Pesawat Militer AS Ngadat di Wilayah ISIS
A
A
A
ANBAR - Sebuah pesawat A-10 yang dioperasikan oleh militer Amerika Serikat (AS) mengalami kegagalan mesin selama misi pengisian bahan bakar. Tragisnya, insiden pesawat AS yang ngadat itu terjadi di wilayah basis kelompok Islamic of State Iraq and Syria (ISIS) di wilayah Irak.
Pentagon menyatakan, insiden itu terjadi pekan ini. Setelah ada laporan, tim perbaikan dan pemeliharaan pesawat militer AS langsung dikerahkan ke Pangkalan Udara Al Asad di Irak untuk memperbaiki pesawat A-10C Thunderbolt II.
Angkatan Udara AS enggan membeberkan tanggal kejadian tersebut. Namun, mereka menyebut insiden itu sebagai “bencana”. Komandan 332 Air Expeditinonary Wing Angkatan Udara AS, Kolonel Michael Stohler, mengatakan bahwa, pesawat itu akhirnya berhasil mendarat dengan selamat. ”Di lokasi yang tidak sepenuhnya aman dan kita membutuhkan pebarikan agar bisa diterbangkan keluar dari sana secepat mungkin,” katanya, seperti dilansir Russia Today, semalam (24/4/2015).
Menurut laporan The Hill, wilayah ngadatnya pesawat militer AS tersebut sejatinya baru dikuasai ISIS sejak Januari 2015. Namun, tidak ada laporan bahwa ISIS mengetahui insiden yang dialami pesawat militer AS itu.
Pesawat militer A-10 sebelumnya telah digunakan secara luas dalam perang di Irak dan Afghanistan. Jurnalis pertahanan, Tyler Rogoway, baru-baru ini menulis bahwa pesawat jet militer AS itu kemungkinan akan menghadapi pukulan berat dari ISIS, karena hanya bermanuver belaka.
Penggunaan pesawat militer A-10 sebenarnya telah menuai kritikan di AS karena pesawat jenis itu telah menewaskan banyak terntara AS di Afghanistan.
Pentagon menyatakan, insiden itu terjadi pekan ini. Setelah ada laporan, tim perbaikan dan pemeliharaan pesawat militer AS langsung dikerahkan ke Pangkalan Udara Al Asad di Irak untuk memperbaiki pesawat A-10C Thunderbolt II.
Angkatan Udara AS enggan membeberkan tanggal kejadian tersebut. Namun, mereka menyebut insiden itu sebagai “bencana”. Komandan 332 Air Expeditinonary Wing Angkatan Udara AS, Kolonel Michael Stohler, mengatakan bahwa, pesawat itu akhirnya berhasil mendarat dengan selamat. ”Di lokasi yang tidak sepenuhnya aman dan kita membutuhkan pebarikan agar bisa diterbangkan keluar dari sana secepat mungkin,” katanya, seperti dilansir Russia Today, semalam (24/4/2015).
Menurut laporan The Hill, wilayah ngadatnya pesawat militer AS tersebut sejatinya baru dikuasai ISIS sejak Januari 2015. Namun, tidak ada laporan bahwa ISIS mengetahui insiden yang dialami pesawat militer AS itu.
Pesawat militer A-10 sebelumnya telah digunakan secara luas dalam perang di Irak dan Afghanistan. Jurnalis pertahanan, Tyler Rogoway, baru-baru ini menulis bahwa pesawat jet militer AS itu kemungkinan akan menghadapi pukulan berat dari ISIS, karena hanya bermanuver belaka.
Penggunaan pesawat militer A-10 sebenarnya telah menuai kritikan di AS karena pesawat jenis itu telah menewaskan banyak terntara AS di Afghanistan.
(mas)