Estonia: Rusia Mungkin Kehabisan Rudal dalam Tiga Bulan

Sabtu, 28 Januari 2023 - 21:29 WIB
Sejak Oktober 2022, Rusia telah melakukan gelombang serangan terhadap Ukraina, menargetkan wilayah sipil dan infrastruktur penting seperti fasilitas energi. Serangan dimulai setelah Jembatan Selat Kerch, yang menghubungkan Rusia ke semenanjung Crimea yang diduduki dan juga merupakan jalur pasokan utama bagi pasukan Putin, dihantam ledakan pada Oktober.



Ukraina tidak secara resmi mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut, tetapi Putin menyalahkan Ukraina, menyebutnya sebagai tindakan "terorisme", dan berjanji untuk meresponsnya.

Gelombang serangan terbaru terjadi pada hari Kamis. Valerii Zaluzhnyi, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, mengatakan dalam sebuah postingan Telegram bahwa Rusia menembakkan 55 rudal berbasis udara dan laut dari pesawat dan kapal yang ditempatkan di Laut Hitam.

Ukraina mampu menghancurkan 47 rudal, termasuk 20 yang berada "di wilayah" ibu kota Ukraina, Kyiv, kata Zaluzhnyi.

"Tujuan Rusia tetap sama—tekanan psikologis pada Ukraina dan penghancuran infrastruktur penting," tambahnya. "Tapi kita tidak bisa dihancurkan!"

(ian)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More