Hamili Gadis 10 Tahun, Pemerkosa di Paraguay Ditangkap
A
A
A
CAAZAPA - Seorang pria tersangka pemerkosaan terhadap gadis 10 tahun hingga hamil di Paraguay telah ditangkap. Giberto Benitez Zarate, 42, yang merupakan ayah tiri gadis kecil itu telah diburu besar-besaran oleh aparat keamanan Paraguay setelah kasus itu jadi sorotan dunia.
Kasus itu jadi pemberitaan media-media dunia, karena memicu perdebatan boleh tidaknya gadis kecil itu melakukan aborsi. Publik di Paraguay telah marah setelah Departemen Kesehatan negara itu melarang gadis kecil itu melakukan aborsi.
Zarate bersikeras mengaku tidak bersalah. Pria itu terancam hukuman 15 tahun penjara jika terbukti bersalah atas kasus pemerkosaan. ”Saya akan melakukan apa saja, termasuk tes untuk menunjukkan bahwa itu bukan (tindakan) saya,” katanya.
”Saya sudah (berhubungan) dengan banyak perempuan dan tidak pernah ada yang hamil,” katanya lagi, seperti dilansir Sky News, Senin (11/5/2015).
Di Paraguay, aborsi merupakan tindakan ilegal. Namun, dalam kasus gadis kecil yang hamil akibat perkosaan, hukum itu telah menjadi bahan perdebatan publik di negara itu.
Pemerintah Paraguay menegaskan, kehamilan gadis itu tidak boleh digugurkan. ”Kehamilan tidak akan terganggu,” kata Menteri Kesehatan Paraguay, Antonio Barrios. ”Kami sudah benar-benar mengesampikan aborsi.”
Kasus itu jadi pemberitaan media-media dunia, karena memicu perdebatan boleh tidaknya gadis kecil itu melakukan aborsi. Publik di Paraguay telah marah setelah Departemen Kesehatan negara itu melarang gadis kecil itu melakukan aborsi.
Zarate bersikeras mengaku tidak bersalah. Pria itu terancam hukuman 15 tahun penjara jika terbukti bersalah atas kasus pemerkosaan. ”Saya akan melakukan apa saja, termasuk tes untuk menunjukkan bahwa itu bukan (tindakan) saya,” katanya.
”Saya sudah (berhubungan) dengan banyak perempuan dan tidak pernah ada yang hamil,” katanya lagi, seperti dilansir Sky News, Senin (11/5/2015).
Di Paraguay, aborsi merupakan tindakan ilegal. Namun, dalam kasus gadis kecil yang hamil akibat perkosaan, hukum itu telah menjadi bahan perdebatan publik di negara itu.
Pemerintah Paraguay menegaskan, kehamilan gadis itu tidak boleh digugurkan. ”Kehamilan tidak akan terganggu,” kata Menteri Kesehatan Paraguay, Antonio Barrios. ”Kami sudah benar-benar mengesampikan aborsi.”
(mas)