Profil Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas yang Pernah Diancam Dibunuh Israel
Rabu, 26 April 2023 - 15:01 WIB
JAKARTA - Ismail Haniyeh yang menjabat sebagai pemimpin Hamas pernah mengalami ancaman pembunuhan dari Pemerintah Israel di tahun 2007 lalu.
Dilansir dari The Guardian, Wakil Menteri Pertahanan Israel, Ephiraim Sneh, berencana untuk membunuh ketua Hamas untuk mengakhiri serangan rudal dari jalur Gaza.
Menurut Sneh, tidak ada seorangpun dalam kepemimpinan Hamas yang kebal senjata. Ancaman pembunuhan itu muncul setelah seorang wanita Israel terbunuh oleh roket di kota selatan Sderot.
Namun, ancaman pembunuhan itu berhasil ditepis oleh Haniyeh yang membuatnya kembali terpilih menjadi Pemimpin Hamas pada 2017 lalu.
Pria yang lahir pada tahun 1962 ini juga sempat menjadi pemimpin pemerintahan de facto di Jalur Gaza periode 2007-2014 lalu.
Menurut Britannica, Haniyeh menghabiskan masa mudanya di kamp pengungsi Al-Shāṭiʾ di Jalur Gaza, tempatnya dilahirkan.
Seperti anak-anak pengungsi biasa, Haniyeh dididik di sekolah-sekolah yang dijalankan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina.
Dilansir dari The Guardian, Wakil Menteri Pertahanan Israel, Ephiraim Sneh, berencana untuk membunuh ketua Hamas untuk mengakhiri serangan rudal dari jalur Gaza.
Menurut Sneh, tidak ada seorangpun dalam kepemimpinan Hamas yang kebal senjata. Ancaman pembunuhan itu muncul setelah seorang wanita Israel terbunuh oleh roket di kota selatan Sderot.
Namun, ancaman pembunuhan itu berhasil ditepis oleh Haniyeh yang membuatnya kembali terpilih menjadi Pemimpin Hamas pada 2017 lalu.
Baca Juga
Profil Ismail Haniyeh
Ismail Haniyeh adalah seorang politikus Palestina yang telah menjabat sebagai Pemimpin Hamas sejak 2006 lalu. Dirinya juga pernah menjabat sebagai perdana menteri Otoritas Palestina (PA) periode 2006-2007.Pria yang lahir pada tahun 1962 ini juga sempat menjadi pemimpin pemerintahan de facto di Jalur Gaza periode 2007-2014 lalu.
Menurut Britannica, Haniyeh menghabiskan masa mudanya di kamp pengungsi Al-Shāṭiʾ di Jalur Gaza, tempatnya dilahirkan.
Seperti anak-anak pengungsi biasa, Haniyeh dididik di sekolah-sekolah yang dijalankan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina.
tulis komentar anda