Profil Kim Yo-jong, Adik Kim Jong-un yang Menyebut Ukraina Menyimpan Ambisi Nuklir
Rabu, 05 April 2023 - 17:34 WIB
PYONGYANG - Sosok Kim Yo-jong mungkin masih terdengar asing bagi sebagian masyarakat umum. Untuk diketahui, dia merupakan adik dari pemimpin Korea Utara, yakni Kim Jong-un.
Beberapa waktu lalu, Yo-jong sempat menjadi sorotan kala menyebut Ukraina menyerukan senjata nuklir. Mengutip Reuters, Rabu (5/4/2023), hal ini didasarkan atas sebuah petisi di negara tersebut yang sudah menarik kurang dari 1.000 tanda tangan.
Singkatnya, setelah pengumuman Presiden Vladimir Putin terkait rencana Rusia menempatkan senjata nuklir di Belarusia, satu petisi diajukan ke situs kantor kepresidenan Ukraina.
Adapun seruannya adalah menjadikan Kiev sebagai tuan rumah senjata nuklir atau saran untuk mempersenjatai wilayah tersebut dengan nuklir.
Lantas, siapakah sebenarnya sosok Kim Yo-jong ini? Simak profilnya berikut ini.
Adik perempuan dari Kim Jong-un dikenal sebagai seorang politikus dan diplomat Korea Utara. Sama seperti saudaranya yang memiliki kuasa, dia juga dipercaya menjadi tokoh kuat dan berpengaruh di Pyongyang.
Yo-jong lahir di Pyongyang pada 26 September 1987. Masa kecilnya dihabiskan di kediaman ibunya yang berada di Bukit Ch’angkwang bersama saudara-saudaranya.
Mengutip laman Washington Post, putri dari Kim Jong-il ini mengenyam pendidikan di Bern, Swiss. Dia pernah menghadiri sekolah Liebefeld-Steinholzli, sama seperti kakaknya.
Pasca menimba ilmu di luar negeri, Yo-jong diperkirakan kembali ke Korea Utara sekitar tahun 2000 atau 2001. Meski menjadi putri dari penguasa Korut, saat itu sosoknya jarang terlihat di depan umum.
Bahkan, dia disebut pertama kali muncul di media Korea Utara saat menghadiri pemakaman sang ayah, Kim Jong-Il pada akhir tahun 2011. Setelahnya, dia mulai dipersiapkan untuk peran pendukung kakaknya yang akan menjadi penerus pemimpin.
Pada jabatannya di pemerintahan Korea Utara, Yo-jong diperkirakan telah bertugas setidaknya sejak tahun 2014.
Dalam hal ini, sejumlah posisi penting dibebankan kepadanya termasuk wakil direktur Departemen Propaganda dan Agitasi Partai Buruh Korea.
Sekitar tahun 2018, dia menarik perhatian dunia kala melakukan kunjungan ke Korea Selatan sebagai perwakilan kakaknya. Saat itu, mereka membahas keinginan Korea Utara untuk berpartisipasi dalam Olimpiade.
Tak hanya itu, setelahnya Kim Yo-jong juga melakukan perjalanan ke sejumlah negara lain, termasuk menghadiri pertemuan bersejarah dengan Donald Trump. Dalam pertemuan ini, dia berstatus sebagai orang kepercayaan dan penasihat Kim Jong-un.
Pada sepak terjangnya, sejumlah kontroversi juga pernah dibuat oleh Yo-jong. Sebagai contoh, dia pernah menegur Korea Selatan yang melakukan latihan militer pada tahun 2020 lalu.
Setelahnya, dia menjadi figur andalan Korea Utara untuk berbicara secara terbuka terkait urusan dengan AS dan Korsel. Terbaru, dia juga menyebut Ukraina menyimpan ambisi nuklir beberapa waktu lalu.
Beberapa waktu lalu, Yo-jong sempat menjadi sorotan kala menyebut Ukraina menyerukan senjata nuklir. Mengutip Reuters, Rabu (5/4/2023), hal ini didasarkan atas sebuah petisi di negara tersebut yang sudah menarik kurang dari 1.000 tanda tangan.
Singkatnya, setelah pengumuman Presiden Vladimir Putin terkait rencana Rusia menempatkan senjata nuklir di Belarusia, satu petisi diajukan ke situs kantor kepresidenan Ukraina.
Adapun seruannya adalah menjadikan Kiev sebagai tuan rumah senjata nuklir atau saran untuk mempersenjatai wilayah tersebut dengan nuklir.
Lantas, siapakah sebenarnya sosok Kim Yo-jong ini? Simak profilnya berikut ini.
Profil Kim Yo-jong dari Korea Utara
Adik perempuan dari Kim Jong-un dikenal sebagai seorang politikus dan diplomat Korea Utara. Sama seperti saudaranya yang memiliki kuasa, dia juga dipercaya menjadi tokoh kuat dan berpengaruh di Pyongyang.
Yo-jong lahir di Pyongyang pada 26 September 1987. Masa kecilnya dihabiskan di kediaman ibunya yang berada di Bukit Ch’angkwang bersama saudara-saudaranya.
Mengutip laman Washington Post, putri dari Kim Jong-il ini mengenyam pendidikan di Bern, Swiss. Dia pernah menghadiri sekolah Liebefeld-Steinholzli, sama seperti kakaknya.
Pasca menimba ilmu di luar negeri, Yo-jong diperkirakan kembali ke Korea Utara sekitar tahun 2000 atau 2001. Meski menjadi putri dari penguasa Korut, saat itu sosoknya jarang terlihat di depan umum.
Bahkan, dia disebut pertama kali muncul di media Korea Utara saat menghadiri pemakaman sang ayah, Kim Jong-Il pada akhir tahun 2011. Setelahnya, dia mulai dipersiapkan untuk peran pendukung kakaknya yang akan menjadi penerus pemimpin.
Pada jabatannya di pemerintahan Korea Utara, Yo-jong diperkirakan telah bertugas setidaknya sejak tahun 2014.
Dalam hal ini, sejumlah posisi penting dibebankan kepadanya termasuk wakil direktur Departemen Propaganda dan Agitasi Partai Buruh Korea.
Sekitar tahun 2018, dia menarik perhatian dunia kala melakukan kunjungan ke Korea Selatan sebagai perwakilan kakaknya. Saat itu, mereka membahas keinginan Korea Utara untuk berpartisipasi dalam Olimpiade.
Tak hanya itu, setelahnya Kim Yo-jong juga melakukan perjalanan ke sejumlah negara lain, termasuk menghadiri pertemuan bersejarah dengan Donald Trump. Dalam pertemuan ini, dia berstatus sebagai orang kepercayaan dan penasihat Kim Jong-un.
Pada sepak terjangnya, sejumlah kontroversi juga pernah dibuat oleh Yo-jong. Sebagai contoh, dia pernah menegur Korea Selatan yang melakukan latihan militer pada tahun 2020 lalu.
Setelahnya, dia menjadi figur andalan Korea Utara untuk berbicara secara terbuka terkait urusan dengan AS dan Korsel. Terbaru, dia juga menyebut Ukraina menyimpan ambisi nuklir beberapa waktu lalu.
(sya)
tulis komentar anda