Rusia Akan Kerahkan Senjata Nuklir ke Belarusia, Ukraina Desak DK PBB Rapat Darurat
Senin, 27 Maret 2023 - 07:00 WIB
KIEV - Rusia telah memutuskan akan mengerahkan senjata nuklir taktis ke Belarusia di tengah perangnya dengan Ukraina yang semakin memanas. Sebagai respons, Kiev mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB menggelar rapat darurat untuk mengambil sikap.
“Ukraina mengharapkan tindakan efektif untuk menangkal pemerasan nuklir Kremlin dari Inggris, China, Amerika Serikat, dan Prancis. Kami menuntut agar pertemuan luar biasa Dewan Keamanan PBB segera diadakan untuk tujuan ini,” kata Kementerian Luar Negeri Ukraina.
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov menilai Rusia telah menjadikan Belarusia sebagai "sandera nuklir".
“Kremlin mengambil Belarusia sebagai sandera nuklir,” tulis Danilov di Twitter, seperti dikutip Al Jazeera, Senin (27/3/2023). "Itu adalah langkah menuju destabilisasi internal negara," lanjut dia.
Keputusan Moskow untuk mengerahkan senjata nuklir ke Belarusia diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu pekan lalu.
"Kesepakatan dengan Belarusia tidak akan melanggar perjanjian nonproliferasi nuklir,” kata Putin.
Dia menambahkan, AS telah menempatkan senjata nuklir di wilayah sekutu Eropa-nya selama beberapa dekade.
“Kami sepakat bahwa kami akan melakukan hal yang sama—tanpa melanggar kewajiban kami, saya tegaskan, tanpa melanggar kewajiban internasional kami tentang nonproliferasi senjata nuklir,” kata Putin.
Putin mengatakan kepada televisi pemerintah Rusia bahwa Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah lama mengangkat masalah penempatan senjata nuklir taktis di negaranya, yang berbatasan dengan anggota NATO, Polandia.
“Rusia akan menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan senjata nuklir taktis di Belarusia pada 1 Juli,” kata Putin.
Dia menegaskan bahwa Moskow tidak akan benar-benar mengalihkan kendali senjata ke Minsk.
Sementara itu, Gedung Putih mengatakan belum melihat indikasi bahwa Putin telah memindahkan senjata nuklirnya ke Belarusia.
“Kami belum melihat indikasi bahwa dia [Putin] telah memenuhi janji ini atau memindahkan senjata nuklir apa pun,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby.
“Ukraina mengharapkan tindakan efektif untuk menangkal pemerasan nuklir Kremlin dari Inggris, China, Amerika Serikat, dan Prancis. Kami menuntut agar pertemuan luar biasa Dewan Keamanan PBB segera diadakan untuk tujuan ini,” kata Kementerian Luar Negeri Ukraina.
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov menilai Rusia telah menjadikan Belarusia sebagai "sandera nuklir".
“Kremlin mengambil Belarusia sebagai sandera nuklir,” tulis Danilov di Twitter, seperti dikutip Al Jazeera, Senin (27/3/2023). "Itu adalah langkah menuju destabilisasi internal negara," lanjut dia.
Keputusan Moskow untuk mengerahkan senjata nuklir ke Belarusia diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu pekan lalu.
"Kesepakatan dengan Belarusia tidak akan melanggar perjanjian nonproliferasi nuklir,” kata Putin.
Dia menambahkan, AS telah menempatkan senjata nuklir di wilayah sekutu Eropa-nya selama beberapa dekade.
“Kami sepakat bahwa kami akan melakukan hal yang sama—tanpa melanggar kewajiban kami, saya tegaskan, tanpa melanggar kewajiban internasional kami tentang nonproliferasi senjata nuklir,” kata Putin.
Putin mengatakan kepada televisi pemerintah Rusia bahwa Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah lama mengangkat masalah penempatan senjata nuklir taktis di negaranya, yang berbatasan dengan anggota NATO, Polandia.
“Rusia akan menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan senjata nuklir taktis di Belarusia pada 1 Juli,” kata Putin.
Dia menegaskan bahwa Moskow tidak akan benar-benar mengalihkan kendali senjata ke Minsk.
Sementara itu, Gedung Putih mengatakan belum melihat indikasi bahwa Putin telah memindahkan senjata nuklirnya ke Belarusia.
“Kami belum melihat indikasi bahwa dia [Putin] telah memenuhi janji ini atau memindahkan senjata nuklir apa pun,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby.
(min)
tulis komentar anda