Kamboja Rayakan Kembalinya Perhiasan Angkor Curian yang Tak Ternilai

Sabtu, 18 Maret 2023 - 03:32 WIB
Kamboja rayakan kembalinya perhiasan Angkor setelah puluhan tahun berada di Inggris karena dicuri. Foto/NDTV
PHNOM PENH - Kamboja merayakan kembalinya koleksi perhiasan mahkota Angkor yang hilang puluhan tahun karena dicuri. Perhiasan termasuk mahkota emas itu dinyatakan sebagai warisan budaya yang tak ternilai.

Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen pada hari Jumat memamerkan koleksi perhiasan mahkota Angkor tersebut setelah berpuluh-puluh tahun di Inggris karena dicuri. Dia memohon agar harta karun Kamboja lain yang telah lama hilang untuk dikembalikan.

Mahkota emas, kalung, dan jimat termasuk di antara harta karun dari periode Angkor, yang berlangsung dari abad kesembilan hingga abad ke-14 ketika kerajaan Khmer mendominasi sebagian besar Asia Tenggara.





Kementerian Kebudayaan Kamboja mencirikan aneka perhiasan itu—yang diharapkan akan dipajang di museum nasional--sebagai warisan budaya yang tak ternilai.

“Saya memohon kepada museum, institusi, dan kolektor artefak Khmer untuk terus mengembalikan barang-barang tersebut secara sukarela ke Kamboja,” kata PM Hun Sen.

“Barang-barang warisan harus dikembalikan ke negara asalnya," katanya lagi, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (18/3/2023).

Kementerian Kebudayaan bulan lalu secara diam-diam menerima 77 karya seni dari keluarga mendiang Douglas Latchford, pedagang seni Inggris yang dipermalukan.

Dua patung abad ke-10 yang baru-baru ini dikembalikan oleh Amerika Serikat juga dipajang.

Dominic Williams, duta besar Inggris untuk Kamboja, menulis di Twitter: "Itu adalah hak istimewa yang luar biasa untuk melihat artefak yang sebelumnya dicuri ditampilkan di rumah leluhur mereka."

Ketika meninggal pada tahun 2020, Latchford sedang menunggu persidangan di Amerika Serikat untuk perdagangan seni, dan pada tahun yang sama keluarganya setuju untuk mengembalikan barang antik tersebut ke Kamboja.

Keluarganya mengembalikan lima artefak batu dan perunggu pada tahun 2021.

Ribuan barang antik dan artefak dicuri dari Kamboja selama konflik dan genosida rezim Khmer Merah pada 1970-an.

Tahun lalu, Amerika Serikat mengembalikan 30 barang rampasan, termasuk patung perunggu dan batu Buddha dan dewa Hindu yang diukir lebih dari 1.000 tahun silam.

Pemerintah Kamboja telah bernegosiasi dengan negara lain, termasuk Amerika Serikat, dan kolektor pribadi untuk mengembalikan lebih banyak artefak Khmer ke kerajaan.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More