Segini Kisaran Gaji Tentara Bayaran Rusia Grup Wagner
Rabu, 08 Maret 2023 - 23:39 WIB
JAKARTA - Rusia masih terus melanjutkan perangnya dengan Ukraina yang sudah menyentuh waktu lebih dari satu tahun sejak invasi 24 Februari 2022.
Dalam hal ini, tampaknya belum terlihat niat dari Vladimir Putin untuk segera menarik pasukannya. Beberapa waktu lalu, bos kelompok tentara bayaran Wagner Group Yevgeny Prigozhin mengungkap salah satu alasannya, yakni karena Kiev terus mencoba untuk merebut kembali tanah yang dikuasai sebelum tahun 2014.
Seperti yang diketahui, pada konfliknya dengan Ukraina, Rusia tak hanya menggunakan tentara miliknya sendiri. Dalam hal ini, Wagner Group juga turut bergabung atas nama Moskow dengan status serdadu bayaran.
Mengutip laman DailyStar, Rabu (8/3/2023), Wagner Group dikenal kelompok tentara bayaran yang punya reputasi mentereng. Mereka juga sering digambarkan sebagai ‘Putin’s Private Army’.
Sekadar informasi, Wagner Group ini didirikan pada tahun 2014 oleh Yevgeny Prigozhin. Dia merupakan seseorang yang memiliki koneksi dekat dengan Vladimir Putin.
Awalnya, kelompok ini diklaim berisikan para veteran perang elit yang terlatih. Namun, pasca kebutuhan mendesak akibat invasi, Wagner mulai memperluas jangkauannya dengan merekrut para mantan narapidana, hingga warga asing yang bersedia.
Dengan statusnya sebagai tentara bayaran, anggota Wagner juga disebut memiliki upah yang terbilang besar. Lantas, berapakah gaji mereka dari pekerjaan ini?
Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, Wagner membayar para anggotanya dalam kisaran USD3.000 (Rp46,3 juta) hingga USD5.000 (Rp77,2 juta). Akan tetapi, pasca kebutuhan meningkat, tarif tersebut dikabarkan juga mengalami kenaikan besar.
Tak tanggung-tanggung, salah satu sumber bahkan menyebut kisarannya melonjak hingga angka USD10.000 atau sekitar Rp154 juta. Besaran tersebut tentu tampak menggiurkan untuk sebagian orang, terlebih bagi para mantan narapidana yang baru keluar penjara.
Namun, perlu diketahui bahwa besaran gaji tersebut juga memiliki risiko yang besar. Berstatus tentara bayaran, sudah pasti mereka punya potensi untuk tewas di medan tempur atau mungkin mengalami luka-luka.
Selain itu, kabar yang beredar juga menyebut tentara bayaran Rusia Wagner Group ini kerap dijadikan sebagai umpan kepada musuh ketika perang berkecamuk.
Dalam hal ini, tampaknya belum terlihat niat dari Vladimir Putin untuk segera menarik pasukannya. Beberapa waktu lalu, bos kelompok tentara bayaran Wagner Group Yevgeny Prigozhin mengungkap salah satu alasannya, yakni karena Kiev terus mencoba untuk merebut kembali tanah yang dikuasai sebelum tahun 2014.
Seperti yang diketahui, pada konfliknya dengan Ukraina, Rusia tak hanya menggunakan tentara miliknya sendiri. Dalam hal ini, Wagner Group juga turut bergabung atas nama Moskow dengan status serdadu bayaran.
Mengutip laman DailyStar, Rabu (8/3/2023), Wagner Group dikenal kelompok tentara bayaran yang punya reputasi mentereng. Mereka juga sering digambarkan sebagai ‘Putin’s Private Army’.
Sekadar informasi, Wagner Group ini didirikan pada tahun 2014 oleh Yevgeny Prigozhin. Dia merupakan seseorang yang memiliki koneksi dekat dengan Vladimir Putin.
Awalnya, kelompok ini diklaim berisikan para veteran perang elit yang terlatih. Namun, pasca kebutuhan mendesak akibat invasi, Wagner mulai memperluas jangkauannya dengan merekrut para mantan narapidana, hingga warga asing yang bersedia.
Dengan statusnya sebagai tentara bayaran, anggota Wagner juga disebut memiliki upah yang terbilang besar. Lantas, berapakah gaji mereka dari pekerjaan ini?
Baca Juga
Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, Wagner membayar para anggotanya dalam kisaran USD3.000 (Rp46,3 juta) hingga USD5.000 (Rp77,2 juta). Akan tetapi, pasca kebutuhan meningkat, tarif tersebut dikabarkan juga mengalami kenaikan besar.
Tak tanggung-tanggung, salah satu sumber bahkan menyebut kisarannya melonjak hingga angka USD10.000 atau sekitar Rp154 juta. Besaran tersebut tentu tampak menggiurkan untuk sebagian orang, terlebih bagi para mantan narapidana yang baru keluar penjara.
Namun, perlu diketahui bahwa besaran gaji tersebut juga memiliki risiko yang besar. Berstatus tentara bayaran, sudah pasti mereka punya potensi untuk tewas di medan tempur atau mungkin mengalami luka-luka.
Selain itu, kabar yang beredar juga menyebut tentara bayaran Rusia Wagner Group ini kerap dijadikan sebagai umpan kepada musuh ketika perang berkecamuk.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda