Bantuan ICRC Tertahan, Warga Yaman Kian Menderita
A
A
A
JENEWA - Palang Merah Internasional atau ICRC menyatakan berbagai bantuan yang akan mereka kirimkan ke Yaman, sampai saat ini masih tertahan di beberapa bandara dan pelabuhan di sekitar negara tersebut. Tertahannya bantuan ini karena ICRC belum mendapatkan lampu hijau dari koalisi Teluk.
Pihak ICRC mengatakan dengan terus tertahannya bantuan tersebut, membuat penderitaan warga Yaman bertambah. Bantuan ini, seperti dilansir Reuters pada Sabtu (4/4/2015) berisikan obat-obatan dan peralatan sanitasi.
Menurut ICRC ada tiga paket bantuan yang tertahan. Satu paket bantuan bisa mengobati setidaknya 1.000 warga Yaman, paket bantuan lainnya berisi 30 ton obat-obatan dan peralatan sanitasi, dan yang terakhir adalah paket bantuan medis, yang membawa beberapa dokter dan ahli bedah.
"Persediaan kami masih ditahan. Situasi ini semakin membuat parah kondisi di Yaman, setiap jam berharga satu nyawa, kita perlu sesegera mungkin membawa bantuan ini ke Yaman," ucap juru bicara ICRC, Sitara Jabeen dalam sebuah pernyataan.
ICRC saat ini berharap sangat besar pada pertemuan khusus Dewan Keamanan (DK) PBB, yang membahas mengenai kewajiban koalisi Teluk untuk memberikan jeda kemanusiaan. Jeda ini akan digunakan untuk mengevakuasi warga asing, dan juga pengiriman pasokan obat-obatan ke Yaman.
Pihak ICRC mengatakan dengan terus tertahannya bantuan tersebut, membuat penderitaan warga Yaman bertambah. Bantuan ini, seperti dilansir Reuters pada Sabtu (4/4/2015) berisikan obat-obatan dan peralatan sanitasi.
Menurut ICRC ada tiga paket bantuan yang tertahan. Satu paket bantuan bisa mengobati setidaknya 1.000 warga Yaman, paket bantuan lainnya berisi 30 ton obat-obatan dan peralatan sanitasi, dan yang terakhir adalah paket bantuan medis, yang membawa beberapa dokter dan ahli bedah.
"Persediaan kami masih ditahan. Situasi ini semakin membuat parah kondisi di Yaman, setiap jam berharga satu nyawa, kita perlu sesegera mungkin membawa bantuan ini ke Yaman," ucap juru bicara ICRC, Sitara Jabeen dalam sebuah pernyataan.
ICRC saat ini berharap sangat besar pada pertemuan khusus Dewan Keamanan (DK) PBB, yang membahas mengenai kewajiban koalisi Teluk untuk memberikan jeda kemanusiaan. Jeda ini akan digunakan untuk mengevakuasi warga asing, dan juga pengiriman pasokan obat-obatan ke Yaman.
(esn)