Gadis 9 Tahun Hamil Usai Diperkosa 10 Militan ISIS
Minggu, 12 April 2015 - 11:03 WIB

Gadis 9 Tahun Hamil Usai Diperkosa 10 Militan ISIS
A
A
A
NINIWE - Seorang gadis sembilan tahun dari etnis minoritas Yazidi hamil setelah diperkosa 10 militan Islamic of State Iraq and Syria (ISIS). Hal itu diungkap seorang pekerja kemanuisaan, Yousif Daoud.
”Tindakan terhadapnya telah menderita meninggalkan trauma mental dan fisik,” kata Daoud, seperti dilansir Express. ”Bahkan operasi caesar pun berbahaya,” katanya lagi.
Menurut pekerja kemanusiaan yang menolong para warga Yazidi, korban yang identitasnya dilindungi itu diperkosa oleh 10 orang yang berbeda. Korban adalah salah satu dari lebih dari 200 wanita dan anak-anak Yazidi yang dibebaskan ISIS minggu ini setelah dikurung selama bulan depan.
Menurut para pekerja kemanusiaan, seperti dilansir Al Arabiya, semalam (11/4/2015), banyak perempuan dan anak perempuan dibebaskan setelah mereka mengalami penyiksaan dan penganiyaan yang dilakukan kelompok ISIS.
Langkah pembebasan itu juga menimbulkan masalah baru bagi korban dan keluarganya. ”Jika mereka menikah, suami mereka tidak akan menerima mereka kembali jika mereka hamil. Dan itu jelas bahwa bayi itu tidak akan pernah diterima,” lanjut Daoud.
Etnis Yazidi merupakan kelompok minoritas di Irak yang jadi sasaran serangan ISIS karena masalah kepercayaan. Banyak warga Yazidi dibebaskan berkat negosiasi yang dilakukan seorang sheikh dari suku Peshmerga Kurdi, Irak. Mereka dibebaskan di Provinsi Niniwe, Irak.
”Tindakan terhadapnya telah menderita meninggalkan trauma mental dan fisik,” kata Daoud, seperti dilansir Express. ”Bahkan operasi caesar pun berbahaya,” katanya lagi.
Menurut pekerja kemanusiaan yang menolong para warga Yazidi, korban yang identitasnya dilindungi itu diperkosa oleh 10 orang yang berbeda. Korban adalah salah satu dari lebih dari 200 wanita dan anak-anak Yazidi yang dibebaskan ISIS minggu ini setelah dikurung selama bulan depan.
Menurut para pekerja kemanusiaan, seperti dilansir Al Arabiya, semalam (11/4/2015), banyak perempuan dan anak perempuan dibebaskan setelah mereka mengalami penyiksaan dan penganiyaan yang dilakukan kelompok ISIS.
Langkah pembebasan itu juga menimbulkan masalah baru bagi korban dan keluarganya. ”Jika mereka menikah, suami mereka tidak akan menerima mereka kembali jika mereka hamil. Dan itu jelas bahwa bayi itu tidak akan pernah diterima,” lanjut Daoud.
Etnis Yazidi merupakan kelompok minoritas di Irak yang jadi sasaran serangan ISIS karena masalah kepercayaan. Banyak warga Yazidi dibebaskan berkat negosiasi yang dilakukan seorang sheikh dari suku Peshmerga Kurdi, Irak. Mereka dibebaskan di Provinsi Niniwe, Irak.
(mas)