Kembali Berulah, Rasmus Paludan Bakar Al-Quran di Depan Masjid Kopenhagen Denmark
Jum'at, 27 Januari 2023 - 22:49 WIB
Paludan berjanji akan membakar salinan kitab suci Islam di depan Kedutaan Besar Turki "setiap Jumat" sampai Swedia diberikan izin untuk bergabung dengan NATO.
"Saya akan menyatakan bahwa ini adalah kesalahan Erdogan. Sekarang dia tidak ingin membiarkan Swedia bergabung dengan NATO, saya harus mengajari dia tentang kebebasan berbicara sampai dia melakukannya. Seperti yang saya lihat, Erdogan pembohong. Ketika dia mengatakan itu adalah kesalahan orang lain, dia tidak tahu bagaimana kausalitas bekerja," ujar aktivis anti-Islam itu kepada media Swedia.
Kontroversi hari ini muncul setelah Paludan membakar salinan Alquran di depan kedutaan Turki di Stockholm Sabtu lalu setelah mendapat izin dari pihak berwenang.
Kementerian Luar Negeri Turki juga mengutuk tindakan tersebut, menyebutnya sebagai "serangan keji" terhadap kitab suci.
"Contoh lain dari tingkat mengkhawatirkan yang telah dicapai Islamofobia dan gerakan rasis serta diskriminatif di Eropa," ungkap Kementerian Luar Negeri Turki.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bereaksi dengan memperingatkan Swedia seharusnya tidak mengandalkan dukungan Ankara untuk aplikasi Stockholm untuk bergabung dengan NATO.
Tak lama kemudian, pembicaraan trilateral antara Turki, Swedia dan Finlandia tentang keanggotaan NATO ditunda atas permintaan Ankara.
Pembakaran Alquran juga dikecam Kementerian Luar Negeri beberapa negara Teluk, termasuk Arab Saudi, Kuwait, dan Uni Emirat Arab.
"Saya akan menyatakan bahwa ini adalah kesalahan Erdogan. Sekarang dia tidak ingin membiarkan Swedia bergabung dengan NATO, saya harus mengajari dia tentang kebebasan berbicara sampai dia melakukannya. Seperti yang saya lihat, Erdogan pembohong. Ketika dia mengatakan itu adalah kesalahan orang lain, dia tidak tahu bagaimana kausalitas bekerja," ujar aktivis anti-Islam itu kepada media Swedia.
Kontroversi hari ini muncul setelah Paludan membakar salinan Alquran di depan kedutaan Turki di Stockholm Sabtu lalu setelah mendapat izin dari pihak berwenang.
Kementerian Luar Negeri Turki juga mengutuk tindakan tersebut, menyebutnya sebagai "serangan keji" terhadap kitab suci.
"Contoh lain dari tingkat mengkhawatirkan yang telah dicapai Islamofobia dan gerakan rasis serta diskriminatif di Eropa," ungkap Kementerian Luar Negeri Turki.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bereaksi dengan memperingatkan Swedia seharusnya tidak mengandalkan dukungan Ankara untuk aplikasi Stockholm untuk bergabung dengan NATO.
Tak lama kemudian, pembicaraan trilateral antara Turki, Swedia dan Finlandia tentang keanggotaan NATO ditunda atas permintaan Ankara.
Pembakaran Alquran juga dikecam Kementerian Luar Negeri beberapa negara Teluk, termasuk Arab Saudi, Kuwait, dan Uni Emirat Arab.
(sya)
tulis komentar anda