Korut Minta PBB Tuntut AS-Korsel Akhiri Latihan Militer
Minggu, 05 Maret 2023 - 07:29 WIB
SEOUL - Kementerian Luar Negeri Korea Utara (Korut) pada hari Minggu (5/3/2023) meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menuntut penghentian segera latihan militer gabungan oleh Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel).
Menurut Korut, dengan melakukan latihan militer, kedua negara itu meningkatkan ketegangan yang mengancam akan lepas kendali.
"Latihan dan retorika dari sekutu secara tidak bertanggung jawab meningkatkan tingkat konfrontasi," kata wakil menteri luar negeri untuk organisasi internasional, Kim Son Gyong, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara itu, KCNA, yang disitir dari Straits Times.
AS dan Korsel akan melakukan latihan militer skala besar selama lebih dari 10 hari pada bulan Maret, termasuk pendaratan amfibi, kata pejabat dari kedua negara, pada hari Jumat lalu.
AS dan Korsel mengatakan latihan itu untuk membela diri dan diperlukan untuk melawan ancaman yang meningkat dari program rudal balistik dan senjata nuklir Korut, yang dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB.
Korut pada hari Sabtu menyalahkan AS atas apa yang dikatakannya sebagai runtuhnya sistem kontrol senjata internasional dan mengatakan senjata nuklir Pyongyang adalah tanggapan yang adil untuk memastikan keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut.
Dua negara sekutu itu juga melakukan latihan udara gabungan dengan pembom jarak jauh Amerika dan pesawat tempur Korsel pada hari Jumat, dan telah melakukan latihan selama berminggu-minggu untuk pasukan ransum khusus.
Menurut Korut, dengan melakukan latihan militer, kedua negara itu meningkatkan ketegangan yang mengancam akan lepas kendali.
"Latihan dan retorika dari sekutu secara tidak bertanggung jawab meningkatkan tingkat konfrontasi," kata wakil menteri luar negeri untuk organisasi internasional, Kim Son Gyong, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara itu, KCNA, yang disitir dari Straits Times.
AS dan Korsel akan melakukan latihan militer skala besar selama lebih dari 10 hari pada bulan Maret, termasuk pendaratan amfibi, kata pejabat dari kedua negara, pada hari Jumat lalu.
AS dan Korsel mengatakan latihan itu untuk membela diri dan diperlukan untuk melawan ancaman yang meningkat dari program rudal balistik dan senjata nuklir Korut, yang dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB.
Korut pada hari Sabtu menyalahkan AS atas apa yang dikatakannya sebagai runtuhnya sistem kontrol senjata internasional dan mengatakan senjata nuklir Pyongyang adalah tanggapan yang adil untuk memastikan keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut.
Dua negara sekutu itu juga melakukan latihan udara gabungan dengan pembom jarak jauh Amerika dan pesawat tempur Korsel pada hari Jumat, dan telah melakukan latihan selama berminggu-minggu untuk pasukan ransum khusus.
tulis komentar anda