aman dan terjamin serta mencegah pengusiran paksa.
Sementara itu, aktivis Palestina di Hebron Issa Amro mengkritik "tanggapan lemah" Komite Konstruksi terhadap rencana Israel.
Dia menekankan, "Awal penerapan rencana Israel, yang diungkapkan awal tahun ini, membunyikan alarm yang berbahaya."
"Pengusiran paksa orang-orang Palestina keluar dari Gedung Nasreddine, yang terletak di tempat-tempat paling sensitif di Kota Tua, bukanlah satu insiden yang dapat terjadi tanpa tindakan resmi," ungkap dia.
Amro menuduh Komite Pembangunan Hebron, badan pemerintah Palestina, mengoordinasikan pencurian properti Palestina bersama otoritas pendudukan Israel.
Aktivis tersebut mengutuk kebisuan Komite Pembangunan Hebron atas penghancuran enam toko Palestina oleh pemukim Israel di jantung kota beberapa hari yang lalu.
Dia menyatakan komite tersebut memiliki anggaran yang besar dan mampu berbuat lebih banyak untuk perlindungan properti Palestina di kota tersebut.
Direktur Komite Pembangunan Hebron Imad Hamdan mengatakan Israel berencana menyerahkan rumah-rumah warga Palestina kepada para pemukim Israel.
Hamdan menambahkan, "Serangan Israel terhadap Gedung Nasreddine adalah awal dari implementasi rencana Israel."
Dia menegaskan kembali bahwa, “Palestina adalah pemilik asli dari rumah dan toko ini."
Pada saat yang sama, dia menekankan kepemilikan warga Palestina atas bangunan-bangunan ini dilindungi oleh undang-undang lokal dan internasional, yang menjamin tempat tinggal warga yang aman dan terjamin serta mencegah pengusiran paksa.
Sementara itu, aktivis Palestina di Hebron Issa Amro mengkritik "tanggapan lemah" Komite Konstruksi terhadap rencana Israel.
Dia menekankan, "Awal penerapan rencana Israel, yang diungkapkan awal tahun ini, membunyikan alarm yang berbahaya."
"Pengusiran paksa orang-orang Palestina keluar dari Gedung Nasreddine, yang terletak di tempat-tempat paling sensitif di Kota Tua, bukanlah satu insiden yang dapat terjadi tanpa tindakan resmi," ungkap dia.
Amro menuduh Komite Pembangunan Hebron, badan pemerintah Palestina, mengoordinasikan pencurian properti Palestina bersama otoritas pendudukan Israel.
Aktivis tersebut mengutuk kebisuan Komite Pembangunan Hebron atas penghancuran enam toko Palestina oleh pemukim Israel di jantung kota beberapa hari yang lalu.
Dia menyatakan komite tersebut memiliki anggaran yang besar dan mampu berbuat lebih banyak untuk perlindungan properti Palestina di kota tersebut.
(sya)
tulis komentar anda