Bagaimana Rasanya Tak Cukur Bulu Tubuh Setahun? Begini Pengalaman Selebgram Cantik Martina Diaz

Selasa, 14 Maret 2023 - 12:55 WIB
Selebram cantik Martina Diaz mogok mencukur rambut selama setahun. Foto/instagram/cen
BUENOS AIRES - Kecantikan wanita biasa didefinisikan sebagai kulit tubuh yang mulus tanpa ditumbuhi bulu. Namun selebram cantik Martina Diaz ingin melawan anggapan umum itu.

Aksinya pun tidak tanggung-tanggung. Dia mogok mencukur bulu selama setahun. Dia pun membagikan foto dirinya yang menjalani setahun tanpa bercukur di TikTok.





Martina Diaz langsung membuat heboh netizen. Lantas seperti apa rasanya tidak mencukur bulu di sekujur tubuhnya selama setahun?

Selebram asal Argentina itu mengaku menderita sindrom yang menyebabkan bulu tebal tumbuh di sekujur tubuh dan wajahnya.

Dia pun kerepotan untuk selalu mencukur bulu yang tumbuh terlalu panjang. Akhirnya dia membuat keputusan besar.

"Setahun yang lalu, saya menyadari bahwa saya tidak ingin bercukur lagi. Saya menyadari semua penderitaan yang saya alami karena bulu rambut, dan saya bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika saya membiarkannya tumbuh,” papar dia.



Dia merasa tidak adil jika bulu yang tumbuh pada wanita dianggap tidak cantik tapi jika pria berbulu maka hal itu dianggap biasa.

"Itu mengejutkan saya, sesuatu yang persis sama sangat dikutuk pada wanita dan diterima pada pria," ujar dia.

Dia pun dengan gencar menggunakan TikTok untuk menantang norma sosial bahwa wanita seharusnya tanpa rambut tubuh atau wajah.

Dia mengaku sudah lama ingin melepaskan diri dari standar yang diberlakukan masyarakat terkait bulu pada wanita.

Selebram itu pun menjelaskan pengalaman hidupnya sebelum memutuskan mogok mencukur bulu. “Saya biasa bercukur secara berkala. Setelah itu, saya muncul di media sosial dan bertemu banyak orang yang menginspirasi saya. Mereka memberi tahu saya tentang pengalaman mereka dan saya berkata, 'Tidak, ini harus diubah'," tutur dia.

Dia pun mulai menyuarakan pendapatnya pada 291.100 pengikutnya. "Ini tidak masuk akal, apa yang kita lakukan?

"Pertama, saya mulai menghilangkan rambut saya, lalu saya membiarkannya tumbuh, mulai menunjukkannya di media sosial, dan saya menemukan banyak orang yang terinspirasi olehnya dan bercerita tentang pengalaman mereka menderita di masa remaja karena rambut, dan Saya berkata, 'Tidak, ini harus diubah’," ujar dia lebih lanjut.

Posting Martina mengumpulkan banyak tanggapan. Ada yang memberi dukungan dan beberapa orang melontarkan kritik.

Dalam salah satu video terbarunya yang memamerkan alisnya yang tumbuh dewasa, seorang pengguna TikTok berkomentar, "Saya suka alis alami Anda! Bulu mata yang indah!"

Di postingan lain, seseorang berkomentar, "Saya tidak suka wanita seperti ini, tapi itu masalah saya; selama Anda merasa baik dan tidak membuat sedih siapa pun, semuanya sempurna."

Namun, tindakan selebgram itu juga mendapat kritik dari pengguna TikTok, dengan satu pengguna berkomentar, "Kamu tidak jelek, hanya alismu, dan hanya itu."

Dalam bio TikTok-nya, Martina bercanda, "Akun ini milik alis saya."

Dia juga aktif di Instagram, di mana dia memiliki 11.300 pengikut dan menulis di bio-nya, "Aktivisme tentang naturalisasi rambut tubuh pada wanita."

Sejak memutuskan tidak mencukur bulu, dia merasa tidak ada masalah dengan tubuhnya dan merasa nyaman dengan hal itu.

Tampaknya dia akan terus melanjutkan aksinya itu tanpa menyebutkan batas waktu kapan mengakhirinya.

Sebenarnya bulu yang tumbuh pada selebgram itu masih termasuk normal jika dibandingkan dengan kelainan yang disebut Hipertrikosis.

Hipertrikosis adalah jumlah pertumbuhan rambut yang tidak normal di seluruh tubuh. Ada 2 jenis hipertrikosis yang berbeda yakni hipertrikosis umum, yang terjadi di seluruh tubuh, dan hipertrikosis lokal, yang terbatas pada area tertentu.

Kelainan ini dapat berupa bawaan sejak lahir atau muncul di kemudian hari.

Pertumbuhan rambut yang berlebihan bisa terjadi di area kulit dengan pengecualian rambut yang bergantung pada androgen di area kemaluan, wajah, dan daerah ketiak.

Beberapa pemain tontonan sirkus pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, seperti Julia Pastrana, menderita hipertrikosis.

Banyak dari mereka bekerja sebagai orang aneh dan dipromosikan memiliki sifat manusia dan hewan yang unik.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More