Nasib Tim Evakuasi WNI di Yaman, Disekap Houthi & Kena Bom Saudi

Kamis, 07 Mei 2015 - 14:50 WIB
Nasib Tim Evakuasi WNI...
Nasib Tim Evakuasi WNI di Yaman, Disekap Houthi & Kena Bom Saudi
A A A
JAKARTA - Koordinator tim evakuasi WNI di Yaman, Sapto Anggoro, menceritakan pengalaman pahit selama melakukan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Yaman. Salah satunya disekap milisi pemberontak Houthi dan terkena bom Arab Saudi.

Sapto adalah kepala tim evakuasi WNI untuk wilayah Yaman barat. "Tim ada dua, kebetulan saya yang memimpin tim Yaman di wilayah Barat. Tidak mudah untuk memasuki Yaman, seperti yang dikatakan Dubes (Wajid Fauzi), wilayah Barat Yaman praktis sudah dikuasai Houhti," kata Sapto, Kamis (7/5/2015).

Sapto menceritakan ketika masuk wilayah Yaman. Menurutnya, untuk urusan imigrasi saja, tim evakuasi sudah mengalami masalah. Salah satu kendalanya, ketika mereka dicegat milisi pemberontak Houthi. Alasan pencegatan itu, karena tim membawa rompi anti-peluru.

"Kita diturunkan dan ditaruh di sebuah hotel, ini cukup menegangkan, karena ketika kita diminta turun, mereka (Houhti) menganggap kita tamu mereka. Kita dimasukkan di sebuah hotel, dengan kamar 3x3 meter, 12 orang di dalam kamar itu. Hampir dua jam kita disekap," tuturnya.

Dia juga menceritakan kejadian menegangkan lain, yakni ketika Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Sanaa terkena serangan udara Arab Saudi pada 20 April 2015 lalu. Sapto mengatakan serangan sudah mulai terjadi pukul 08.30 pagi.

Kemudian, pada pukul 09.00 terjadi ledakan besar yang sempat mengejutkan. Disusul kemudian serangan paling besar pada pukul 10.45 waktu Yaman.

"Tiga korban luka, yang paling parah adalah seorang WNI yang terkena pecahan kaca, yang membuatnya harus dibawa ke rumah sakit. Saya dan staf saya mengalami luka juga di bagian kaki dan tangan," ucapnya.

Diplomat yang sudah berpengalaman dalam mengevakuasi WNI itu juga memberikan gambaran mengenai jalur evakuasi WNI dari Sanaa ke al-Hudaida. Lebih dari setengah perjalanan, tim melewati jalur pegunungan yang sempit, dengan jurang menganga di sebelah kanan jalan.

Sapto sendiri kembali ke Indonesia pada akhir bulan lalu, setelah beberapa pekan menghabiskan waktu di Yaman.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6080 seconds (0.1#10.140)