Ini Negara yang Sudah Mengevakuasi Warganya dari Sudan
Senin, 24 April 2023 - 20:38 WIB
KHARTOUM - Perang Sudan yang sudah memasuki pekan kedua membuat sejumlah negara mengevakuasi warganya agar terhindar dari perang Sudan. Evakuasi dilakukan di tengah pertempuran sengit antara pasukan pemerintah Sudan dengan RSF.
Evakuasi yang dilakukan tak selamanya berjalan lancar. Itensnya pertempuran membuat proses evakuasi harus berhenti untuk sementara waktu. Berikut sejumlah negara yang telah melakukan evakuasi warganya dari Sudan:
Presiden Joe Biden mengatakan bahwa personel pemerintah Amerika Serikat (AS) telah dievakuasi dari Sudan. Biden juga mengucapkan terima kasih kepada pasukan AS yang menjalan misi genting mengevakuasi staf diplomatik Amerika di Sudan.
Sekitar 70 staf Amerika diterbangkan dari zona pendaratan di kedutaan ke lokasi yang dirahasiakan di Ethiopia, menurut dua pejabat AS yang mengetahui misi tersebut. Pasukan AS melakukan operasi itu saat pertempuran antara dua komandan bersenjata Sudan — yang telah menewaskan lebih dari 400 orang, menempatkan negara itu dalam risiko kehancuran dan dapat memiliki konsekuensi yang jauh melampaui perbatasannya — memasuki minggu kedua.
“Saya bangga dengan komitmen luar biasa dari staf Kedutaan Besar kami, yang menjalankan tugasnya dengan keberanian dan profesionalisme serta mewujudkan persahabatan dan hubungan Amerika dengan rakyat Sudan,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Arab Saudi mulai mengatur evakuasi warganya dan beberapa warga negara dari negara-negara “persaudaraan dan sahabat” lainnya dari Sudan. Ini dilakukan saat bentrokan semakin intensif meskipun ada gencatan senjata Idul Fitri.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan orang-orang yang dievakuasi akan diterbangkan ke Arab Saudi. "Keputusan itu datang dalam pelaksanaan arahan Raja Salman dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman untuk mengawasi perlindungan dan keselamatan warga Kerajaan di Republik Sudan,” kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi seperti dilansir dari Arab News, Sabtu (22/4/2023).
Arab Saudi dilaporkan telah mengevakuasi sekitar 150 warga asing dengan menggunakan kapal Angkatan Laut Kerajaan Arab Saudi. Warga asing yang dievakuasi berasal dari sejumlah negara.
Prancis telah mulai mengevakuasi warganya dan staf diplomatiknya dari Sudan , di mana pertempuran antara pasukan yang bersaing telah memasuki minggu kedua. Hal itu diungkapkan Kementerian Luar Negeri Prancis, Minggu (23/4/2023).
Kementerian mengatakan telah memulai "operasi evakuasi cepat" dan bahwa warga negara Eropa dan orang-orang dari "negara mitra sekutu" juga akan dibantu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sebuah sumber diplomatik, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan kepada AFP bahwa Angkatan Bersenjata Sudan dan saingan mereka, kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF), telah "memberikan jaminan keamanan" untuk mengizinkan operasi tersebut. Sumber yang sama mengatakan ada sekitar 250 warga Prancis yang tinggal di Sudan.
Kementerian Pertahanan Jepang telah memulai persiapan untuk mengevakuasi warganya dari Sudan di tengah pertempuran mematikan. Hal itu diungkapkan seorang juru bicara pemerintah Jepang, Rabu (19/4/2023).
“Menteri Luar Negeri Jepang meminta Menteri Pertahanan untuk menggunakan pesawat Pasukan Bela Diri untuk evakuasi,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno, seperti dikutip dari Al Arabiya.
“Pemerintah akan terus melakukan yang terbaik untuk memastikan keselamatan warga Jepang di Jepang, termasuk keselamatan dan evakuasi warga negara Jepang, bekerjasama erat dengan G7 dan negara-negara besar lainnya,” lanjut Matsuno.
Menurut Mastsuno, sekitar 60 warga negara Jepang berada di Sudan pada hari Rabu. Ia menambahkan, pemerintah dapat menghubungi mereka semua dan tidak ada dari mereka yang terluka.
Misi militer Jerman untuk mengevakuasi sekitar 150 warga Jerman dari Sudan harus dihentikan pada Rabu karena pertempuran di ibu kota Khartoum, majalah berita Spiegel melaporkan mengutip sumber tanpa nama.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman menolak mengomentari laporan tersebut. Kementerian Luar Negeri tidak segera membalas permintaan komentar melalui email. Spiegel mengatakan, Angkatan Udara Luftwaffe telah mengirimkan tiga pesawat angkut A400M untuk misi tersebut pada Rabu pagi. Pesawat telah mendarat di Yunani untuk berhenti mengisi bahan bakar.
Dilaporkan pula, tembakan senjata berat menghancurkan gencatan senjata 24 jam di Sudan pada hari Selasa. Pertempuran antara tentara dan Pasukan Dukungan Cepat paramiliter (RSF) telah menewaskan sedikitnya 185 orang dan melukai lebih dari 1.800 orang, kata utusan PBB Volker Perthes.
