Pertama dalam 40 Tahun, AS Akan Kirim Kapal Selam Nuklir ke Korea Selatan
Kamis, 27 April 2023 - 00:08 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) akan mengirim kapal selam nuklir untuk mengunjungi Korea Selatan (Korsel) untuk pertama kalinya dalam empat dekade. Ini adalah bagian dari pencegahan baru antara Washington dan Seoul yang pasti akan memicu kemarahan Korea Utara (Korut).
Pencegahan tersebut, yang akan diresmikan oleh Presiden Joe Biden pada Rabu malam waktu setempat, digambarkan oleh Gedung Putih sebagai yang paling signifikan dari jenisnya sejak Perang Dingin.
Dijuluki "Deklarasi Washington", seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan pencegahan itu dirancang untuk memperkuat komitmen pencegahan AS ke Korsel dalam menghadapi ancaman nuklir yang terus-menerus dari Korut.
“Kami bermaksud mengambil langkah-langkah untuk membuat pencegahan kami lebih terlihat melalui pengerahan aset strategis secara reguler, termasuk kunjungan kapal selam balistik nuklir AS ke Korea Selatan, yang tidak pernah terjadi sejak awal 1980-an,” kata pejabat itu seperti dikutip dari New York Post, Kamis (27/4/2023).
Kesepahaman tersebut akan menandai klimaks dari kunjungan kenegaraan resmi Presiden Korsel Yoon Suk-yeol ke Gedung Putih pada hari Rabu.
“(Kami) akan memperkuat latihan dan kegiatan simulasi kami untuk meningkatkan pendekatan aliansi AS-(Korea Selatan) untuk menghalangi dan bertahan melawan ancaman (Korea Utara) termasuk dengan mengintegrasikan aset (non-nuklir Korea Selatan) dengan lebih baik ke dalam perencanaan strategis kami sebagai bagian dari upaya aliansi untuk memperkuat pencegahan dan mengelola kekhawatiran tentang non-proliferasi nuklir di wilayah tersebut,” kata pejabat itu.
Pejabat itu juga mengatakan deklarasi itu juga akan membentuk kelompok konsultatif nuklir AS-Korea Selatan (NCG) baru yang dimaksudkan untuk meningkatkan pembagian intelijen terkait nuklir.
“NCG (adalah) mekanisme konsultasi bilateral reguler yang akan berfokus pada isu-isu nuklir dan perencanaan strategis dan akan memberi wawasan tambahan kepada sekutu (Korea Selatan) kami tentang bagaimana kami berpikir tentang perencanaan kontinjensi besar dalam banyak hal,” kata pejabat itu.
Pencegahan tersebut, yang akan diresmikan oleh Presiden Joe Biden pada Rabu malam waktu setempat, digambarkan oleh Gedung Putih sebagai yang paling signifikan dari jenisnya sejak Perang Dingin.
Dijuluki "Deklarasi Washington", seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan pencegahan itu dirancang untuk memperkuat komitmen pencegahan AS ke Korsel dalam menghadapi ancaman nuklir yang terus-menerus dari Korut.
“Kami bermaksud mengambil langkah-langkah untuk membuat pencegahan kami lebih terlihat melalui pengerahan aset strategis secara reguler, termasuk kunjungan kapal selam balistik nuklir AS ke Korea Selatan, yang tidak pernah terjadi sejak awal 1980-an,” kata pejabat itu seperti dikutip dari New York Post, Kamis (27/4/2023).
Kesepahaman tersebut akan menandai klimaks dari kunjungan kenegaraan resmi Presiden Korsel Yoon Suk-yeol ke Gedung Putih pada hari Rabu.
“(Kami) akan memperkuat latihan dan kegiatan simulasi kami untuk meningkatkan pendekatan aliansi AS-(Korea Selatan) untuk menghalangi dan bertahan melawan ancaman (Korea Utara) termasuk dengan mengintegrasikan aset (non-nuklir Korea Selatan) dengan lebih baik ke dalam perencanaan strategis kami sebagai bagian dari upaya aliansi untuk memperkuat pencegahan dan mengelola kekhawatiran tentang non-proliferasi nuklir di wilayah tersebut,” kata pejabat itu.
Pejabat itu juga mengatakan deklarasi itu juga akan membentuk kelompok konsultatif nuklir AS-Korea Selatan (NCG) baru yang dimaksudkan untuk meningkatkan pembagian intelijen terkait nuklir.
“NCG (adalah) mekanisme konsultasi bilateral reguler yang akan berfokus pada isu-isu nuklir dan perencanaan strategis dan akan memberi wawasan tambahan kepada sekutu (Korea Selatan) kami tentang bagaimana kami berpikir tentang perencanaan kontinjensi besar dalam banyak hal,” kata pejabat itu.
tulis komentar anda