Warga Palestina Rayakan Pembantaian di Sinagoga Yerusalem

Sabtu, 28 Januari 2023 - 17:41 WIB
Korban luka termasuk seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dalam kondisi sedang hingga serius, seorang pria berusia 24 tahun dalam kondisi sedang, dan seorang wanita 60 tahun, juga dalam kondisi sedang.

Pelaku penyerangan ditembak mati oleh polisi Israel setelah melarikan diri dari lokasi serangan di lingkungan Ibu Kota Neve Yaakov. Pelaku disebut oleh badan keamanan Shin Bet sebagai Alqam Khayri (21), penduduk Yerusalem Timur yang sebelumnya tidak pernah melakukan pelanggaran terkait teror.

Dengan tujuh tewas, penembakan di Yerusalem adalah serangan teror paling mematikan sejak 2011, ketika teroris menyeberang ke Israel dari Semenanjung Sinai Mesir, menewaskan delapan orang Israel. Itu adalah serangan teror Palestina paling mematikan sejak 2008, ketika seorang pria bersenjata dari Yerusalem Timur membunuh delapan mahasiswa Israel di Mercaz Harav yeshiva di ibu kota.

Kecaman atas serangan itu dan belasungkawa mengalir dari seluruh dunia, termasuk dari Amerika Serikat (AS), PBB, Uni Emirat Arab, dan sejumlah negara Eropa.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berbicara setelah mengunjungi lokasi serangan, menyebut serangan itu adalah salah satu yang paling parah yang pernah diketahui selama bertahun-tahun.



“Hati kami bersama keluarga. Saya memuji petugas polisi yang mengambil tindakan begitu cepat,” kata Netanyahu.

“Kita harus bertindak dengan tekad dan ketenangan. Saya meminta orang-orang untuk tidak mengambil hukum ke tangan mereka sendiri,” imbuhnya.

Dia mengatakan kabinet akan bersidang pada hari Sabtu.

"Kami telah memutuskan beberapa langkah segera yang akan dimulai malam ini," ia menambahkan.

Serangan mematikan itu terjadi setelah berhari-hari aksi kekerasan di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Ketegangan meningkat secara dramatis sejak Kamis pagi, ketika Pasukan Pertahanan Israel menyerang Tepi Barat yang menewaskan sembilan orang warga Palestina.

IDF mengatakan operasi hari Kamis di kamp pengungsi Jenin diperlukan untuk menggagalkan rencana serangan yang akan segera dilakukan oleh sel teror Jihad Islam setempat. Menurut IDF, kelompok itu telah menyiapkan bahan peledak dan senjata api.

Kamis malam terjadi tembakan roket dari kelompok Palestina di Gaza dan serangan udara pembalasan Israel, meskipun kedua belah pihak tampaknya berniat menghindari eskalasi perang skala penuh.

Ketegangan juga tinggi di Yerusalem dan Temple Mount pada hari Jumat, meskipun sholat Jumat berjalan tanpa masalah.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More