Horor, Putra Raja Narkoba El Chapo Jadikan Manusia Hidup sebagai Makanan Harimau
Senin, 17 April 2023 - 12:48 WIB
WASHINGTON - Putra-putra dari raja narkoba paling terkenal Meksiko, Joaquín Guzmán alias El Chapo (67), terungkap menyiksa para rivalnya dengan menjadikan mereka—hidup atau mati—sebagai makanan harimau peliharaan.
Empat anak El Chapo, dijuluki "Los Chapitos", telah didakwa menjalankan operasi pasokan fentanyl besar ke Amerika Serikat (AS).
Joaquin Guzman Lopez (36), Jesus Alfredo Guzman Salazar (37), dan Ivan Guzman Salazar, (40)—beberapa dari mereka memimpin kartel Sinaloa—masih buron.
Adik mereka, Ovidio Guzman Lopez (33), sudah berada di balik jeruji besi di Meksiko setelah ditangkap pada 5 Januari 2023 menyusul baku tembak yang menewaskan sedikitnya 29 orang.
Jaksa penuntut di Amerika Serikat (AS) mengatakan kerajaan narkoba El Chapo didorong oleh perusahaan kimia China, sementara para sandera digunakan untuk menguji calon opioid.
Surat dakwaan dari Pengadilan Distrik Selatan New York menyebut pedagang narkoba rival putra-putra El Chapo sering dibawa ke sebuah peternakan milik pemimpin "Los Chapitos"; Ivan Guzman Salazar.
Di sana mereka diikat dan disiksa untuk mendapatkan informasi—dan mereka yang gagal untuk bekerja sama, baik hidup atau mati—dijadikan makanan harimau peliharaan putra-putra El Chapo.
Surat dakwaan itu keluar setelah Departemen Kehakiman AS mengumumkan pada hari Jumat dakwaan terhadap lebih dari dua lusin anggota kartel narkoba di Meksiko sebagai bagian dari penyelidikan penyelundupan fentanyl.
Jaksa Agung Merrick Garland, berdiri di samping kepala Administrasi Pemberantasan Narkoba (DEA) Anne Milgram dan jaksa tinggi federal lainnya, mengungkap dakwaan di tiga distrik yang ditujukan untuk memukul jaringan global kartel narkoba.
Para terdakwa menjangkau wilayah yang luas dari jaringan manufaktur dan pasokan yang kompleks.
Mereka termasuk warga China dan Guatemala yang dituduh memasok bahan kimia prekursor yang diperlukan untuk membuat fentanyl, serta mereka yang diduga menjalankan laboratorium narkoba di Meksiko dan lainnya yang dituduh menyediakan keamanan, senjata, dan pembiayaan gelap untuk operasi perdagangan narkoba.
Pengembangan kasus yang meluas ini muncul ketika AS tetap dalam cengkeraman krisis overdosis yang menghancurkan sebagian besar oleh keracunan fentanyl.
Hampir 107.000 orang Amerika meninggal karena overdosis naroba di AS pada tahun 2021, angka yang memecahkan rekor.
Para pejabat Amerika mengatakan penyitaan fentanyl oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS telah meningkat lebih dari 400% sejak 2019, dan penyitaan tahun fiskal ini telah melampaui total penyitaan sepanjang tahun 2022.
Menurut DEA, sebagian besar fentanyl yang diperdagangkan di Amerika Serikat berasal dari kartel Sinaloa.
El Chapo sendiri telah dihukum di AS pada 2019 karena menjalankan operasi penyelundupan berskala industri.
Pada persidangannya, jaksa penuntut mengatakan bukti yang dikumpulkan sejak akhir 1980-an menunjukkan dia dan kartel pembunuhnya menghasilkan miliaran dolar dengan menyelundupkan berton-ton kokain, heroin, methamphetamine, dan mariyuana ke AS.
Guzmán, yang menentang hakim federal AS dalam kasusnya, mengolok-olok sistem peradilan AS dan mengeklaim dia ditolak mendapatkan persidangan yang adil.
Dalam menguraikan dakwaan pada hari Jumat, Garland menggambarkan kekerasan kartel Sinaloa dan bagaimana anggotanya menyiksa musuh, termasuk petugas penegak hukum Meksiko.
Menurut Garland, itu termasuk orang-orang dijadikan makanan harimau milik putra Guzman, kadang-kadang ketika korban masih hidup.
Milgram mengatakan delapan dari mereka yang didakwa telah ditangkap dan tetap dalam tahanan petugas penegak hukum di Kolombia, Yunani, Guatemala dan AS.
