Anggota Parlemen Kiev: Moskow Target Sah Ukraina
Minggu, 05 Februari 2023 - 05:30 WIB
KIEV - Pasukan Kiev tidak akan menahan diri untuk menyerang lokasi di dalam Rusia, menurut Fyodor Venislavsky, anggota Komite Keamanan Nasional, Pertahanan dan Intelijen parlemen Ukraina.
Berbicara kepada tabloid Bild Jerman pada Sabtu (4/2/2023), dia juga menggambarkan Moskow sebagai “target militer yang sah.”
“Siapa pun yang percaya Kiev harus berkomitmen tidak menggunakan senjata yang dipasok pendukung Baratnya dalam serangan di wilayah Rusia, hidup di dunia paralel,” ujar Venislavsky yang juga merupakan perwakilan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Mahkamah Konstitusi.
Venislavsky bersikeras setiap depot amunisi serta fasilitas militer lainnya di wilayah Rusia adalah "target militer yang sah".
Dia menambahkan, hal yang sama berlaku untuk Moskow. Ibukota Rusia adalah kota terpadat di negara itu, dengan sekitar 13 juta orang, menurut data resmi.
Moskow menjadi tuan rumah markas Staf Umum serta Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, yang keduanya berada di pusat kota.
Venislavsky menekankan dia tidak memiliki masalah dengan Ukraina yang berpotensi menyerang pusat komando mana pun di ibu kota Rusia.
Dia tidak mengatakan apakah Kiev sudah memiliki rencana khusus mengenai target. Dia menambahkan kepemimpinan militer Ukraina memutuskan apakah akan menyerang lokasi di dalam Rusia, termasuk Moskow.
Pernyataan Venislavsky datang sehari setelah Pentagon mengumumkan akan memasok Kiev dengan bom diameter kecil yang diluncurkan dari darat (GLSDB).
Amunisi itu terdiri dari motor roket dan bom pesawat, dengan jangkauan hingga 150 km. Tidak jelas apakah Kiev telah memperoleh senjata yang mampu menyerang Moskow, karena ibu kota itu terletak sekitar 500 km dari perbatasan terdekat Rusia dengan Ukraina.
Washington sebelumnya menyatakan mereka tidak akan mencegah Kiev menggunakan senjata baru untuk menyerang sasaran jauh di dalam Rusia.
Perkembangan tersebut memicu reaksi marah dari Moskow. Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan pada Sabtu bahwa Ukraina akan "terbakar" jika memutuskan untuk menyerang wilayah Rusia, termasuk Semenanjung Crimea.
Berbicara kepada tabloid Bild Jerman pada Sabtu (4/2/2023), dia juga menggambarkan Moskow sebagai “target militer yang sah.”
“Siapa pun yang percaya Kiev harus berkomitmen tidak menggunakan senjata yang dipasok pendukung Baratnya dalam serangan di wilayah Rusia, hidup di dunia paralel,” ujar Venislavsky yang juga merupakan perwakilan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Mahkamah Konstitusi.
Venislavsky bersikeras setiap depot amunisi serta fasilitas militer lainnya di wilayah Rusia adalah "target militer yang sah".
Baca Juga
Dia menambahkan, hal yang sama berlaku untuk Moskow. Ibukota Rusia adalah kota terpadat di negara itu, dengan sekitar 13 juta orang, menurut data resmi.
Moskow menjadi tuan rumah markas Staf Umum serta Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, yang keduanya berada di pusat kota.
Venislavsky menekankan dia tidak memiliki masalah dengan Ukraina yang berpotensi menyerang pusat komando mana pun di ibu kota Rusia.
Dia tidak mengatakan apakah Kiev sudah memiliki rencana khusus mengenai target. Dia menambahkan kepemimpinan militer Ukraina memutuskan apakah akan menyerang lokasi di dalam Rusia, termasuk Moskow.
Pernyataan Venislavsky datang sehari setelah Pentagon mengumumkan akan memasok Kiev dengan bom diameter kecil yang diluncurkan dari darat (GLSDB).
Amunisi itu terdiri dari motor roket dan bom pesawat, dengan jangkauan hingga 150 km. Tidak jelas apakah Kiev telah memperoleh senjata yang mampu menyerang Moskow, karena ibu kota itu terletak sekitar 500 km dari perbatasan terdekat Rusia dengan Ukraina.
Washington sebelumnya menyatakan mereka tidak akan mencegah Kiev menggunakan senjata baru untuk menyerang sasaran jauh di dalam Rusia.
Perkembangan tersebut memicu reaksi marah dari Moskow. Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan pada Sabtu bahwa Ukraina akan "terbakar" jika memutuskan untuk menyerang wilayah Rusia, termasuk Semenanjung Crimea.
(sya)
tulis komentar anda