Iran dan Saudi Tegang, Amerika Mulai Bereaksi

Jum'at, 10 April 2015 - 08:57 WIB
Iran dan Saudi Tegang, Amerika Mulai Bereaksi
Iran dan Saudi Tegang, Amerika Mulai Bereaksi
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mulai bereaksi dengan “pasang badan” untuk sekutunya, Arab Saudi, yang terlibat ketegangan dengan Iran terkait konflik di Yaman.

AS percaya, Iran telah memberikan dukungan untuk pasukan Houthi yang berupaya menggulingkan pemerintah Presiden Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi.

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, mengatakan, posisi AS sangat jelas, yakni mendukung Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lain yang merasa terancam oleh Iran.

”Kami tidak mencari konfrontasi, tapi kami tidak akan menjauh dari sekutu dan sahabat kami, kebutuhan kita untuk berdiri dengan orang-orang yang merasa terancam sebagai konsekuensi dari pilihan yang mungkin dibuat oleh Iran,” kata Kerry dalam sebuah wawancara dengan PBS Newshour, semalam (9/4/2015). (Baca: AS Pasang Badan Jika Iran Ancam Saudi dan Koalisi Teluk)

Sebagai dukungan untuk Saudi dan koalisi Teluk yang sedang meluncurkan agresi militer terhadap Houthi di Yaman, AS mulai mempersiapkan pengisian bahan bakar untuk pesawat tempurnya yang kemungkinan akan bergabung dalam agresi militer pimpinan Saudi.

Ketegangan Iran dan Arab Saudi, tampak dari pernyataan keras Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei yang mengutuk agresi Saudi di Yaman. Khamenei menuding Saudi dan koalisi Teluk melakukan genosida dalam konflik di Yaman. Sebab, agresi militer mereka memakan banyak korban warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan. (Baca juga: Khamenei: Saudi Lakukan Genosida di Yaman)

Khamenei bahkan menyerukan agar Saudi diseret ke pengadilan kriminal internasional. ”Agresi Arab Saudi terhadap Yaman, terhadap orang-orang Yaman yang tidak bersalah adalah sebuah kesalahan. Ini adalah kejahatan dan masuk dalam kategori genosida yang dapat dituntut di pengadilan internasional." ucap Khamenei, seperti dilansir Reuters.

Ketegangan berlanjut, dengan dilarangnya pesawat Iran masuk ke Saudi. Iran pun tak mau kalah. Mereka memanggil diplomat Saudi di Teheran untuk menyampaikan protes keras atas agresi militer Saudi di Yaman, meski dengan dalih memerangi pemberontak Houthi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7055 seconds (0.1#10.140)