Badan Intel: AS Berencana Kirim Teroris ke Rusia dan Negara CIS untuk Target Pejabat
Senin, 13 Februari 2023 - 21:06 WIB
MOSKOW - Badan Intelijen Asing Rusia (SVR) menyatakan militer Amerika Serikat (AS) merekrut para militan untuk melakukan serangan teroris di wilayah Rusia dan Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS).
"Menurut data kredibel yang diterima oleh Badan Intelijen Asing Rusia, militer AS secara aktif merekrut militan dari kelompok jihadis yang berafiliasi dengan Daesh (Negara Islam/ISIS) dan Al-Qaeda untuk melakukan serangan teroris di Rusia dan negara-negara CIS. Perhatian khusus diberikan untuk menarik orang-orang dari Kaukasus Utara Rusia dan Asia Tengah untuk bekerja sama," papar pernyataan SVR, dilansir Sputnik.
“Pada Januari, Amerika Serikat merekrut 60 militan,” ungkap pernyataan itu, menambahkan setelah pelatihan di pangkalan militer AS Al-Tanf di Suriah, mereka direncanakan akan dikirim ke Rusia dan negara-negara CIS lainnya untuk melakukan serangan teroris terhadap diplomat dan petugas keamanan.
SVR memperingatkan, “Badan-badan keamanan AS, yang terobsesi dengan gagasan gila untuk menghabisi Rusia, menganggap menggunakan teroris untuk tujuan mereka sendiri dapat diterima.”
"Kami melihat hilangnya prinsip moral apa pun dalam dinas keamanan AS. Terobsesi dengan gagasan gila untuk memusnahkan Rusia, ahli strategi Washington menganggap dapat diterima untuk menggunakan teroris secara langsung untuk tujuan kotor mereka sendiri. Tindakan semacam itu menempatkan Washington setara dengan kelompok teroris internasional utama," tegas pernyataan SVR.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
"Menurut data kredibel yang diterima oleh Badan Intelijen Asing Rusia, militer AS secara aktif merekrut militan dari kelompok jihadis yang berafiliasi dengan Daesh (Negara Islam/ISIS) dan Al-Qaeda untuk melakukan serangan teroris di Rusia dan negara-negara CIS. Perhatian khusus diberikan untuk menarik orang-orang dari Kaukasus Utara Rusia dan Asia Tengah untuk bekerja sama," papar pernyataan SVR, dilansir Sputnik.
“Pada Januari, Amerika Serikat merekrut 60 militan,” ungkap pernyataan itu, menambahkan setelah pelatihan di pangkalan militer AS Al-Tanf di Suriah, mereka direncanakan akan dikirim ke Rusia dan negara-negara CIS lainnya untuk melakukan serangan teroris terhadap diplomat dan petugas keamanan.
SVR memperingatkan, “Badan-badan keamanan AS, yang terobsesi dengan gagasan gila untuk menghabisi Rusia, menganggap menggunakan teroris untuk tujuan mereka sendiri dapat diterima.”
"Kami melihat hilangnya prinsip moral apa pun dalam dinas keamanan AS. Terobsesi dengan gagasan gila untuk memusnahkan Rusia, ahli strategi Washington menganggap dapat diterima untuk menggunakan teroris secara langsung untuk tujuan kotor mereka sendiri. Tindakan semacam itu menempatkan Washington setara dengan kelompok teroris internasional utama," tegas pernyataan SVR.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
(sya)
tulis komentar anda