Mantan PM Jepang: Tak Terpikirkan Rusia akan Kalah dalam Konflik Ukraina

Kamis, 26 Januari 2023 - 16:01 WIB
Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshiro Mori. Foto/REUTERS
TOKYO - Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshiro Mori menyatakan "hampir tidak terpikirkan" Rusia akan kalah dalam konflik Ukraina. Dia mempertanyakan dorongan yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk mendukung Kiev, yang telah diikuti Tokyo.

“Apakah boleh mengerahkan begitu banyak upaya ke Ukraina?” tanya mantan PM itu, seperti dikutip media Jepang.

“Hampir tidak terpikirkan bahwa Rusia akan kalah,” ujar dia dalam pertemuan Asosiasi Jepang-India di Tokyo pada Rabu (25/1/2023).

Politisi berusia 85 tahun itu menjelaskan, dia tidak mengerti mengapa Tokyo rela merusak hubungannya dengan Moskow setelah "kita sudah sejauh ini".





Rusia dan Jepang memiliki sengketa wilayah yang belum terselesaikan dan secara teknis masih berperang satu sama lain.

Mori menjabat sebagai kepala pemerintahan Jepang selama lebih dari satu tahun antara tahun 2000 dan 2001, dengan masa jabatannya terperosok oleh liputan media yang tidak bersahabat atas kesalahannya.

Setelah mengundurkan diri, dia diangkat untuk memimpin badan penyelenggara Olimpiade Musim Panas 2020.

Terlepas dari kritik di dalam negeri, Mori membina hubungan baik dengan pemerintah Rusia, sebagian berkat hubungan keluarga.



Ayahnya, yang menjabat sebagai wali kota di satu kota kecil di Jepang, memiliki hasrat melestarikan makam tentara Jepang di Uni Soviet.

Dia menemukan teman seumur hidup yang memiliki rasa hormat yang sama terhadap korban perang di sisi lain perbatasan. Dia bahkan meminta sebagian abunya dikuburkan di Rusia.

Yoshiro Mori dilaporkan memiliki kedekatan yang baik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan bahkan diberi tip oleh pemerintah Perdana Menteri Shinzo Abe untuk meletakkan dasar kunjungan kenegaraannya ke Rusia tahun 2017.

Pada November, Mori mengecam media Jepang atas apa yang dia yakini sebagai liputan sepihak dari konflik Ukraina, hanya mengandalkan sumber-sumber AS dan Eropa.

Menurut dia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak dikritik, meskipun Zelensky dianggap "telah membuat banyak orang Ukraina menderita."

Perdana Menteri petahana Fumio Kishida mengkritik Rusia pada Senin selama pidato utama di parlemen Jepang.

Selain dia menyatakan pemerintahnya akan mempertahankan “kebijakannya untuk menyelesaikan masalah teritorial” terkait Kepulauan Kuril yang disengketakan, dia juga menuduh Moskow “mengguncang fondasi tatanan internasional” dengan melancarkan operasi militer di Ukraina.

Kishida menjanjikan dukungan berkelanjutan pemerintahnya untuk Kiev dengan memberikan sanksi kepada Rusia.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More