IAEA: Iran Punya Uranium Diperkaya Hampir Tingkat Bom Atom
Rabu, 01 Maret 2023 - 09:58 WIB
WINA - Badan pengawas nuklir PBB mengkonfirmasi pihaknya telah mendeteksi partikel uranium yang diperkaya di bawah 90 persen yang dibutuhkan untuk menghasilkan bom atom.
"Diskusi masih berlangsung untuk menentukan asal partikel-partikel ini," kata Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam sebuah laporan rahasia yang dilihat oleh AFP seperti dilansir dari Channel News Asia, Rabu (1/3/2023).
Laporan tersebut mengatakan bahwa selama pemeriksaan pada 22 Januari 2023, badan tersebut mengambil sampel lingkungan di Fordow Fuel Enrichment Plant (FFEP), hasil analitiknya menunjukkan adanya partikel uranium yang diperkaya tinggi yang mengandung hingga 83,7 persen U-235.
“Peristiwa ini dengan jelas menunjukkan kemampuan badan tersebut untuk mendeteksi dan melaporkan secara tepat waktu perubahan dalam pengoperasian fasilitas nuklir di Iran,” lanjutnya.
Dalam laporan tersebut, IAEA mengatakan bahwa perkiraan cadangan uranium yang diperkaya Iran telah mencapai lebih dari 18 kali batas yang ditetapkan dalam kesepakatan 2015 antara Teheran dan kekuatan dunia.
Diperkirakan total persediaan uranium yang diperkaya Iran adalah 3.760,8kg pada 12 Februari, meningkat 87,1kg dibandingkan dengan laporan terakhir pada November.
Batas dalam kesepakatan 2015 ditetapkan sebesar 202,8 kg uranium.
IAEA telah berulang kali memperingatkan telah kehilangan kemampuannya untuk memantau sepenuhnya program nuklir Iran sejak republik Islam itu mulai membatasi aksesnya pada Februari 2021.
"Timbunan uranium Iran yang diperkaya hingga 60 persen mencapai 87,5 kg, naik dari 62,3 kg," kata laporan itu.
"Diskusi masih berlangsung untuk menentukan asal partikel-partikel ini," kata Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam sebuah laporan rahasia yang dilihat oleh AFP seperti dilansir dari Channel News Asia, Rabu (1/3/2023).
Laporan tersebut mengatakan bahwa selama pemeriksaan pada 22 Januari 2023, badan tersebut mengambil sampel lingkungan di Fordow Fuel Enrichment Plant (FFEP), hasil analitiknya menunjukkan adanya partikel uranium yang diperkaya tinggi yang mengandung hingga 83,7 persen U-235.
“Peristiwa ini dengan jelas menunjukkan kemampuan badan tersebut untuk mendeteksi dan melaporkan secara tepat waktu perubahan dalam pengoperasian fasilitas nuklir di Iran,” lanjutnya.
Dalam laporan tersebut, IAEA mengatakan bahwa perkiraan cadangan uranium yang diperkaya Iran telah mencapai lebih dari 18 kali batas yang ditetapkan dalam kesepakatan 2015 antara Teheran dan kekuatan dunia.
Diperkirakan total persediaan uranium yang diperkaya Iran adalah 3.760,8kg pada 12 Februari, meningkat 87,1kg dibandingkan dengan laporan terakhir pada November.
Batas dalam kesepakatan 2015 ditetapkan sebesar 202,8 kg uranium.
IAEA telah berulang kali memperingatkan telah kehilangan kemampuannya untuk memantau sepenuhnya program nuklir Iran sejak republik Islam itu mulai membatasi aksesnya pada Februari 2021.
"Timbunan uranium Iran yang diperkaya hingga 60 persen mencapai 87,5 kg, naik dari 62,3 kg," kata laporan itu.
tulis komentar anda