Putin Tunjuk Gubernur Baru di Wilayah yang Diguncang Protes
Selasa, 21 Juli 2020 - 07:30 WIB
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin menunjuk gubernur baru untuk memimpin wilayah Timur Jauh Rusia, Khabarovsk, pada Senin (20/7), setelah gubernur sebelumnya ditahan atas tuduhan pembunuhan.
Kasus pembunuhan itu memicu gelombang unjuk rasa. Sebanyak 10.000 orang berunjuk rasa di Khabarovsk pada akhir pekan lalu untuk mendesak Moskow membebaskan Sergei Furgal, anggota Partai Demokratik Liberal (LDPR) yang menang pemilu 2018 setelah mengalahkan pesaing dari partai pro-Putin yang berkuasa.
Furgal yang lahir di Timur Jauh Rusi ditahan pada 9 Juli dan terbang ke Moskow untuk menghadapi dakwaan pembunuhan dan upaya pembunuhan pada sejumlah pebisnis 15 tahuan silam. Dia menyangkal tuduhan itu.
Demonstran pecah segera setelah itu dan telah berlangsung selama sepekan. Besarnya unjuk rasa itu tak biasa untuk wilayah Rusia dan otoritas belum bertindak membubarkannya.
Putin secara resmi mengganti Furgal dari posisinya dan memilih Mikhail Degtyaryov, 39, untuk mengambil alih sebagai pelaksana gubernur di wilayah itu. Degtyaryov merupakan anggota parlemen dan anggota LDPR.
Kremlin sejauh ini secara terbuka mengabaikan gelombang unjuk rasa yang menyoroti kemarahan publik di Timur Jauh.
Kerusuhan itu terjadi kurang dari tiga pekan setelah warga Rusia memberikan suara untuk mendukung reformasi konstitusi yang membuka jalan bagi Putin untuk maju lagi pada dua periode kepresidenan sehingga dia bisa berkuasa hingga 2036, dan bukannya 2024.
Pengkritik Kremlin, Alexei Navalny yang mendukung demonstrasi menganggap pemilihan Degtyaryov tidak akan memuaskan tuntutan demonstran. (Lihat Infografis: Lawan China, Inggris Bakal Kerahkan Kapal Induk dengan Jet F-35)
“Wilayah Khabarovsk akan menggelar pemilu lokal untuk memilih gubernur baru pada September tahun depan,” papar komisi pemilu Rusia. (Lihat Video: Seorang Nenek Renta di Banyuasin Digugat Anaknya Sendiri Perihal Warisan)
Kasus pembunuhan itu memicu gelombang unjuk rasa. Sebanyak 10.000 orang berunjuk rasa di Khabarovsk pada akhir pekan lalu untuk mendesak Moskow membebaskan Sergei Furgal, anggota Partai Demokratik Liberal (LDPR) yang menang pemilu 2018 setelah mengalahkan pesaing dari partai pro-Putin yang berkuasa.
Furgal yang lahir di Timur Jauh Rusi ditahan pada 9 Juli dan terbang ke Moskow untuk menghadapi dakwaan pembunuhan dan upaya pembunuhan pada sejumlah pebisnis 15 tahuan silam. Dia menyangkal tuduhan itu.
Demonstran pecah segera setelah itu dan telah berlangsung selama sepekan. Besarnya unjuk rasa itu tak biasa untuk wilayah Rusia dan otoritas belum bertindak membubarkannya.
Putin secara resmi mengganti Furgal dari posisinya dan memilih Mikhail Degtyaryov, 39, untuk mengambil alih sebagai pelaksana gubernur di wilayah itu. Degtyaryov merupakan anggota parlemen dan anggota LDPR.
Kremlin sejauh ini secara terbuka mengabaikan gelombang unjuk rasa yang menyoroti kemarahan publik di Timur Jauh.
Kerusuhan itu terjadi kurang dari tiga pekan setelah warga Rusia memberikan suara untuk mendukung reformasi konstitusi yang membuka jalan bagi Putin untuk maju lagi pada dua periode kepresidenan sehingga dia bisa berkuasa hingga 2036, dan bukannya 2024.
Pengkritik Kremlin, Alexei Navalny yang mendukung demonstrasi menganggap pemilihan Degtyaryov tidak akan memuaskan tuntutan demonstran. (Lihat Infografis: Lawan China, Inggris Bakal Kerahkan Kapal Induk dengan Jet F-35)
“Wilayah Khabarovsk akan menggelar pemilu lokal untuk memilih gubernur baru pada September tahun depan,” papar komisi pemilu Rusia. (Lihat Video: Seorang Nenek Renta di Banyuasin Digugat Anaknya Sendiri Perihal Warisan)
(sya)
tulis komentar anda