Pemerintah AS menawarkan hadiah untuk beberapa orang lain yang didakwa dalam kasus tersebut, termasuk hingga USD10 juta untuk penangkapan dua putra Guzman lainnya.
Dakwaan hari Jumat diajukan di New York, Illinois, dan Washington, D.C.
Ovidio Guzman ditangkap di Ibu Kota Sinaloa, Culiacan. Seperti ayahnyaa, dia kemungkinan akan diekstradisi ke AS.
Ovidio Guzman, yang dijuluki "Tikus", bukanlah salah satu putra El Chapo yang terkenal. Dia menjadi tenar ketika operasi untuk menangkapnya dibatalkan tiga tahun lalu.
Pada 2019, Ovidio Guzman ditangkap pasukan Meksiko, namun dibebaskan kembali setelah kartel Sinaloa mengamuk dengan menembaki kota.
Ovidio Guzman Lopez dan saudara laki-lakinya yang lain, Joaquin Guzman Lopez, diduga membantu mengalihkan fokus bisnis kartel Sinaloa ke metamfetamin, menghasilkan jumlah yang luar biasa di laboratorium besar.
Mereka sebelumnya didakwa pada 2018 di Washington atas tuduhan penyelundupan narkoba.
Dua putra El Chapo lainnya, Jesus Alfredo Guzman Salazar dan Ivan Archivaldo Guzman Salazar, diyakini menjalankan operasi kartel bersama Ismael "El Mayo" Zambada.
Mereka sebelumnya juga didakwa di AS, yakni di Chicago dan San Diego.
Zambada dikabarkan berada dalam kondisi kesehatan yang buruk dan terisolasi di pegunungan, membuat putra-putranya mencoba untuk menegaskan peran yang lebih kuat untuk menjaga kartel narkoba mereka tetap jalan.
DEA mengatakan pihaknya menyelidiki kasus tersebut di 10 negara: Australia, Austria, China, Kolombia, Kosta Rika, Yunani, Guatemala, Meksiko, Panama, dan Amerika Serikat.
"Kematian dan kehancuran adalah inti dari seluruh operasi mereka," kata Milgram tentang kartel tersebut, seperti dikutip The Mirror, Senin (17/4/2023).
"Dakwaan hari ini menyerang [Los] Chapitos dan jaringan global yang mereka operasikan, jaringan yang memicu kekerasan dan kematian di kedua sisi perbatasan."
Empat anak El Chapo, dijuluki "Los Chapitos", telah didakwa menjalankan operasi pasokan fentanyl besar ke Amerika Serikat (AS).
Joaquin Guzman Lopez (36), Jesus Alfredo Guzman Salazar (37), dan Ivan Guzman Salazar, (40)—beberapa dari mereka memimpin kartel Sinaloa—masih buron.
Adik mereka, Ovidio Guzman Lopez (33), sudah berada di balik jeruji besi di Meksiko setelah ditangkap pada 5 Januari 2023 menyusul baku tembak yang menewaskan sedikitnya 29 orang.
Jaksa penuntut di Amerika Serikat (AS) mengatakan kerajaan narkoba El Chapo didorong oleh perusahaan kimia China, sementara para sandera digunakan untuk menguji calon opioid.
Surat dakwaan dari Pengadilan Distrik Selatan New York menyebut pedagang narkoba rival putra-putra El Chapo sering dibawa ke sebuah peternakan milik pemimpin "Los Chapitos"; Ivan Guzman Salazar.
Di sana mereka diikat dan disiksa untuk mendapatkan informasi—dan mereka yang gagal untuk bekerja sama, baik hidup atau mati—dijadikan makanan harimau peliharaan putra-putra El Chapo.
Surat dakwaan itu keluar setelah Departemen Kehakiman AS mengumumkan pada hari Jumat dakwaan terhadap lebih dari dua lusin anggota kartel narkoba di Meksiko sebagai bagian dari penyelidikan penyelundupan fentanyl.
Jaksa Agung Merrick Garland, berdiri di samping kepala Administrasi Pemberantasan Narkoba (DEA) Anne Milgram dan jaksa tinggi federal lainnya, mengungkap dakwaan di tiga distrik yang ditujukan untuk memukul jaringan global kartel narkoba.
Para terdakwa menjangkau wilayah yang luas dari jaringan manufaktur dan pasokan yang kompleks.
