Pertama Kali, Sejuta Orang di Dunia Terinfeksi Covid-19 dalam 100 Jam
Sabtu, 18 Juli 2020 - 08:55 WIB
JAKARTA - Jumlah kasus fnfeksi global virus corona baru ( Covid-19 ) melewati 14 juta pada hari Jumat (17/7/2020). Menurut penghitungan Reuters, angka itu juga menandai pertama kalinya ada lonjakan 1 juta kasus dalam waktu kurang dari 100 jam.
Kasus pertama dilaporkan di China pada awal Januari 2020 dan butuh tiga bulan untuk mencapai 1 juta kasus. Butuh empat hari untuk naik menjadi 14 juta kasus dari 13 juta yang tercatat pada 13 Juli.
Amerika Serikat (AS), dengan lebih dari 3,6 juta kasus yang dikonfirmasi, masih melihat lompatan besar setiap hari dalam gelombang pertama infeksi Covid-19. AS melaporkan catatan harian lebih dari 77.000 kasus infeksi baru pada hari Kamis.
Terlepas dari kasus yang melonjak, kesenjangan budaya tumbuh di negara itu karena memakai masker untuk memperlambat penyebaran virus, suatu tindakan pencegahan yang secara rutin dilakukan di banyak negara lain.
Presiden AS Donald Trump dan para pendukungnya selama ini menentang pengenaan masker dan telah menyerukan untuk kembali ke kegiatan ekonomi normal serta membuka kembali sekolah meskipun ada kasus-kasus baru yang terus melonjak. (Baca: Ahli Virus China Melarikan diri ke AS, Klaim Beijing Menutup-nutupi Corona )
Negara-negara lain yang sangat terpukul telah "meratakan kurva" dan mengurangi pembatasan terkait upaya menghambat penyebaran virus. Beberapa kota seperti Barcelona dan Melbourne telah menerapkan putaran kedua penutupan atau lokal.
Menurut Organisasi Dunia (WHO), jumlah kasus Covid-19 secara global saat ini sudah sekitar tiga kali lipat dari jumlah kasus influenza yang dicatat setiap tahun.
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan kematian lebih dari 590.000 orang dalam hampir tujuh bulan. Kematian pertama dilaporkan pada 10 Januari di Wuhan, China sebelum infeksi dan kematian kemudian melonjak di Eropa dan kemudian di Amerika Serikat.
Penghitungan Reuters, yang didasarkan pada laporan pemerintah, menunjukkan penyebaran penyakit merupakan yang tercepat di Amerika Serikat. Negara itu melaporkan 3.641.355 kasus infeksi Covid-19, yang merupakan lebih dari setengah jumlah kasus infeksi dunia. Jumlah kematian di AS yang terkait Covid-19 juga tercatat yang terbanyak di dunia, yakni 139.175 jiwa.
Di Brasil, lebih dari 2 juta orang dinyatakan positif termasuk Presiden Jair Bolsonaro, dan lebih dari 76.000 orang telah meninggal.
India melaporkan lebih dari 1 juta kasus Covid-19, dan telah bergulat dengan rata-rata hampir 30.000 kasus infeksi baru setiap hari selama sepekan terakhir.
Ketiga negara itu menjadi pendorong utama WHO melaporkan rekor peningkatan satu hari dalam kasus virus corona global, yakni 237.743 kasus.
Di negara-negara dengan kapasitas pengujian terbatas, jumlah kasus hanya mencerminkan sebagian dari total infeksi. Para ahli mengatakan data resmi kemungkinan kurang mewakili infeksi dan kematian.
Kasus pertama dilaporkan di China pada awal Januari 2020 dan butuh tiga bulan untuk mencapai 1 juta kasus. Butuh empat hari untuk naik menjadi 14 juta kasus dari 13 juta yang tercatat pada 13 Juli.
Amerika Serikat (AS), dengan lebih dari 3,6 juta kasus yang dikonfirmasi, masih melihat lompatan besar setiap hari dalam gelombang pertama infeksi Covid-19. AS melaporkan catatan harian lebih dari 77.000 kasus infeksi baru pada hari Kamis.
Terlepas dari kasus yang melonjak, kesenjangan budaya tumbuh di negara itu karena memakai masker untuk memperlambat penyebaran virus, suatu tindakan pencegahan yang secara rutin dilakukan di banyak negara lain.
Presiden AS Donald Trump dan para pendukungnya selama ini menentang pengenaan masker dan telah menyerukan untuk kembali ke kegiatan ekonomi normal serta membuka kembali sekolah meskipun ada kasus-kasus baru yang terus melonjak. (Baca: Ahli Virus China Melarikan diri ke AS, Klaim Beijing Menutup-nutupi Corona )
Negara-negara lain yang sangat terpukul telah "meratakan kurva" dan mengurangi pembatasan terkait upaya menghambat penyebaran virus. Beberapa kota seperti Barcelona dan Melbourne telah menerapkan putaran kedua penutupan atau lokal.
Menurut Organisasi Dunia (WHO), jumlah kasus Covid-19 secara global saat ini sudah sekitar tiga kali lipat dari jumlah kasus influenza yang dicatat setiap tahun.
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan kematian lebih dari 590.000 orang dalam hampir tujuh bulan. Kematian pertama dilaporkan pada 10 Januari di Wuhan, China sebelum infeksi dan kematian kemudian melonjak di Eropa dan kemudian di Amerika Serikat.
Penghitungan Reuters, yang didasarkan pada laporan pemerintah, menunjukkan penyebaran penyakit merupakan yang tercepat di Amerika Serikat. Negara itu melaporkan 3.641.355 kasus infeksi Covid-19, yang merupakan lebih dari setengah jumlah kasus infeksi dunia. Jumlah kematian di AS yang terkait Covid-19 juga tercatat yang terbanyak di dunia, yakni 139.175 jiwa.
Di Brasil, lebih dari 2 juta orang dinyatakan positif termasuk Presiden Jair Bolsonaro, dan lebih dari 76.000 orang telah meninggal.
India melaporkan lebih dari 1 juta kasus Covid-19, dan telah bergulat dengan rata-rata hampir 30.000 kasus infeksi baru setiap hari selama sepekan terakhir.
Ketiga negara itu menjadi pendorong utama WHO melaporkan rekor peningkatan satu hari dalam kasus virus corona global, yakni 237.743 kasus.
Di negara-negara dengan kapasitas pengujian terbatas, jumlah kasus hanya mencerminkan sebagian dari total infeksi. Para ahli mengatakan data resmi kemungkinan kurang mewakili infeksi dan kematian.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda