Tak Cuma AS dan China, Jepang Juga Pantau Kesehatan Kim Jong-un
Selasa, 28 April 2020 - 17:36 WIB
TOKYO - Rumor mengenai kondisi kesehatan diktator muda Korea Utara (Korut) Kim Jong-un tidak hanya menjadi perhatian China dan Amerika Serikat (AS). Jepang pun memberikan perhatian terhadap laporan kesehatan pria yang diduga berusia 36 tahun itu.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan bahwa ia telah mengetahui laporan tentang kesehatan pemimpin muda Korut Kim Jong-un. Ia pun terus memperhatikan perkembangannya.
Pernyataan itu dilontarkan Abe dalam sebuah sesi di parlemen seperti dikutip dari Reuters, Selasa (28/4/2020).
Rumor dan spekulasi mengenai kesehatan Kim Jong-un dimulai setelah dia tidak muncul di depan umum pada hari libur kenegaraan pada 15 April. Sejak itu dia tetap tidak terlihat dihadapan publik.
Daily NK, situs web berbasis di Seoul yang melaporkan Korea Utara, mengutip satu sumber tanpa nama di Korea Utara pada Senin yang mengatakan bahwa Kim telah menjalani perawatan medis di daerah peristirahatan Hyangsan di utara ibukota Pyongyang.
Dikatakan bahwa Kim Jong-un pulih setelah menjalani prosedur kardiovaskular pada 12 April.
Media pemerintah Korut terakhir kali melaporkan keberadaan Kim Jong-un ketika dia memimpin pertemuan pada 11 April lalu.
Terkait laporan itu, China telah mengirim tim ke Korut termasuk para ahli medis untuk memberi nasihat tentang kesehatan Kim Jong-un, menurut tiga orang yang mengetahui situasi tersebut. (Baca: China Dilaporkan Kirim Tim Medis ke Korut untuk Kim Jong-un )
Sementara itu pada akhir pekan lalu situs pemantau Korut, North38, melaporkan kereta khusus milik pemimpin itu minggu ini ditemukan di sebuah kota peristirahatan di negara itu. Dalam laporannya, North38 mengatakan bahwa kereta diparkir di stasiun pemimpin itu di Wonsan pada 21 April dan 23 April. Stasiun itu dicadangkan untuk digunakan oleh keluarga Kim. (Baca: Kereta Kim Jong-un Terlihat Parkir di Kota Resor )
Pemimpin turun temurun generasi ketiga yang berkuasa setelah kematian ayahnya pada 2011, Kim Jong-un tidak memiliki penerus yang jelas di negara bersenjata nuklir, yang dapat menimbulkan risiko internasional yang besar.
Spekulasi tentang kesehatannya telah dipicu oleh kebiasaan merokoknya yang berat, kenaikan berat badan yang jelas sejak mengambil kekuasaan dan riwayat keluarga masalah kardiovaskular.
Lihat Juga: Bintang Porno Jepang yang Pasang Tarif Rp306 Juta untuk Seks Ditangkap dalam Operasi Hong Kong
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan bahwa ia telah mengetahui laporan tentang kesehatan pemimpin muda Korut Kim Jong-un. Ia pun terus memperhatikan perkembangannya.
Pernyataan itu dilontarkan Abe dalam sebuah sesi di parlemen seperti dikutip dari Reuters, Selasa (28/4/2020).
Rumor dan spekulasi mengenai kesehatan Kim Jong-un dimulai setelah dia tidak muncul di depan umum pada hari libur kenegaraan pada 15 April. Sejak itu dia tetap tidak terlihat dihadapan publik.
Daily NK, situs web berbasis di Seoul yang melaporkan Korea Utara, mengutip satu sumber tanpa nama di Korea Utara pada Senin yang mengatakan bahwa Kim telah menjalani perawatan medis di daerah peristirahatan Hyangsan di utara ibukota Pyongyang.
Dikatakan bahwa Kim Jong-un pulih setelah menjalani prosedur kardiovaskular pada 12 April.
Media pemerintah Korut terakhir kali melaporkan keberadaan Kim Jong-un ketika dia memimpin pertemuan pada 11 April lalu.
Terkait laporan itu, China telah mengirim tim ke Korut termasuk para ahli medis untuk memberi nasihat tentang kesehatan Kim Jong-un, menurut tiga orang yang mengetahui situasi tersebut. (Baca: China Dilaporkan Kirim Tim Medis ke Korut untuk Kim Jong-un )
Sementara itu pada akhir pekan lalu situs pemantau Korut, North38, melaporkan kereta khusus milik pemimpin itu minggu ini ditemukan di sebuah kota peristirahatan di negara itu. Dalam laporannya, North38 mengatakan bahwa kereta diparkir di stasiun pemimpin itu di Wonsan pada 21 April dan 23 April. Stasiun itu dicadangkan untuk digunakan oleh keluarga Kim. (Baca: Kereta Kim Jong-un Terlihat Parkir di Kota Resor )
Pemimpin turun temurun generasi ketiga yang berkuasa setelah kematian ayahnya pada 2011, Kim Jong-un tidak memiliki penerus yang jelas di negara bersenjata nuklir, yang dapat menimbulkan risiko internasional yang besar.
Spekulasi tentang kesehatannya telah dipicu oleh kebiasaan merokoknya yang berat, kenaikan berat badan yang jelas sejak mengambil kekuasaan dan riwayat keluarga masalah kardiovaskular.
Lihat Juga: Bintang Porno Jepang yang Pasang Tarif Rp306 Juta untuk Seks Ditangkap dalam Operasi Hong Kong
(ber)
tulis komentar anda