Kekuatan Militer Israel yang Bisa Melumpuhkan Iran
Rabu, 12 April 2023 - 16:40 WIB
JAKARTA - Isu penyerangan Israel kepada Iran sudah beredar kencang saat Benyamin Netanyahu kembali menduduki posisi Perdana Menteri (PM) Israel pada November 2022. Berbagai pihak, termasuk sekutu lama Netanyahu, Tzachi Hanegbi, yakin bahwa Netanyahu bisa saja nekat menyerang Iran jika kesepakatan nuklir baru antara kedua negara tersebut batal tercapai.
Sementara itu, informasi terbaru menyebut bahwa Israel pasti melakukan penyerangan apabila tingkat pengayaan uraniumnya melebihi 60%. Israel disebut tidak ingin menetapkan pengayaan 90% sebagai garis merah. Sebab, besar kemungkinan bahwa Iran akan memperkaya dan menimbun uranium pada tingkat yang lebih sedikit untuk memproduksi senjata nuklir.
Netanyahu sendiri sudah menyebut bahwa Iran adalah ancaman terbesarnya sejak lama. Dilansir dari The Jerusalem Post, Netanyahu menyatakan kepada Fox News dalam wawancara pada 2018 bahwa ada tiga ancaman terbesar bagi Israel. Tiga ancaman itu adalah Iran, Iran, dan Iran.
Keterangan Netanyahu itu diungkapkan usai Iran secara terang-terangan ingin menghancurkan Israel dan memberikan dana kepada Hamas serta Hizbullah. Dengan begitu, gerakan tersebut bisa melakukan penyerangan kepada warga sipil Iran.
Pada awal Januari 2023 lalu, publik dihebohkan dengan serangan drone atau pesawat tak berawak di fasilitas amunisi Iran. Serangan tersebut dilancarkan usai Israel dan AS mengadakan latihan militer gabungan. Di sisi lain, Iran mengeklaim berhasil menggagalkan serangan Israel tersebut. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam peristiwa ini.
Israel memiliki kekuatan militer yang cukup mumpuni jika ingin melawan Iran. Bahkan, kekuatan militernya bisa melumpuhkan Iran. Mengutip data yang ada di laman Global Firepower, Israel memiliki total personel militer 646 ribu orang dengan 173 ribu personel aktif.
Alutsista yang siap digunakan oleh tentara Israel terdiri dari 1.760 unit tank, 240 unit MRLS atau roket, 45 ribu kendaraan tempur, 481 unit pesawat tempur, 101 unit helikopter, 38 unit helikopter tempur, dan 67 unit total aset Angkatan Laut.
Sementara itu, informasi terbaru menyebut bahwa Israel pasti melakukan penyerangan apabila tingkat pengayaan uraniumnya melebihi 60%. Israel disebut tidak ingin menetapkan pengayaan 90% sebagai garis merah. Sebab, besar kemungkinan bahwa Iran akan memperkaya dan menimbun uranium pada tingkat yang lebih sedikit untuk memproduksi senjata nuklir.
Netanyahu sendiri sudah menyebut bahwa Iran adalah ancaman terbesarnya sejak lama. Dilansir dari The Jerusalem Post, Netanyahu menyatakan kepada Fox News dalam wawancara pada 2018 bahwa ada tiga ancaman terbesar bagi Israel. Tiga ancaman itu adalah Iran, Iran, dan Iran.
Keterangan Netanyahu itu diungkapkan usai Iran secara terang-terangan ingin menghancurkan Israel dan memberikan dana kepada Hamas serta Hizbullah. Dengan begitu, gerakan tersebut bisa melakukan penyerangan kepada warga sipil Iran.
Pada awal Januari 2023 lalu, publik dihebohkan dengan serangan drone atau pesawat tak berawak di fasilitas amunisi Iran. Serangan tersebut dilancarkan usai Israel dan AS mengadakan latihan militer gabungan. Di sisi lain, Iran mengeklaim berhasil menggagalkan serangan Israel tersebut. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam peristiwa ini.
Israel memiliki kekuatan militer yang cukup mumpuni jika ingin melawan Iran. Bahkan, kekuatan militernya bisa melumpuhkan Iran. Mengutip data yang ada di laman Global Firepower, Israel memiliki total personel militer 646 ribu orang dengan 173 ribu personel aktif.
Alutsista yang siap digunakan oleh tentara Israel terdiri dari 1.760 unit tank, 240 unit MRLS atau roket, 45 ribu kendaraan tempur, 481 unit pesawat tempur, 101 unit helikopter, 38 unit helikopter tempur, dan 67 unit total aset Angkatan Laut.
tulis komentar anda