Jenderal AS: Bakhmut Telah Menjadi Pesta Pembantaian Rusia
Jum'at, 31 Maret 2023 - 08:57 WIB
WASHINGTON - Kota Bakhmut di Ukraina yang diperebutkan dengan sengit telah menjadi "pesta pembantaian" bagi pasukan Rusia yang berusaha merebut kota itu. Hal itu diungkapkan Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS), Jenderal Mark Milley.
Berbicara kepada anggota parlemen di House Armed Services Committee pada Rabu lalu, Milley mengatakan pasukan Rusia tidak membuat kemajuan melalui Donetsk yang hancur dalam tiga minggu terakhir.
"Ini pesta pembantaian bagi orang Rusia," kata Milley.
"Mereka dihajar di sekitar Bahkmut dan Ukraina telah bertempur dengan sangat, sangat baik," imbuhnya seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (31/3/2023).
Kota Bakhmut di Donbas timur telah lama menjadi fokus upaya militer Ukraina dan Rusia, menghancurkan kota dan sebagian besar mengosongkannya dari penduduknya. Ukraina telah berkomitmen untuk menahan tentara Moskow dan pejuang tentara bayaran Wagner Group di sana, meskipun ada kerugian besar di kedua sisi.
Dikatakan oleh Milley, pasukan Rusia melakukan operasi tempur saat ini terutama di Bakhmut.
"Mungkin sekitar 6.000 atau lebih tentara bayaran yang sebenarnya dan mungkin 20 atau 30.000 rekrutan lain yang mereka dapatkan, banyak di antaranya berasal dari penjara," ujarnya.
Berbicara kepada anggota parlemen di House Armed Services Committee pada Rabu lalu, Milley mengatakan pasukan Rusia tidak membuat kemajuan melalui Donetsk yang hancur dalam tiga minggu terakhir.
"Ini pesta pembantaian bagi orang Rusia," kata Milley.
"Mereka dihajar di sekitar Bahkmut dan Ukraina telah bertempur dengan sangat, sangat baik," imbuhnya seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (31/3/2023).
Kota Bakhmut di Donbas timur telah lama menjadi fokus upaya militer Ukraina dan Rusia, menghancurkan kota dan sebagian besar mengosongkannya dari penduduknya. Ukraina telah berkomitmen untuk menahan tentara Moskow dan pejuang tentara bayaran Wagner Group di sana, meskipun ada kerugian besar di kedua sisi.
Dikatakan oleh Milley, pasukan Rusia melakukan operasi tempur saat ini terutama di Bakhmut.
"Mungkin sekitar 6.000 atau lebih tentara bayaran yang sebenarnya dan mungkin 20 atau 30.000 rekrutan lain yang mereka dapatkan, banyak di antaranya berasal dari penjara," ujarnya.
tulis komentar anda