2 Sniper Rusia Dituduh Perkosa Wanita Ukraina di Depan Suaminya
Rabu, 15 Maret 2023 - 00:26 WIB
Menurut berkas penuntutan, suami korban dipukuli dengan periuk logam kemudian dipaksa berlutut sementara korban diperkosa beramai-ramai.
Berkas tersebut lebih lanjut menyatakan salah satu tentara memberi tahu anak gadis berusia empat tahun itu bahwa dia "akan menjadikannya seorang wanita" sebelum dia dianiaya.
Keluarga korban selamat, meskipun jaksa penuntut mengatakan mereka sedang menyelidiki kejahatan tambahan di wilayah tersebut termasuk pembunuhan selama periode yang sama.
Pemerintah Presiden Vladimir Putin, yang mengatakan sedang memerangi "neo-Nazi" yang didukung Barat di Ukraina, telah berulang kali membantah tuduhan kekejaman tentara Rusia.
Pemerintah Putin juga membantah bahwa komandan militernya mengetahui kekerasan seksual oleh tentara.
Masih menurut berkas tersebut, kedua sniper militer Rusia yang terlibat pemerkosaan tersebut berusia 32 dan 28 tahun. Sniper yang pertama telah meninggal, sementara yang lebih muda, bernama Yevgeniy Chernoknizhniy, kembali ke Rusia.
Ketika Reuters menanyakan identitas kedua tentara tersebut, jaksa hanya memberikan nama tentara yang lebih muda. Ketika Reuters menghubungi nomor di database online untuknya, seseorang yang mengatakan dia adalah saudara laki-laki Chernoknizhniy mengatakan dia sudah meninggal.
"Dia meninggal. Tidak mungkin Anda bisa menangkapnya," kata pria itu sambil menangis, Selasa (14/3/2023). "Hanya itu yang bisa saya katakan."
Kedua sniper itu termasuk di antara enam tersangka yang dituduh melakukan penyerangan Brovary, yang menurut jaksa penuntut merupakan salah satu penyelidikan pelecehan seksual paling ekstensif sejak invasi.
Jaksa penuntut Ukraina mengatakan setelah dugaan penyerangan terhadap anak gadis empat tahun itu dan orang tuanya, kedua sniper itu memasuki rumah pasangan lanjut usia di sebelahnya, di mana mereka memukuli mereka.
Berkas tersebut lebih lanjut menyatakan salah satu tentara memberi tahu anak gadis berusia empat tahun itu bahwa dia "akan menjadikannya seorang wanita" sebelum dia dianiaya.
Keluarga korban selamat, meskipun jaksa penuntut mengatakan mereka sedang menyelidiki kejahatan tambahan di wilayah tersebut termasuk pembunuhan selama periode yang sama.
Pemerintah Presiden Vladimir Putin, yang mengatakan sedang memerangi "neo-Nazi" yang didukung Barat di Ukraina, telah berulang kali membantah tuduhan kekejaman tentara Rusia.
Pemerintah Putin juga membantah bahwa komandan militernya mengetahui kekerasan seksual oleh tentara.
Masih menurut berkas tersebut, kedua sniper militer Rusia yang terlibat pemerkosaan tersebut berusia 32 dan 28 tahun. Sniper yang pertama telah meninggal, sementara yang lebih muda, bernama Yevgeniy Chernoknizhniy, kembali ke Rusia.
Ketika Reuters menanyakan identitas kedua tentara tersebut, jaksa hanya memberikan nama tentara yang lebih muda. Ketika Reuters menghubungi nomor di database online untuknya, seseorang yang mengatakan dia adalah saudara laki-laki Chernoknizhniy mengatakan dia sudah meninggal.
"Dia meninggal. Tidak mungkin Anda bisa menangkapnya," kata pria itu sambil menangis, Selasa (14/3/2023). "Hanya itu yang bisa saya katakan."
Kedua sniper itu termasuk di antara enam tersangka yang dituduh melakukan penyerangan Brovary, yang menurut jaksa penuntut merupakan salah satu penyelidikan pelecehan seksual paling ekstensif sejak invasi.
Jaksa penuntut Ukraina mengatakan setelah dugaan penyerangan terhadap anak gadis empat tahun itu dan orang tuanya, kedua sniper itu memasuki rumah pasangan lanjut usia di sebelahnya, di mana mereka memukuli mereka.
Lihat Juga :
tulis komentar anda