Tragis, Bocah Lima Tahun Diperkosa Sekelompok Anak di Pantai Australia

Jum'at, 17 Juli 2020 - 16:16 WIB
Foto/Ilustrasi/Sindonews
CANBERRA - Seorang bocah lelaki berusia lima tahun diduga diperkosa oleh tiga anak di Australia utara awal bulan ini. Hal itu diungkapkan oleh pihak kepolisian setempat.

Menurut juru bicara Kepolisian Queensland serangan brutal itu terjadi di sebuah pantai di kota terpencil Napranum sekitar pukul 7 malam pada 1 Juli.

"Para tersangka pelaku - anak laki-laki berusia antara 10 dan 13 - akan ditangani berdasarkan ketentuan UU Pengadilan Remaja," kata juru bicara kepolisian seperti dikutip CNN, Jumat (17/7/2020).

Komisaris Polisi Queensland Katarina Carroll mengatakan insiden itu "sepenuhnya tragedi."

"Sayangnya, ya, kami memang menyelidiki itu," kata Carroll kepada wartawan. "Ini sedang ditangani, kami bekerja dengan masyarakat. Itu tidak seharusnya terjadi dan itu tragis," imbuhnya.

Carroll menambahkan bahwa polisi bekerja dengan korban, keluarga dan anak-anak yang bersalah.(Baca: Kementerian PPPA Dampingi 305 Anak Korban Kekerasan Seksual Warga Prancis )

Napranum adalah komunitas Aborigin dan Penduduk Selat Torres yang menampung 1.000 penduduk asli di pantai barat laut semenanjung Cape York.

Kota ini berjarak sekitar 800 kilometer, atau 10 jam berkendara, dari Cairns - kota besar terdekat.

Menurut ABC News, Napranum telah lama dianggap sebagai salah satu komunitas yang paling dirugikan di Queensland, meskipun peluang ekonomi telah meningkat selama dekade terakhir.

Pada tahun 2006, seorang gadis berusia 10 tahun diperkosa oleh tiga pria dan enam anak lelaki di kota Aurukun, sekitar 190 kilometer dari Napranum.

Kasus ini memicu kemarahan di seluruh Australia setelah para pelaku diberi hukuman percobaan. Hakim dalam kasus itu tidak menjebloskan kelompok pemuda dan anak-anak itu ke penjara karena dia mengatakan gadis itu "mungkin setuju untuk berhubungan seks dengan" mereka.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ber)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Terpopuler
Berita Terkini More