5 Fakta Negara Sudan yang Tengah Dilanda Perang Saudara

Rabu, 26 April 2023 - 17:13 WIB
5 fakta negara Sudan yang tengah dilanda perang saudara. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Pertempuran di Sudan antara pasukan yang setia kepada dua jenderal top telah menempatkan negara itu dalam risiko kehancuran. Perang juga menimbulkan konsekuensi jauh melampaui perbatasannya.

Seperti dikutip dari Al Jazeera, kedua belah pihak memiliki puluhan ribu pejuang, pendukung asing, kekayaan mineral, dan sumber daya lain yang dapat melindungi mereka dari sanksi. Ini adalah resep untuk konflik berkepanjangan yang telah menghancurkan negara-negara lain di Timur Tengah dan Afrika.

Berikut 5 Fakta Negara Sudan

1. Dua Kubu yang Berperang

Jenderal Abdel Fattah Burhan, Kepala Angkatan Bersenjata, dan Jenderal Mohammed Hamdan Dagalo, pemimpin kelompok paramiliter yang dikenal sebagai Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang tumbuh dari milisi Janjaweed yang terkenal kejam di Darfur. Kedua kubu berusaha merebut kendali Sudan.

Konflik keduanya terjadi dua tahun setelah mereka bersama-sama melakukan kudeta militer dan menggagalkan transisi menuju demokrasi yang telah dimulai setelah pengunjuk rasa pada 2019 membantu memaksa penggulingan otokrat lama, Omar al-Bashir. Dalam beberapa bulan terakhir, negosiasi sedang dilakukan untuk kembali ke transisi demokrasi.

Pemenang dari pertempuran ini kemungkinan adalah presiden Sudan berikutnya. Pihak yang kalah bisa menghadapi pengasingan, penangkapan atau kematian. Perang saudara yang berlangsung lama atau pemisahan negara Arab dan Afrika menjadi wilayah kekuasaan saingan juga mungkin terjadi.



2. Perang Sudan Berdampak ke Negara Tetangga

Sudan berbatasan dengan Laut Merah, wilayah Sahel, dan Tanduk Afrika. Beberapa tetangga Sudan, termasuk Ethiopia, Chad, dan Sudan Selatan, telah terpengaruh oleh pergolakan dan konflik politik.

Hubungan Sudan dengan Etiopia tegang karena lahan pertanian yang disengketakan di sepanjang perbatasan mereka; konflik di wilayah Tigray Ethiopia, yang mendorong puluhan ribu pengungsi ke Sudan; dan Bendungan Renaisans Etiopia Agung.

Dua kekuatan regional, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, yang menjalin hubungan dekat dengan RSF ketika mengirim ribuan pejuang untuk mendukung perang di Yaman, telah menyerukan kedua belah pihak untuk mundur.

3. Jalin Hubungan dengan Israel

Sudan mengatakan setuju untuk "bergerak maju" menuju normalisasi hubungan dengan Israel selama pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Eli Cohen yang sedang berkunjung di Khartoum.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More