Tentara Ukraina Selesaikan Pelatihan Penggunaan Peluru Depleted Uranium
Selasa, 28 Maret 2023 - 08:24 WIB
KIEV - Inggris mengumumkan pada Senin (27/3/2023) bahwa tentara Ukraina yang dilatih dengan tank Challenger 2 telah menyelesaikan kursus dan kembali ke rumah.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Inggris merilis satu film dokumenter yang menunjukkan antara lain orang-orang Ukraina menangani peluru penembus lapis baja depleted uranium.
Instruktur Inggris dan setidaknya satu perwira Amerika Serikat (AS), yang terlihat dalam video Kementerian Pertahanan (MOD) menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk melatih tentara Ukraina cara menjadi awak tank tempur utama.
London berjanji mengirim 14 tank Challenger 2 ke Kiev. Beberapa dari mereka dilaporkan telah mencapai Ukraina.
AS telah menjanjikan beberapa tank MBT M1 Abrams, sementara beberapa anggota NATO telah mengirimkan Leopard buatan Jerman.
Semua tank Barat membutuhkan empat awak, termasuk pemuat manual, tidak seperti awak tiga orang dari armada tank asli Ukraina T-64 dan T-72.
Pemuat tersebut harus menangani putaran penembus lapis baja standar NATO, yang dibuat dengan batang depleted uranium (DU). Amunisi itu telah dikaitkan dengan meroketnya tingkat kanker dan cacat lahir di bekas Yugoslavia dan Irak.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Inggris merilis satu film dokumenter yang menunjukkan antara lain orang-orang Ukraina menangani peluru penembus lapis baja depleted uranium.
Instruktur Inggris dan setidaknya satu perwira Amerika Serikat (AS), yang terlihat dalam video Kementerian Pertahanan (MOD) menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk melatih tentara Ukraina cara menjadi awak tank tempur utama.
London berjanji mengirim 14 tank Challenger 2 ke Kiev. Beberapa dari mereka dilaporkan telah mencapai Ukraina.
AS telah menjanjikan beberapa tank MBT M1 Abrams, sementara beberapa anggota NATO telah mengirimkan Leopard buatan Jerman.
Semua tank Barat membutuhkan empat awak, termasuk pemuat manual, tidak seperti awak tiga orang dari armada tank asli Ukraina T-64 dan T-72.
Pemuat tersebut harus menangani putaran penembus lapis baja standar NATO, yang dibuat dengan batang depleted uranium (DU). Amunisi itu telah dikaitkan dengan meroketnya tingkat kanker dan cacat lahir di bekas Yugoslavia dan Irak.
tulis komentar anda