Tembakkan Pistol Air ke Polisi, 2 Pria Hong Kong Diciduk

Kamis, 13 April 2023 - 17:22 WIB
Tembakkan pistol air ke polisi, 2 pria Hong Kong ditangkap. Foto/BBC
HONG KONG - Dua pria asal Hong Kong telah ditangkap karena perilaku tidak tertib setelah mereka menembakkan senjata air ke arah polisi selama acara merayakan Songkran atau tahun baru Thailand.

Polisi mengatakan keduanya, berusia 20-an, menggunakan festival tersebut sebagai kedok untuk menargetkan penegak hukum seperti dikutip dari BBC, Kamis (13/4/2023).

Acara yang digelar pada hari Minggu lalu itu diadakan di Kota Kowloon, sebuah distrik di mana banyak orang Thailand tinggal.



Secara tradisional selama Songkran, air dipercik menggunakan ember dan pistol air untuk mengusir nasib buruk.



Hong Kong telah mengalami erosi kebebasan sejak Beijing memberlakukan undang-undang keamanan nasional pada tahun 2020 yang menurut para kritikus dirancang untuk menekan perbedaan pendapat, dan melemahkan otonomi Hong Kong.

Kota ini adalah Daerah Administratif Khusus China. Di bawah prinsip "satu negara, dua sistem", penduduk seharusnya menikmati kebebasan tertentu yang tidak tersedia di daratan.

Mengutip sumber polisi, South China Morning Post melaporkan salah satu dari dua pria itu memiliki channel YouTube.

Sebuah video yang diunggah pada 10 April menunjukkan seorang pria berbaju merah menembakkan pistol air ke arah dua polisi dan wartawan TVB, yang dianggap pro-pemerintah.



Teks di video tersebut berisi kata-kata "Vs HK Po", mengacu pada polisi, dan sumpah serapah yang diarahkan ke TVB, menurut Hong Kong Free Press.

Orang-orang itu "membangkitkan masalah" dan "dengan jahat" menargetkan pihak berwenang, menurut sebuah op-ed di surat kabar Ta Kung Pao yang didukung negara. Artikel itu diterbitkan hanya beberapa jam setelah penangkapan, lapor outlet tersebut.

Menteri Keamanan Chris Tang tidak mengomentari kasus tersebut selama pertemuan Dewan Legislatif pada hari Rabu, tetapi mengatakan beberapa telah melakukan "perlawanan halus" untuk menghasut ketidakpuasan terhadap pemerintah.

Bulan lalu, polisi menangkap dua pria karena memiliki buku anak-anak yang dianggap menghasut pihak berwenang. Papan reklame digital juga diturunkan karena berisi referensi rahasia tentang pembangkang lokal.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More