Curiga Bikin Bom Atom, PM Israel: Iran Tak Bisa Dipercaya

Minggu, 12 April 2015 - 15:51 WIB
Curiga Bikin Bom Atom,...
Curiga Bikin Bom Atom, PM Israel: Iran Tak Bisa Dipercaya
A A A
YERUSALEM - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, masih curiga kesepakatan nuklir menjadi jalur bagi Iran untuk membuat bom atom atau nuklir. Netanyahu memperingatkan masyarakat internasional, bahwa Iran merupakan negara yang tidak bisa dipercaya.

Komentar serangan terbaru dari Netanyahu muncul kesepakatan awal nuklir Teheran antara Iran dan enam negara kekuatan dunia (P5+1) tercapai di Lausanne, Swiss. Dalam kesepakatan awal itu, Iran bersedia untuk membatasi kegiatan nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi.

Netanyahu berkali-kali mengecam kesepakatan awal nuklir antara Iran dan enam negara kekuatan dunia pada 2 April 2015 di Lausanne, Swiss. Menurutnya, kesepakatan awal nuklir itu sebagai “kesalahan bersejarah”.

”Untuk ini saya menyesal, semua hal yang saya memperingatkan tentang vis-a-vis perjanjian kerangka kerja yang disepakati di Lausanne telah benar-benar muncul di depan mata kita,” kesal Netanyahu, seperti dikutip AFP, Minggu (12/4/2015).

”Kerangka ini memberikan negara teroris terkemuka di dunia menuju jalur tertentu untuk (membuat) bom nuklir,” lanjut dia yang terang-terangan menyebut Iran sebagai negara teroris.

”Bagaimana bisa sebuah negara seperti itu dipercaya?,” imbuh dia. Perundingan nuklir Iran akan mencapai kesepakatan final pada 30 Juni 2015 mendatang.

“(Kesepakatan) itu akan membuat Iran memiliki kemampuan membuat (senjata) nuklir yang siginifikan. Hal itu tidak membongkar dan menjaga (aktivitas nuklir) mereka. Kita juga melihat bahwa pemeriksaan (nuklir Iran) tidak serius. Sampai sekarang, tidak ada pengawasan,” kata Netanyahu.

”Kami melihat bahwa sanksi yang dicabut segera sesuai dengan permintaan Iran, dan ini tidak disertai dengan tindakan Iran untuk mengubah kebijakannya yang akan melakukan agresi di mana-mana,” ujar PM Israel itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0817 seconds (0.1#10.140)