Mereka termasuk warga China dan Guatemala yang dituduh memasok bahan kimia prekursor yang diperlukan untuk membuat fentanyl, serta mereka yang diduga menjalankan laboratorium narkoba di Meksiko dan lainnya yang dituduh menyediakan keamanan, senjata, dan pembiayaan gelap untuk operasi perdagangan narkoba.
Pengembangan kasus yang meluas ini muncul ketika AS tetap dalam cengkeraman krisis overdosis yang menghancurkan sebagian besar oleh keracunan fentanyl.
Hampir 107.000 orang Amerika meninggal karena overdosis naroba di AS pada tahun 2021, angka yang memecahkan rekor.
Para pejabat Amerika mengatakan penyitaan fentanyl oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS telah meningkat lebih dari 400% sejak 2019, dan penyitaan tahun fiskal ini telah melampaui total penyitaan sepanjang tahun 2022.
Menurut DEA, sebagian besar fentanyl yang diperdagangkan di Amerika Serikat berasal dari kartel Sinaloa.
El Chapo sendiri telah dihukum di AS pada 2019 karena menjalankan operasi penyelundupan berskala industri.
Pada persidangannya, jaksa penuntut mengatakan bukti yang dikumpulkan sejak akhir 1980-an menunjukkan dia dan kartel pembunuhnya menghasilkan miliaran dolar dengan menyelundupkan berton-ton kokain, heroin, methamphetamine, dan mariyuana ke AS.
Guzmán, yang menentang hakim federal AS dalam kasusnya, mengolok-olok sistem peradilan AS dan mengeklaim dia ditolak mendapatkan persidangan yang adil.
Dalam menguraikan dakwaan pada hari Jumat, Garland menggambarkan kekerasan kartel Sinaloa dan bagaimana anggotanya menyiksa musuh, termasuk petugas penegak hukum Meksiko.
Menurut Garland, itu termasuk orang-orang dijadikan makanan harimau milik putra Guzman, kadang-kadang ketika korban masih hidup.
Milgram mengatakan delapan dari mereka yang didakwa telah ditangkap dan tetap dalam tahanan petugas penegak hukum di Kolombia, Yunani, Guatemala dan AS.
Pemerintah AS menawarkan hadiah untuk beberapa orang lain yang didakwa dalam kasus tersebut, termasuk hingga USD10 juta untuk penangkapan dua putra Guzman lainnya.
Dakwaan hari Jumat diajukan di New York, Illinois, dan Washington, D.C.
Ovidio Guzman ditangkap di Ibu Kota Sinaloa, Culiacan. Seperti ayahnyaa, dia kemungkinan akan diekstradisi ke AS.
Ovidio Guzman, yang dijuluki "Tikus", bukanlah salah satu putra El Chapo yang terkenal. Dia menjadi tenar ketika operasi untuk menangkapnya dibatalkan tiga tahun lalu.
Pada 2019, Ovidio Guzman ditangkap pasukan Meksiko, namun dibebaskan kembali setelah kartel Sinaloa mengamuk dengan menembaki kota.
Ovidio Guzman Lopez dan saudara laki-lakinya yang lain, Joaquin Guzman Lopez, diduga membantu mengalihkan fokus bisnis kartel Sinaloa ke metamfetamin, menghasilkan jumlah yang luar biasa di laboratorium besar.
Mereka sebelumnya didakwa pada 2018 di Washington atas tuduhan penyelundupan narkoba.
Dua putra El Chapo lainnya, Jesus Alfredo Guzman Salazar dan Ivan Archivaldo Guzman Salazar, diyakini menjalankan operasi kartel bersama Ismael "El Mayo" Zambada.
Mereka sebelumnya juga didakwa di AS, yakni di Chicago dan San Diego.
Zambada dikabarkan berada dalam kondisi kesehatan yang buruk dan terisolasi di pegunungan, membuat putra-putranya mencoba untuk menegaskan peran yang lebih kuat untuk menjaga kartel narkoba mereka tetap jalan.
DEA mengatakan pihaknya menyelidiki kasus tersebut di 10 negara: Australia, Austria, China, Kolombia, Kosta Rika, Yunani, Guatemala, Meksiko, Panama, dan Amerika Serikat.
"Kematian dan kehancuran adalah inti dari seluruh operasi mereka," kata Milgram tentang kartel tersebut, seperti dikutip The Mirror, Senin (17/4/2023).
"Dakwaan hari ini menyerang [Los] Chapitos dan jaringan global yang mereka operasikan, jaringan yang memicu kekerasan dan kematian di kedua sisi perbatasan."
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda