Wartawan Terkemuka Rusia Sebut Perang Dunia III Sedang Berlangsung
Sabtu, 11 Februari 2023 - 01:04 WIB
MOSKOW - Wartawan terkemuka Rusia, Margarita Simonyan, mengatakan bahwa Perang Dunia III sedang berlangsung. Itu disampaikan selama diskusi di televisi tentang konflik Rusia dan Ukraina .
Simonyan, pemimpin redaksi RT—organisasi media yang dikendalikan negara Rusia—membuat komentar tersebut dalam sebuah wawancara di program "Life and Fate", yang disiarkan di televisi pemerintah Rusia.
Sebuah klip wawancara tersebut telah di-posting di Twitter hari Kamis oleh Julia Davis, pendiri kelompok pengawas "Russian Media Monitor".
Selama diskusinya dengan tuan rumah program acara; Boris Korchevnikov, Simonyan membahas perang di Ukraina dan menunjukkan bahwa dia terkejut dengan jumlah dukungan yang diterima Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dari negara-negara Barat.
Sebagai hasil dari dukungan itu, katanya, konflik di Ukraina telah meningkat menjadi perang global besar-besaran.
"Saya tidak berpikir itu akan mudah, tetapi tentu saja saya tidak berpikir kita harus melawan seluruh dunia Barat, bahwa itu akan menjadi Perang Dunia III," kata Simonyan.
"Perang Dunia III sedang berlangsung," ujarnya.
Musim panas lalu, Departemen Luar Negeri AS melabeli Simonyan sebagai "salah satu wajah utama propaganda dan disinformasi Presiden Rusia Vladimir Putin, baik secara internasional maupun di dalam Rusia."
"Dia mahir menyajikan kebohongan sebagai kebenaran—dan dengan senyuman," tulis Departemen Luar Negeri dalam rilis Agustus yang merinci berbagai hubungannya dengan Kremlin dan Presiden Putin.
Terlepas dari sejarahnya dalam mempromosikan narasi yang didorong oleh Kremlin, Simonyan mengakui kepada Korchevnikov bahwa perang Ukraina tidak berjalan seperti yang dia perkirakan.
Ketika Korchevnikov bertanya apakah dia telah meramalkan bahwa invasi akan mengakibatkan perang, Simonyan menjawab, "Saya sendiri, saya yakin, sama seperti orang lain, termasuk orang-orang yang merencanakan operasi khusus ini, tidak mengantisipasi bahwa itu akan berlarut-larut begitu panjang."
Simonyan menjelaskan bahwa dia yakin "operasi militer khusus", seperti narasi yang digunakan Kremlin dalam invasinya, akan singkat. Namun dia mengatakan bantuan dari sekutu Barat telah memperpanjang konflik.
"Saya pikir jelas tidak ada yang meramalkan ini, karena tidak ada yang mengantisipasi bahwa kami tidak akan berperang melawan Zelensky, angkatan bersenjata Ukraina, dinas keamanannya, tetapi kami akan berperang melawan seluruh kolektif Barat," katanya.
“Kami berperang melawan mereka semua. Dengar, tentu saja, untuk mengalahkan kolektif Barat, kekuatan NATO, itu sulit dan sulit. Saya tidak mengantisipasi skala besar dari apa yang Barat siap lakukan untuk menghancurkan kita," paparnya, seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (10/2/2023).
Simonyan, pemimpin redaksi RT—organisasi media yang dikendalikan negara Rusia—membuat komentar tersebut dalam sebuah wawancara di program "Life and Fate", yang disiarkan di televisi pemerintah Rusia.
Sebuah klip wawancara tersebut telah di-posting di Twitter hari Kamis oleh Julia Davis, pendiri kelompok pengawas "Russian Media Monitor".
Selama diskusinya dengan tuan rumah program acara; Boris Korchevnikov, Simonyan membahas perang di Ukraina dan menunjukkan bahwa dia terkejut dengan jumlah dukungan yang diterima Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dari negara-negara Barat.
Sebagai hasil dari dukungan itu, katanya, konflik di Ukraina telah meningkat menjadi perang global besar-besaran.
"Saya tidak berpikir itu akan mudah, tetapi tentu saja saya tidak berpikir kita harus melawan seluruh dunia Barat, bahwa itu akan menjadi Perang Dunia III," kata Simonyan.
"Perang Dunia III sedang berlangsung," ujarnya.
Musim panas lalu, Departemen Luar Negeri AS melabeli Simonyan sebagai "salah satu wajah utama propaganda dan disinformasi Presiden Rusia Vladimir Putin, baik secara internasional maupun di dalam Rusia."
"Dia mahir menyajikan kebohongan sebagai kebenaran—dan dengan senyuman," tulis Departemen Luar Negeri dalam rilis Agustus yang merinci berbagai hubungannya dengan Kremlin dan Presiden Putin.
Terlepas dari sejarahnya dalam mempromosikan narasi yang didorong oleh Kremlin, Simonyan mengakui kepada Korchevnikov bahwa perang Ukraina tidak berjalan seperti yang dia perkirakan.
Ketika Korchevnikov bertanya apakah dia telah meramalkan bahwa invasi akan mengakibatkan perang, Simonyan menjawab, "Saya sendiri, saya yakin, sama seperti orang lain, termasuk orang-orang yang merencanakan operasi khusus ini, tidak mengantisipasi bahwa itu akan berlarut-larut begitu panjang."
Simonyan menjelaskan bahwa dia yakin "operasi militer khusus", seperti narasi yang digunakan Kremlin dalam invasinya, akan singkat. Namun dia mengatakan bantuan dari sekutu Barat telah memperpanjang konflik.
"Saya pikir jelas tidak ada yang meramalkan ini, karena tidak ada yang mengantisipasi bahwa kami tidak akan berperang melawan Zelensky, angkatan bersenjata Ukraina, dinas keamanannya, tetapi kami akan berperang melawan seluruh kolektif Barat," katanya.
“Kami berperang melawan mereka semua. Dengar, tentu saja, untuk mengalahkan kolektif Barat, kekuatan NATO, itu sulit dan sulit. Saya tidak mengantisipasi skala besar dari apa yang Barat siap lakukan untuk menghancurkan kita," paparnya, seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (10/2/2023).
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda