AS Kembali Kucurkan Bantuan Senjata untuk Ukraina, Termasuk Amunisi HIMARS
Kamis, 20 April 2023 - 05:24 WIB
WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan bantuan militer baru sebesar USD325 juta atau sekitar Rp 4,8 triliun untuk Ukraina untuk membantu militernya dalam perangnya melawan Rusia . Bantuan itu termasuk amunisi tambahan untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), rudal canggih, dan ranjau anti-tank.
Ini adalah paket bantuan keamanan ke-36 untuk Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari 2022, dan menjadikan total bantuan militer AS untuk pemerintah Kiev menjadi lebih dari USD35,4 miliar (Rp530 triliun).
“Paket bantuan keamanan ini mencakup lebih banyak amunisi untuk HIMARS dan peluru artileri yang disediakan AS, serta sistem anti-lapis baja, senjata kecil, kendaraan pendukung logistik, dan dukungan pemeliharaan yang penting untuk memperkuat pertahanan Ukraina di medan perang,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony kata Blinken dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (20/4/2023).
HIMARS adalah peluncur rudal yang dipasang di truk yang dapat menembakkan beberapa peluru kendali secara berurutan. Rudal yang dipasok ke Ukraina memiliki jangkauan hingga 80 km dan pasukan Ukraina telah sukses besar menggunakannya untuk menargetkan posisi Rusia.
"Rusia dapat mengakhiri perangnya hari ini. Sampai Rusia melakukannya, Amerika Serikat dan sekutu serta mitra kami akan tetap bersatu dengan Ukraina selama diperlukan," kata Blinken.
Juru bicara departemen mengatakan selain amunisi HIMARS, paket tersebut juga mencakup peluru artileri; rudal yang diluncurkan tabung, dilacak secara optik, dipandu kawat (TOW); ranjau anti-tank; peralatan keamanan pelabuhan dan pelabuhan, dan lebih dari 9 juta butir amunisi senjata kecil.
Paket tersebut akan didanai menggunakan Presidential Drawdown Authority, atau PDA, yang memberi wewenang kepada presiden AS untuk mentransfer barang dan peralatan dari persediaan AS tanpa persetujuan kongres selama keadaan darurat.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
Ini adalah paket bantuan keamanan ke-36 untuk Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari 2022, dan menjadikan total bantuan militer AS untuk pemerintah Kiev menjadi lebih dari USD35,4 miliar (Rp530 triliun).
“Paket bantuan keamanan ini mencakup lebih banyak amunisi untuk HIMARS dan peluru artileri yang disediakan AS, serta sistem anti-lapis baja, senjata kecil, kendaraan pendukung logistik, dan dukungan pemeliharaan yang penting untuk memperkuat pertahanan Ukraina di medan perang,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony kata Blinken dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (20/4/2023).
HIMARS adalah peluncur rudal yang dipasang di truk yang dapat menembakkan beberapa peluru kendali secara berurutan. Rudal yang dipasok ke Ukraina memiliki jangkauan hingga 80 km dan pasukan Ukraina telah sukses besar menggunakannya untuk menargetkan posisi Rusia.
"Rusia dapat mengakhiri perangnya hari ini. Sampai Rusia melakukannya, Amerika Serikat dan sekutu serta mitra kami akan tetap bersatu dengan Ukraina selama diperlukan," kata Blinken.
Juru bicara departemen mengatakan selain amunisi HIMARS, paket tersebut juga mencakup peluru artileri; rudal yang diluncurkan tabung, dilacak secara optik, dipandu kawat (TOW); ranjau anti-tank; peralatan keamanan pelabuhan dan pelabuhan, dan lebih dari 9 juta butir amunisi senjata kecil.
Paket tersebut akan didanai menggunakan Presidential Drawdown Authority, atau PDA, yang memberi wewenang kepada presiden AS untuk mentransfer barang dan peralatan dari persediaan AS tanpa persetujuan kongres selama keadaan darurat.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(ian)
tulis komentar anda