Arab Saudi Diminta Lindungi Warga Yaman
Sabtu, 11 April 2015 - 15:08 WIB
Arab Saudi Diminta Lindungi Warga Yaman
A
A
A
JAKARTA - Dosen Kajian Timur Tengah dan Agama Universitas Indonesia, Cholil Nafis meminta kepada pemerintah Arab Saudi untuk lebih berhati-hati kala melakukan serangan di Yaman. Ini dilakukan guna meminimasilir jumlah korban dari warga sipil.
"Kami berharap melalui forum ini, saya secara pribadi sebagai umat Islam, berharap pemerintah Saudi lebih jeli dalam melindungi warga Yaman, yaitu dengan tetap memperhatikan jangan sampai ada serangan yang mengenai anak-anak, ibu-ibu, atau orang-orang yang tidak terlibat dalam konflik," ucap Nafis kala menghadiri jumpa wartawan di bilangan Menteng pada Sabtu (11/4/2015).
"Tapi prinsipnya kami mendukung, dan mengerti bahwa tujuan Arab Saudi dalam melakukan serangan itu adalah dalam melindungi dan menjaga warga Yaman," imbuhnya.
Saat ini setidaknya sudah lebih dari 600 orang tewas dalam konflik yang terjadi di Yaman, dimana
mayoritasnya adalah warga sipil termasuk didalamnnya anak-anak dan wanita.
Selain itu, lebih dari 2.000 orang terluka akibat serangan yang sudah berlangsung selama dua pekan terakhir. Dengan banykanya korban jatuh, beberapa organisasi dunia seperti UNICEF, WHO dan Palang Merah Internasional menyebut Yaman sudah berada di titik nadir menuju krisis kemanusiaan.
Konflik di Yaman diperparah dengan sulitnya bantuan masuk ke negara tersebut.
"Kami berharap melalui forum ini, saya secara pribadi sebagai umat Islam, berharap pemerintah Saudi lebih jeli dalam melindungi warga Yaman, yaitu dengan tetap memperhatikan jangan sampai ada serangan yang mengenai anak-anak, ibu-ibu, atau orang-orang yang tidak terlibat dalam konflik," ucap Nafis kala menghadiri jumpa wartawan di bilangan Menteng pada Sabtu (11/4/2015).
"Tapi prinsipnya kami mendukung, dan mengerti bahwa tujuan Arab Saudi dalam melakukan serangan itu adalah dalam melindungi dan menjaga warga Yaman," imbuhnya.
Saat ini setidaknya sudah lebih dari 600 orang tewas dalam konflik yang terjadi di Yaman, dimana
mayoritasnya adalah warga sipil termasuk didalamnnya anak-anak dan wanita.
Selain itu, lebih dari 2.000 orang terluka akibat serangan yang sudah berlangsung selama dua pekan terakhir. Dengan banykanya korban jatuh, beberapa organisasi dunia seperti UNICEF, WHO dan Palang Merah Internasional menyebut Yaman sudah berada di titik nadir menuju krisis kemanusiaan.
Konflik di Yaman diperparah dengan sulitnya bantuan masuk ke negara tersebut.
(esn)
