Wapres Kenya: Tak Ada Tempat untuk Gay!
A
A
A
NAIROBI - Wakil Presiden (Wapres) Kenya, William Ruto, mengatakan bahwa tidak ada tempat bagi kaum gay atau homoseksual di Kenya. Komentar keras itu dia sampaikan saat kebaktian di sebuah gereja di Nairobi.
”Kami tidak akan membiarkan homoseksualitas di masyarakat kita, karena itu melanggar keyakinan agama dan budaya kita,” kata Ruto yang disambut para jemaat gereja.
”Kami akan berdiri dengan para pemimpin agama untuk mempertahankan iman kita dan keyakinan kita," katanya, seperti dilansir AFP, Senin (4/5/2015). ”Tidak ada ruang (tempat) untuk homoseksualitas di negara ini! Itu yang saya katakana untuk dapat meyakinkan Anda.”
Komentar Ruto muncul setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry tiba di Kenya sehari sebelumnya. Kerry mendorong penjaminan hak asasi manusia selama kunjungan itu. Kerry juga membahas tentang keamanan dan terorisme.
Ruto sejatinya pernah diadili di Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, karena dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Di negara-negara Afrika, suara anti-gay telah mendominasi baik itu di negara dengan mayoritas warga Kristen maupun mayoritas warga Muslim.
Di Uganda, misalnya, legislator sedang mengadopsi hukuman mati bagi kaum gay . Kemudian, di Nigeria dan Gambia telah meloloskan undang-undang anti-gay baru yang keras. Presiden Gambia, Yahya Jammeh, menyebut perilaku homoseksual sebagai tindakan durhaka, dan perilaku setan.
”Kami tidak akan membiarkan homoseksualitas di masyarakat kita, karena itu melanggar keyakinan agama dan budaya kita,” kata Ruto yang disambut para jemaat gereja.
”Kami akan berdiri dengan para pemimpin agama untuk mempertahankan iman kita dan keyakinan kita," katanya, seperti dilansir AFP, Senin (4/5/2015). ”Tidak ada ruang (tempat) untuk homoseksualitas di negara ini! Itu yang saya katakana untuk dapat meyakinkan Anda.”
Komentar Ruto muncul setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry tiba di Kenya sehari sebelumnya. Kerry mendorong penjaminan hak asasi manusia selama kunjungan itu. Kerry juga membahas tentang keamanan dan terorisme.
Ruto sejatinya pernah diadili di Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, karena dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Di negara-negara Afrika, suara anti-gay telah mendominasi baik itu di negara dengan mayoritas warga Kristen maupun mayoritas warga Muslim.
Di Uganda, misalnya, legislator sedang mengadopsi hukuman mati bagi kaum gay . Kemudian, di Nigeria dan Gambia telah meloloskan undang-undang anti-gay baru yang keras. Presiden Gambia, Yahya Jammeh, menyebut perilaku homoseksual sebagai tindakan durhaka, dan perilaku setan.
(mas)