Evakuasi yang dilakukan tak selamanya berjalan lancar. Itensnya pertempuran membuat proses evakuasi harus berhenti untuk sementara waktu. Berikut sejumlah negara yang telah melakukan evakuasi warganya dari Sudan:
1. Amerika Serikat
Presiden Joe Biden mengatakan bahwa personel pemerintah Amerika Serikat (AS) telah dievakuasi dari Sudan. Biden juga mengucapkan terima kasih kepada pasukan AS yang menjalan misi genting mengevakuasi staf diplomatik Amerika di Sudan.
Sekitar 70 staf Amerika diterbangkan dari zona pendaratan di kedutaan ke lokasi yang dirahasiakan di Ethiopia, menurut dua pejabat AS yang mengetahui misi tersebut. Pasukan AS melakukan operasi itu saat pertempuran antara dua komandan bersenjata Sudan — yang telah menewaskan lebih dari 400 orang, menempatkan negara itu dalam risiko kehancuran dan dapat memiliki konsekuensi yang jauh melampaui perbatasannya — memasuki minggu kedua.
“Saya bangga dengan komitmen luar biasa dari staf Kedutaan Besar kami, yang menjalankan tugasnya dengan keberanian dan profesionalisme serta mewujudkan persahabatan dan hubungan Amerika dengan rakyat Sudan,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
2. Arab Saudi
Arab Saudi mulai mengatur evakuasi warganya dan beberapa warga negara dari negara-negara “persaudaraan dan sahabat” lainnya dari Sudan. Ini dilakukan saat bentrokan semakin intensif meskipun ada gencatan senjata Idul Fitri.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan orang-orang yang dievakuasi akan diterbangkan ke Arab Saudi. "Keputusan itu datang dalam pelaksanaan arahan Raja Salman dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman untuk mengawasi perlindungan dan keselamatan warga Kerajaan di Republik Sudan,” kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi seperti dilansir dari Arab News, Sabtu (22/4/2023).
Arab Saudi dilaporkan telah mengevakuasi sekitar 150 warga asing dengan menggunakan kapal Angkatan Laut Kerajaan Arab Saudi. Warga asing yang dievakuasi berasal dari sejumlah negara.
3. Prancis
Prancis telah mulai mengevakuasi warganya dan staf diplomatiknya dari Sudan , di mana pertempuran antara pasukan yang bersaing telah memasuki minggu kedua. Hal itu diungkapkan Kementerian Luar Negeri Prancis, Minggu (23/4/2023).
Kementerian mengatakan telah memulai "operasi evakuasi cepat" dan bahwa warga negara Eropa dan orang-orang dari "negara mitra sekutu" juga akan dibantu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sebuah sumber diplomatik, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan kepada AFP bahwa Angkatan Bersenjata Sudan dan saingan mereka, kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF), telah "memberikan jaminan keamanan" untuk mengizinkan operasi tersebut. Sumber yang sama mengatakan ada sekitar 250 warga Prancis yang tinggal di Sudan.
4. Jepang
Kementerian Pertahanan Jepang telah memulai persiapan untuk mengevakuasi warganya dari Sudan di tengah pertempuran mematikan. Hal itu diungkapkan seorang juru bicara pemerintah Jepang, Rabu (19/4/2023).
“Menteri Luar Negeri Jepang meminta Menteri Pertahanan untuk menggunakan pesawat Pasukan Bela Diri untuk evakuasi,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno, seperti dikutip dari Al Arabiya.
“Pemerintah akan terus melakukan yang terbaik untuk memastikan keselamatan warga Jepang di Jepang, termasuk keselamatan dan evakuasi warga negara Jepang, bekerjasama erat dengan G7 dan negara-negara besar lainnya,” lanjut Matsuno.
Menurut Mastsuno, sekitar 60 warga negara Jepang berada di Sudan pada hari Rabu. Ia menambahkan, pemerintah dapat menghubungi mereka semua dan tidak ada dari mereka yang terluka.
5. Jerman
Misi militer Jerman untuk mengevakuasi sekitar 150 warga Jerman dari Sudan harus dihentikan pada Rabu karena pertempuran di ibu kota Khartoum, majalah berita Spiegel melaporkan mengutip sumber tanpa nama.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman menolak mengomentari laporan tersebut. Kementerian Luar Negeri tidak segera membalas permintaan komentar melalui email. Spiegel mengatakan, Angkatan Udara Luftwaffe telah mengirimkan tiga pesawat angkut A400M untuk misi tersebut pada Rabu pagi. Pesawat telah mendarat di Yunani untuk berhenti mengisi bahan bakar.
Dilaporkan pula, tembakan senjata berat menghancurkan gencatan senjata 24 jam di Sudan pada hari Selasa. Pertempuran antara tentara dan Pasukan Dukungan Cepat paramiliter (RSF) telah menewaskan sedikitnya 185 orang dan melukai lebih dari 1.800 orang, kata utusan PBB Volker Perthes.
(sya)
tulis komentar anda