Tegang dengan Barat, Armada Pasifik Rusia Unjuk Kekuatan Besar-besaran
Sabtu, 15 April 2023 - 00:34 WIB
Jepang menegaskan hak teritorial atas Kepulauan Kuril, yang disebutnya Wilayah Utara. Uni Soviet merebutnya pada hari-hari terakhir Perang Dunia II, dan perselisihan tersebut membuat negara-negara itu tidak menandatangani perjanjian damai yang secara resmi mengakhiri permusuhan mereka.
Tahun lalu, Rusia mengumumkan telah menangguhkan pembicaraan damai dengan Jepang untuk memprotes sanksi Tokyo terhadap Moskow atas tindakannya di Ukraina.
Rusia telah membangun kehadiran militernya di pulau-pulau tersebut dalam beberapa tahun terakhir, mengerahkan jet tempur canggih, rudal anti-kapal, dan sistem pertahanan udara di sana.
Latihan perang Armada Pasifik dimulai beberapa hari sebelum rencana perjalanan ke Moskow oleh Menteri Pertahanan China Jenderal Li Shangfu. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Shoigu dan Li akan membahas prospek kerja sama pertahanan bilateral dan masalah akut keamanan global dan regional.
Kunjungan tiga hari ke Moskow oleh Presiden China Xi Jinping bulan lalu menunjukkan kemitraan kedua negara dalam menghadapi upaya Barat untuk mengisolasi Rusia atas Ukraina dan memberikan dorongan politik kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kunjungan Xi terjadi di tengah kekhawatiran bahwa China mungkin bersiap untuk memberikan senjata mematikan ke Rusia untuk perangnya di Ukraina, yang dibantah oleh China.
Itu juga terjadi beberapa hari setelah Putin dituduh melakukan kejahatan perang oleh jaksa di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Tuduhan itu antara lain merujuk pemindahan paksa anak-anak Ukraina ke wilayah Rusia.
Baik Moskow dan Beijing telah menuduh Washington mencoba mengisolasi mereka dan menahan perkembangan mereka saat mereka menantang AS untuk kepemimpinan regional dan global.
Putin dan Xi mengatakan mereka akan meningkatkan kontak antara militer mereka dan melakukan lebih banyak patroli dan latihan laut dan udara bersama, tetapi tidak ada petunjuk bahwa China akan membantu Rusia dengan senjata, seperti yang ditakuti AS dan sekutu Barat lainnya.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
Tahun lalu, Rusia mengumumkan telah menangguhkan pembicaraan damai dengan Jepang untuk memprotes sanksi Tokyo terhadap Moskow atas tindakannya di Ukraina.
Rusia telah membangun kehadiran militernya di pulau-pulau tersebut dalam beberapa tahun terakhir, mengerahkan jet tempur canggih, rudal anti-kapal, dan sistem pertahanan udara di sana.
Latihan perang Armada Pasifik dimulai beberapa hari sebelum rencana perjalanan ke Moskow oleh Menteri Pertahanan China Jenderal Li Shangfu. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Shoigu dan Li akan membahas prospek kerja sama pertahanan bilateral dan masalah akut keamanan global dan regional.
Kunjungan tiga hari ke Moskow oleh Presiden China Xi Jinping bulan lalu menunjukkan kemitraan kedua negara dalam menghadapi upaya Barat untuk mengisolasi Rusia atas Ukraina dan memberikan dorongan politik kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kunjungan Xi terjadi di tengah kekhawatiran bahwa China mungkin bersiap untuk memberikan senjata mematikan ke Rusia untuk perangnya di Ukraina, yang dibantah oleh China.
Itu juga terjadi beberapa hari setelah Putin dituduh melakukan kejahatan perang oleh jaksa di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Tuduhan itu antara lain merujuk pemindahan paksa anak-anak Ukraina ke wilayah Rusia.
Baik Moskow dan Beijing telah menuduh Washington mencoba mengisolasi mereka dan menahan perkembangan mereka saat mereka menantang AS untuk kepemimpinan regional dan global.
Putin dan Xi mengatakan mereka akan meningkatkan kontak antara militer mereka dan melakukan lebih banyak patroli dan latihan laut dan udara bersama, tetapi tidak ada petunjuk bahwa China akan membantu Rusia dengan senjata, seperti yang ditakuti AS dan sekutu Barat lainnya.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(mas)
tulis komentar anda