Korban Tewas Gempa Bumi Turki-Suriah Menembus Angka 35.000 Jiwa

Selasa, 14 Februari 2023 - 03:00 WIB
Korban tewas akibat gempa bumi yang melanda Turki-Suriah menembus angka 35.000 Jiwa. FOTO/Reuters
ANKARA - Jumlah korban gempa dahsyat yang mengguncang Turki-Suriah pekan lalu terus bertambah. Teraktual, korban tewas diprediksi menembus angka 35.000 jiwa, Senin (13/2/2023), saat tim penyelamat mulai menghentikan pencarian korban selamat dan upaya bantuan dialihkan ke ratusan ribu orang yang kehilangan tempat tinggal.

Seperti dilaporkan AFP, korban tewas yang dikonfirmasi naik menjadi 35.224 jiwa, karena pejabat dan petugas medis mengatakan 31.643 orang telah meninggal di Turki dan 3.581 di Suriah, setelah gempa paling mematikan kelima sejak awal abad ke-21.





PBB mengecam kegagalan untuk mengirimkan bantuan yang sangat dibutuhkan ke daerah-daerah yang dilanda perang di Suriah dan memperingatkan bahwa jumlah korban akan meningkat lebih tinggi. Sebab, para ahli memperingatkan bahwa harapan untuk menemukan orang hidup semakin redup setiap harinya.

"Saya tidak bisa berbuat apa-apa," kata ahli anestesi perawat Suriah, Abdelbaset Khalil yang istri dan dua putrinya tewas akibat gempa saat dia sedang bekerja.

Ketika ratusan pasien membanjiri rumah sakitnya di kota Harim di provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak di perbatasan dengan Turki, dia mengatasi kesedihannya. “Hari pertama berlalu seperti 50 tahun," katanya.



Di Kahramanmaras, dekat dengan pusat gempa, 30.000 tenda telah dipasang, 48.000 orang berlindung di sekolah dan 11.500 lainnya di gedung olah raga.

"Kirim barang apa pun yang Anda bisa karena ada jutaan orang di sini dan mereka semua perlu diberi makan," seru Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu pada Minggu malam.

Sementara ratusan tim penyelamat masih bekerja, upaya telah berakhir di tujuh bagian provinsi, tambahnya. Di Antakya, tim pembersihan mulai mengevakuasi puing-puing dan mendirikan toilet dasar saat jaringan telepon mulai kembali berfungsi di beberapa bagian kota, kata seorang reporter AFP.



Kota itu dipatroli oleh polisi dan militer yang kuat yang dikerahkan pihak berwenang untuk mencegah penjarahan menyusul beberapa insiden selama akhir pekan.

Hatice Goz, seorang psikolog sukarelawan di provinsi Hatay, Turki mengatakan, dia telah menerima "rentetan telepon" dari orang tua yang panik mencari anak-anak yang hilang.

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay, pada Minggu malam mengatakan 108.000 bangunan rusak di seluruh zona gempa dengan 1,2 juta orang ditampung di akomodasi siswa dan 400.000 orang dievakuasi dari daerah yang terkena dampak.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More