Gawat, Rusia Tak Mau Lagi Berbagi Info Uji Rudal Canggih dengan AS
Kamis, 30 Maret 2023 - 09:31 WIB
MOSKOW - Rusia tidak akan lagi memberikan pemberitahuan sebelumnya kepada Amerika Serikat (AS) tentang uji coba rudal canggihnya seperti yang sebelumnya di atur dalam pakta kontrol senjata nuklir, New START Treaty.
Hal itu disampaikan seorang diplomat senior Moskow pada Rabu ketika militer Rusia meluncurkan latihan yang melibatkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Yars.
Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov mengatakan kepada media Rusia bahwa Moskow telah menghentikan semua pertukaran informasi dengan Washington berdasarkan perjanjian kontrol senjata nuklir terakhir yang tersisa dengan AS setelah menangguhkan partisipasinya bulan lalu.
Bersamaan dengan data tentang keadaan terkini dari pasukan nuklir negara-negara tersebut yang secara rutin dirilis setiap enam bulan sesuai dengan New START Treaty (Perjanjian START Baru), para pihak juga telah bertukar peringatan sebelumnya tentang peluncuran uji coba dan penyebaran senjata nuklir mereka.
Pemberitahuan semacam itu telah menjadi elemen penting dari stabilitas strategis selama beberapa dekade, memungkinkan Rusia dan Amerika Serikat untuk menafsirkan dengan benar langkah masing-masing dan memastikan bahwa tidak ada negara yang salah melakukan peluncuran uji coba untuk serangan rudal.
Penghentian pertukaran informasi di bawah pakta tersebut menandai upaya lain oleh Kremlin untuk mencegah Barat meningkatkan dukungannya untuk Ukraina dengan menunjuk ke persenjataan nuklir besar-besaran Rusia.
Baru-baru ini, Presiden Vladimir Putin mengumumkan baha Rusia akan mengerahkan senjata nuklir taktis ke wilayah sekutunya, Belarusia.
Putin menangguhkan New START Treaty bulan lalu, mengatakan Rusia tidak dapat menerima inspeksi AS atas situs nuklirnya berdasarkan perjanjian pada saat Washington dan sekutu NATO-nya secara terbuka menyatakan kekalahan Moskow di Ukraina sebagai tujuan mereka.
Hal itu disampaikan seorang diplomat senior Moskow pada Rabu ketika militer Rusia meluncurkan latihan yang melibatkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Yars.
Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov mengatakan kepada media Rusia bahwa Moskow telah menghentikan semua pertukaran informasi dengan Washington berdasarkan perjanjian kontrol senjata nuklir terakhir yang tersisa dengan AS setelah menangguhkan partisipasinya bulan lalu.
Bersamaan dengan data tentang keadaan terkini dari pasukan nuklir negara-negara tersebut yang secara rutin dirilis setiap enam bulan sesuai dengan New START Treaty (Perjanjian START Baru), para pihak juga telah bertukar peringatan sebelumnya tentang peluncuran uji coba dan penyebaran senjata nuklir mereka.
Baca Juga
Pemberitahuan semacam itu telah menjadi elemen penting dari stabilitas strategis selama beberapa dekade, memungkinkan Rusia dan Amerika Serikat untuk menafsirkan dengan benar langkah masing-masing dan memastikan bahwa tidak ada negara yang salah melakukan peluncuran uji coba untuk serangan rudal.
Penghentian pertukaran informasi di bawah pakta tersebut menandai upaya lain oleh Kremlin untuk mencegah Barat meningkatkan dukungannya untuk Ukraina dengan menunjuk ke persenjataan nuklir besar-besaran Rusia.
Baru-baru ini, Presiden Vladimir Putin mengumumkan baha Rusia akan mengerahkan senjata nuklir taktis ke wilayah sekutunya, Belarusia.
Putin menangguhkan New START Treaty bulan lalu, mengatakan Rusia tidak dapat menerima inspeksi AS atas situs nuklirnya berdasarkan perjanjian pada saat Washington dan sekutu NATO-nya secara terbuka menyatakan kekalahan Moskow di Ukraina sebagai tujuan mereka.
tulis komentar anda