Tunggu Komando, Pasukan Ukraina Siap Lancarkan Serangan Balasan

Jum'at, 28 April 2023 - 22:13 WIB
Pasukan Ukraina tengah menunggu perintah untuk melancarkan serangan balasan. Foto/Ilustrasi
KIEV - Militer Ukraina secara luas siap untuk melancarkan serangan balasan terhadap Rusia, tetapi sedang menunggu perintah untuk menyerang dari pejabat senior di Kiev. Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov.

“Segera setelah kami mendapatkan kehendak Tuhan, cuaca, dan keputusan dari komando, kami akan melakukannya,” kata pejabat itu saat konferensi pers, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (28/4/2023).

Reznikov memberi pengarahan kepada media tentang keadaan pasukan Ukraina dan penggunaan senjata berat yang disediakan oleh pendukung Barat.





"Ukraina telah dilengkapi dengan sistem senjata yang sangat canggih, terutama dalam hal tinju lapis baja (kendaraan tempur lapis baja),” menteri Ukraina itu melaporkan, meskipun ia menambahkan bahwa pelatihan tentang cara mengoperasikannya masih berlangsung.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan minggu ini bahwa anggota blok militer pimpinan Amerika Serikat (AS) itu telah mengirimkan 98% senjata yang dijanjikan ke Kiev, termasuk 1.550 kendaraan lapis baja dan 230 tank.



Kepala Komando Eropa AS, Christopher Cavoli, juga membuat penilaian serupa selama sidang Kongres.

Namun, Mikhail Podoliak, seorang pembantu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, telah menantang klaim tersebut. Dalams sebuah wawancara ia menegaskan bahwa tingkat pengiriman yang dikutip oleh pejabat NATO "terlalu tinggi" dan negaranya membutuhkan lebih banyak senjata.

Reznikov sebelumnya memperingatkan terhadap ekspektasi yang meningkat mengenai serangan di masa depan, dengan alasan bahwa harapan di Ukraina dan di antara pendukung asingnya terlalu tinggi.

Kiev telah menolak gagasan pembicaraan damai dengan Moskow dan telah berjanji untuk terus berjuang sampai merebut semua wilayah yang telah hilang dari Rusia.

Outlet media Barat terkemuka telah memperingatkan bahwa dorongan yang diharapkan mungkin merupakan kesempatan terakhir Ukraina untuk memperoleh keuntungan yang signifikan, dan kegagalan untuk melakukannya akan merusak harapannya untuk bantuan militer di masa depan.



Moskow menganggap konflik di Ukraina sebagai bagian dari perang proksi pimpinan AS melawan Rusia, yang dilancarkan oleh pasukan Ukraina dengan dukungan luas Barat. Kremlin menuduh Washington sengaja mengubah Ukraina menjadi "anti-Rusia" untuk memprovokasipermusuhan.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More