Perang Yaman, Warga AS Tewas Tertembak Mortir
A
A
A
ADEN - Perang di Yaman mulai memakan korban warga asing. Seorang warga Amerika Serikat (AS) keturunan Yaman tewas terkena tembakan mortir pemberontak saat ia mengunjungi kerabatnya di Kota Aden, pekan lalu.
Kematian pertama warga AS dalam perang Yaman itu diungkap seorang kerabat korban, hari Minggu (5/4/2015). Korban yang bernama Jamal al-Labani, 45, semula sedang berjalan pulang, usai beribadah di masjid pada Selasa malam pekan lalu.
Mohammed Alazzani, sepupu korban, bercerita bahwa korban berjalan pulang dengan keponakannya yang berusia 14 tahun. Tapi, dalam perjalanan pulang itu dia terkena pecahan peluru dari tembakan mortir pemberontak yang menyerang Kota Aden.
Labani telah melakukan perjalanan dari rumahnya di California, AS, ke Yaman dengan tujuan membawa istrinya yang sedang hamil dan anaknya yang berusia 2 tahun untuk pulang ke AS. Tapi, dia terjebak dalam perang di Yaman.
Kematian Labani pertama kali dilaporkan surat kabar Contra Costa Times dan CNN. Alazzani mengatakan dia menerima kabar kematian sepupunya dari kerabat yang menyaksikan serangan itu.
”Sepupu kami berteriak pada mereka untuk berjalan, karena penembakan muncul tiba-tiba. Mereka mulai berjalan, tapi mereka terkena (tembakan),” ujar Alazzani, yang dilansir semalam (5/4/2015).
Kerabat korban menyesalkan sikap pemerintah AS yang tidak melakukan evakuasi terhadap warganya yang terjebak di Yaman, meski AS sudah menyerukan agar warganya yang ada di Yaman segera meninggalkan negara itu.
”Ini memalukan, pemerintah kita di sini tidak bisa melakukan apa-apa, kami tidak meminta tentara,” kesal Alazzani. "Ini bukan situasi yang sangat sulit untuk menangani atau mengevakuasi orang-orang. Ini hanya masalah kemauan,” lanjut dia.
Kematian pertama warga AS dalam perang Yaman itu diungkap seorang kerabat korban, hari Minggu (5/4/2015). Korban yang bernama Jamal al-Labani, 45, semula sedang berjalan pulang, usai beribadah di masjid pada Selasa malam pekan lalu.
Mohammed Alazzani, sepupu korban, bercerita bahwa korban berjalan pulang dengan keponakannya yang berusia 14 tahun. Tapi, dalam perjalanan pulang itu dia terkena pecahan peluru dari tembakan mortir pemberontak yang menyerang Kota Aden.
Labani telah melakukan perjalanan dari rumahnya di California, AS, ke Yaman dengan tujuan membawa istrinya yang sedang hamil dan anaknya yang berusia 2 tahun untuk pulang ke AS. Tapi, dia terjebak dalam perang di Yaman.
Kematian Labani pertama kali dilaporkan surat kabar Contra Costa Times dan CNN. Alazzani mengatakan dia menerima kabar kematian sepupunya dari kerabat yang menyaksikan serangan itu.
”Sepupu kami berteriak pada mereka untuk berjalan, karena penembakan muncul tiba-tiba. Mereka mulai berjalan, tapi mereka terkena (tembakan),” ujar Alazzani, yang dilansir semalam (5/4/2015).
Kerabat korban menyesalkan sikap pemerintah AS yang tidak melakukan evakuasi terhadap warganya yang terjebak di Yaman, meski AS sudah menyerukan agar warganya yang ada di Yaman segera meninggalkan negara itu.
”Ini memalukan, pemerintah kita di sini tidak bisa melakukan apa-apa, kami tidak meminta tentara,” kesal Alazzani. "Ini bukan situasi yang sangat sulit untuk menangani atau mengevakuasi orang-orang. Ini hanya masalah kemauan,” lanjut dia.
(mas)